"L-lio"
Ya,itu memang satu kata biasa,tapi nama yang Adel sebut dengan suara gemetar,bukan orang biasa.
Ia kembali,dengan keadaan mabuk dan ingin menyakiti Marsha,mulutnya tertutup rapat dengan kain bergambar abstrak.
Dan lengan,wajah nya penuh dengan darah dan luka yang sudah mengering,tetapi,masih ada yang basah.
Dan wangi nya menyengat,di detik kejadian itu,seluruh rumah sakit menjadi heboh dan menggelenggar.
Mereka semua berhamburan menghampiri lorong ruangan Kathrina,dan melihat mereka semua sudah ada di lantai.
Bahkan dengan keadaan duduk di lantai,Ashel panik karna perut Marsha dan janinnya tidak baik baik saja.
Sedangkan Adel yang sedang menimpah tubuh Lio dengan tubuhnya yang besar itu.
Sedangkan kathrina yang ketakutan setengah mati,ia berteriak memanggil indah.
"Mama mama! kenapa! Kathrin takut!" Suara Kathrina berteriak di dalam ruangan.
Dengan suara tangisan nya yang sepertinya terdengar satu rumah sakit "Ashel,jagain Kathrina,biar mama yang nanganin Marsha"
Mendengar itu Ashel sedikit ragu untuk pergi dari sana dan melepas Marsha,keadaan Marsha sudah tidak karuan.
Nafas nya sudah tidak beraturan,tetapi Indah terus memaksa dan meyakinkan Ashel untuk menjaga Kathrina.
"Pergi Ashel! jagain adik kamu!" Perintah dari Indah langsung Ashel lakukan,ia berlari menuju ruangan Kathrina dengan tatapan khawatir pada Marsha.
•
•
•
•
•
Ashel sampai di ruangan Kathrina,Ashel melihat jelas, Kathrina yang sedang menangis di ranjang nya.
Dan ia mencoba melepas infus dari tangan nya,melihat itu Ashel langsung berlari menuju adik nya itu.
"Kathrina,jangan!" Ashel langsung menangkap tangan kathrin yang masih mencoba melepas infus nya.
"Jangan tin! kakak mohon jangan! kakak di sini" Ashel mencoba melepas tangan Kathrina dari infus nya.
Saat berhasil Ashel langsung memeluk tubuh kecil sang adik dengan erat "maaf tin" suara tangisan Kathrina semakin terdengar.
"Kakak dari mana! di luar kenapa berisik!" ucap kathrina polos dan ingin tahu, Kathrina anak yang gampang panik sekali nya mendengar berisik.
Jadi ia bisa saja kehabisan nafas karna panik "enggak ada apa apa tin,di luar ada acara,jadi berisik" ujar Ashel sembari duduk di pinggir ranjang Kathrina.
Mungkin cara berbicara Ashel sungguh tenang, tidak ada apa apa,tapi tangan ashel sudah gemetar dan berkeringat.
Karna suara di luar semakin tidak karuan "Kakak bohong! Kathrina gasuka di bohongin! tadi ada yang teriak manggil Teh Marsha!"
Sebelum Kathrina melanjutkan semua bicara nya Ashel langsung memeluk Kathrina erat.
•
•
•
•
Mereka saat ini sedang menunggu dan berdiri di ruangan lain,yaitu di ruangan nomor 080.
Hanya dua langkah saja dari ruangan milik kathrina,di tengah sayangnya sudah terisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu dan Bandung✓
Novela Juvenils2 publish! 'Aku kamu dan Keluarga kecil Kita di Bandung' ⚠️cerita murni dari pikiran saya sendiri,tidak ada inspirasi dari cerita wp satupun atau pun novel,au tiktok/X⚠️