29. the problem

191 17 0
                                    

Wilona berdiri mengambil kotak p3k dari dalam kabinet.

"Sini tangan lo."

Arin menurut, ia berikan tangannya dan membiarkan Wilona mengobati luka kecilnya itu. Sesekali ia menahan senyum melihat bagaimana Wilona fokus pada lukanya.

"Makasih, Rin." Ucap Wilona ditengah kegiatannya.

"Sama-sama, Wilona." Arin mendekatkan wajahnya, sengaja mengagetkan Wilona.

Wilona tersenyum dan menoyor kepala Arin kembali menjauh.

Keduanya bercengkrama lama, hingga jam menunjukkan pukul 2 siang. Tidak ada yang menyangka bahwa jam akan bergerak secepat itu. Keduanya terkejut.

"Gue pulang dulu. Lo jaga diri ya? Kalo ada apa-apa, hubungin gue." Ucap Arin. Wilona mengangguk, tersenyum.

"Iya, alay!" Ucapnya sembari mengerutkan dahi.

"Serius, Wilo..."

Wilona terkekeh atas tuntutan Arin itu. Ia mengangguk dan segera mengirim Arin menuju pintu keluar.

"Udah sana pergi!" Serunya.

"Dih, yang tadi nyuruh gue stay siapa?"

Wilona hanya tertawa kecil.

Langkah Arin ringan keluar dari bangunan apartemen itu, kakinya bak melayang di udara saking senangnya.

Sebuah pesan masuk, Arin menanggapi pesan itu dengan berkendara menuju sekolah.

"Ci!!" Panggilnya pada seorang gadis yang nampak celingukan mengawasi sekitar.

Ochi menyeberang dan menghampiri Arin.

"Wilona gimana? I felt sorry for her." Ucapnya setelah mendengar tentang Wilona yang masuk ke UKS.

"She's fine, cuma butuh istirahat. Anyway, apa yang mau lo bilang?"

Ochi ragu-ragu melirik Arin.

"Ochi?" Panggil Arin lagi.

"Gue liat Wilona ke gudang tadi, dibelakangnya ada Sasya. Gue sebenernya gamau ngedoktrin apa-apa, tapi gue curiga..."

Wajah Arin mengeras, nampak raut tak suka di seluruh garis wajahnya. Ia pikir ini sudah keterlaluan.

"Tapi gue gak liat Sasya ngunciin Wilona. Cuma Sasya gelagatnya aneh tadi."

"Thanks, Ci. Lo ngga perlu ngerasa bersalah soal ini. Bukan salah lo."

"Makasih, Rin... Rasanya gue bakal nyesel kalo ngga ngomong gini ke lo."

Kata-kata Ochi berhasil membuat Arin kesal. Langkah yang sebelumnya ringan kini berubah seberat batu.

Tidak tau harus mulai mencari tahu dari mana, tapi Arin akan melakukannya dengan caranya.










































*kira-kira, dia bakal ngapain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*kira-kira, dia bakal ngapain?

lovenemy; [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang