"Hyung... hyung..."
Sowon menatap Yuju tak bergairah, "kenapa pagi-pagi sudah kesini?."
Yuju menyimpan kotak bekal di meja,
"Eomma menyuruhku mengirim ini untukmu."
"Sampai kapan kau dirumah mereka?."
"Sampai anak kami berusia satu tahun."
"Dia bahkan belum lahir."
"Eomma yang memaksa. Dia punya trust issue padaku karena dulu pernah bermain kotor."
"Jinjja, kau bisa membicarakan hal itu dengan santai sekarang?.""Karena Sinbi sudah kembali, jadi aku merasa lebih bebas. Kau juga harus seperti itu hyung."
"Ck... aku juga korban disini!."
"Sinbi yang hampir mati saja sudah memaafkanku."
"Tutup mulutmu!."
Sowon duduk di meja dan membuka kotak bekal yang dibawa Yuju satu persatu.
"Mau berkencan dengan temanku?."
"Geumanhae!!."
"Kau pasti akan suka sekarang."
"Nagarago!!."******
"Kenapa ramai sekali?."Sinbi bingung melihat toko-nya yang ramai
Ketiga pegawainya menoleh khawatir
"Mwoya?."Sinbi terkejut bukan main, melihat tokonya yang hancur, bahkan ibunya hampir pingsan melihatnya, untung Sanha dengan sigap menangkapnya.
"Sajangnim..."
"Yeji, tetap disini bersama Tzuyu eonni, dan Chaeyoung eonni."ujar Sinbi khawatir anaknya terluka dan menitipkannya pada pegawai lain.
Sinbi menelepon Yerin dan Polisi, mereka tidak bisa seenaknya masuk ke dalam sebelum ada penyelidikan.
"Eomma, pulanglah bersama anak-anak."
"Lalu kamu?."
"Aku harus membereskannya.""Eomma..."
"Sayang, kalian pulang duluan bersama halmoni. Eomma janji hanya sebentar."
"Eonni, biar kami yang mengantar sajangnim dan anak-anak."tawar Chaeyoung
"Maaf merepotkan kalian."
"Gwaenchana eonni."******
"Yang kita khawatirkan terjadi."
Yerin mengirim pesan dan sebuah foto pada Sowon.
"Daepyonim, anda mau kemana? Kita ada meeting."tanya Mijoo terkejut saat melihat Sowon yang akan pergi
"Tunda, aku ada urusan penting."
"Wajahnya mengkerut lagi. Siapa yang buat ulah sekarang?. ck, menganggu saja."
Sowon menyusul Sinbi ke kantor polisi. Sinbi sepertinya sudah selesai dengan urusannya karena mereka bertemu di luar kantor.
"Sinbi-ya, kau tidak apa-apa?."tanya Sowon khawatir
"Gwaenchana, mereka merusak saat toko tutup."jawab Sinbi
"Kau bawa mobil sendiri?."
"Anni, aku pergi bersama eonni."
"Aku antar pulang."
"Tidak usah oppa. Kau seharusnya jam segini masih kerja."
"Gwaenchana..."
"Tapi aku bersama eonni."Yerin terlihat bingung ketika Sowon dan Sinbi menatapnya.
"Wae? Mwo?."tanya Yerin
"Sinbi pulang bersamaku."ujar Sowon
"Anni!... aku pulang bersama eonni."tolak Sinbi
Sowon dan Sinbi terus berdebat...
"Stop... kalian pulang masing-masing saja."saran Yerin
KAMU SEDANG MEMBACA
Chance
RandomMemiliki nama yang sama, bukan berarti memiliki takdir yang sama. Dan karena kesamaan nama itu, kesalahan terjadi diantara mereka.