"Kau ini memang bodoh, hyung."ujar Yuju sarkas seperti biasa
"Oppa, jangan begitu akhh ngomongnya."peringat Umji pada suaminya
"Yakk, memangnya kau melamar Umji disaat yang tepat dulu?."tanya Sowon
Sowon baru selesai terapi, Sinbi menitipkannya pada Yuju ketika dia pergi menebus obat. Dan Umji yang mengantar makan siang untuk suaminya ada disana juga.
"Kau bahkan belum sembuh. Tapi sudah mengajaknya menikah?."ujar Yuju masih tak percaya dengan lamaran kakaknya yang mendadak
"Dokter bilang, kemajuanku sangat pesat. Aku pasti sembuh dan bisa lari padanya sebentar lagi."kesal Sowon
"Apa jawaban Sinbi?."tanya Umji penasaran
"Dia belum menjawabnya. Setelah aku mengatakan itu, dia keluar kamar. Dan besoknya dia bersikap seperti tidak terjadi apa-apa."jawab Sowon
"Bagus, dia jenius."puji Yuju yang secara tidak langsung meledek Sowon lagi
"Oppa!!!."kali ini Umji yang kesal, suaminya ini adik macam apa? Bukannya menghibur, malah menjatuhkan kakaknya?.
"Aku berkata jujur."balas Yuju
Sowon terkekeh, "Tidak apa-apa Umji-ya. Yuju dari dulu memang seperti ini padaku."balasnya tidak tersinggung sama sekali
******
"Kita kemana dulu?."
"Aku merindukan eonni."Sowon mengangguk paham, lagipula sekarang masih sore. Mereka masih punya banyak waktu hari ini.
"Eunha-ya, oppa datang. Sudah lama oppa tidak kesini. Kau pasti tahu apa yang terjadi. Dan kau juga pasti marah, kenapa tidak datang ke mimpi oppa saat oppa koma."cerocos Sowon
"Aku sudah ceritakan semuanya pada eonni. Dia tidak akan marah, dia mungkin sudah meledekmu sekarang."ujar Sinbi
"Kalian memang suka meledek aku."
"Kalian?."
"Kau, Yuju, Eunha. Hanya Umji yang baik padaku."
"Hanya Umji?, kalau begitu minta Umji menjemputmu."
"Aniya, bukan itu maksudku."
Sowon dengan cepat menahan Sinbi untuk tidak pergi. Bisa kacau kalau dia ditinggalkan sendirian disini.
Sinbi cemberut sebentar, tapi dia kembali menatap makam kakaknya.
"Eonni, setelah ini, aku akan jarang datang. Mianhae."
Sowon menoleh pada Sinbi, apa maksud perkataannya itu?.
"Yeji sebentar lagi masuk sekolah dasar, Jimin akan masuk TK. Hyunjin-Jeno dan kembar tugas sekolahnya semakin banyak. Aku harus menemani mereka. Belum lagi Toko, aku banyak urusan sekarang."
Sowon mengangguk paham, memang Sinbi sangat sibuk. Belum lagi pengobatan yg dijalani Sowon, Sinbi tidak pernah absen menemaninya juga. Betapa sibuknya Sinbi, dan Sowon dengan tidak tahu dirinya mengajak dia menikah.
"Nan paboya."gumam Sowon pelan
"Eonni, aku akan mengambil kesempatan yang kau berikan saat itu. Maaf karena aku terlalu lama mengambil keputusan, dan maaf juga kalau kau sampai cemburu. Kami akan menikah."
"Sinbi-ya..."
Sinbi menoleh dan tersenyum. "Maaf membuat oppa menunggu jawaban dariku. Tawaran oppa masih berlaku 'kan?. Ayo kita menikah."
S
K
I
I
P"Kalian sama bodohnya..."Yuju masih tak percaya dengan kabar yang dia dapatkan saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
RandomMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.