Sejarah Hidup Adel

1.1K 50 0
                                    

adel pulang dengan membawa kresek putih yang berisikan makanan.

ia membuka pintu,ia langsung melihat wanita cantik yang ia cintai.

"mama!!"
adel berlari dan memeluk mama nya.

baru beberapa jam pergi sudah kangen,itulah kebiasaan adel.

"wahhh,bujang mama,bawa apa del?"
nama nya Shani,Shani Indira Kalea Natio.

walaupun wajah nya sudah sedikit keriput,adel tak mempedulikan itu.

ia akan terus bersama mama nya sampai ajal tiba,ia iklhas bahkan di gantikan nyawa nya.

"liat,adel bawa ini"
adel mengeluarkan isi dari kresek itu.

ada roti dan biskuit,kesukaan shani!
adel selalu tau apa yang di sukai mama.

"karesep mama"
shani mencium puncak kepala adel.

adel masih seperti adel berumur 4 tahun bagi nya!

sifat nya sama,tak ada berubah.

"ayo atuh ma,kita makan bareng"
adel membuka bungkus roti dan biskuit.

adel duduk di sofa samping shani
"ma,tadi ada cewek,ajak kenalan"
adel sembari mengunyah makanan nya.

"ya bagus itu,biar cepet cepet kawin atuh"
"gamau ma,adel gamau dulu"

"aihhh,kunaon del,udah 22 tahun,cari istri atuh"

adel sebenernya mau menikah,tetapi tak ada yang cocok.

"nama nya saha?"
"Marsha ma"

"haha,lucu ya,kayak nama kartun"
"ih mama ga ngelucu atuh"

shani mengelus puncuk kepala anak nya itu
"cepet cepet nikah del,bahagiain mama ya?,bahagiain papa juga yang di sana"

adel mulai khawatir saat mama nya berbicara itu,adel takut.

"aduhh maa,kunaon sihh,udah ah gausah itu terus yang di bahas"
adel sudah cukup bete saat shani berbicara itu,namun ia tak bisa kesal dengan mama nya.

"adel mau ke kamar dulu ya ma"
shani mengiyakan anak nya itu,adel langsung berlari tipis menuju kamar.

adel hanya ingin mengganti baju saja tujuan nya,tak ada yang lain
adel rasa ia sudah lama hari ini tak membuka handphone nya.

mata adel langsung tertuju pada pesan yang muncul saat layar handphone itu terlihat.

melihat itu adel kaget bukan main
ia langsung membuka pesan itu.

"save ya kak,save aja marsha"
adel mengiyakan chat marsha.

ia menyimpan kontak nya dan memberi nama Marsha.

"oh ya,hatur nuhun mau bantuin tadi"
"gapapa,ikhlas saya"

adel sebenarnya melihat kelembutan di dalam diri marsha.

tapi adel tak mau terlalu dekat dengan marsha
ia takut kelewat batas.

masih ada mama yang harus ia urus
"udah ya,mau kebawah,urus mama"

"eh iya,maaf mengganggu"
adel hanya read pesan itu
tanpa aba aba adel keluar dari kamar nya dan turun ke bawah untuk menuju ruang tamu.

"maa"
shani langsung menengok ke arah adel
shani selalu siap untuk menjadi tumpangan cerita anak nya.

"iya,kunaon del?"
adel duduk kembali di samping shani di sofa empuk itu.

"kalo adel jatuh cinta tiba tiba gimana ma?"
jarang jarang anak laki laki nya membahas cinta.

"ya gapapa atuh,siapa tau bisa pelaminan?"
"tapi tiba tiba gitu ma,gapapa tah?"

shani sedikit heran dengan pola pikir anak laki laki nya yang berusia 22 tahun itu sekarang.

"ya gapapa atuh,deket deket dulu,tapi jangan kelewat batas"

saat ini adel sedang dalam pikiran,apakah tuhan memberi rencana untuk nya?

apakah tuhan terlalu bosan melihatnya sendiri? sama seperti shani dan teman teman kampus lainnya?

Aku kamu dan Bandung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang