Chapter 35

327 19 0
                                    

Demi Tuhan, sejak tadi ashel melihat kembali marsha di hadapannya,jelas, untuk kedua kalinya.

Hati nya sakit,ia harus apa? akankah semuanya akan berjalan tidak baik baik saja.

Ia hanya bisa tersenyum dan menerima kalau memang adel masih cinta kepada marsha.

Mulai hari ini,ashel berpikir,tidak ada cinta yang bisa di paksakan,apalagi,cinta itu adalah masa lalu nya yang belum selesai.

Tadi saat ashel menghampiri mereka berdua di taman rumah sakit perkasa, ashel sedikit tak percaya.

Marsha hamil,apakah ia sudah bersuami? tetapi,di mana tanda tanda itu,ia tak memiliki cincin satu pun di jemari nya.

Saat ashel menanyakan hal itu,marsha hanya menunduk tanpa melihat,mungkin,adel panik dengan keadaan itu.

Jadi adel dengan sigap memegang tangan ashel erat,menandakan kalau ia tidak akan mencintai kembali marsha.

Ashel memegang janji itu mulai hari ini "sayang,marsha yang nyelamatin kathrin,kamu ga perlu berpikir macem macem"

Adel sembari memegang pipi ashel yang sebentar lagi meloloskan air mata nya
"janji,adel?"
"janji,ashel"




Mereka bertiga sekarang sedang berjalan di lorong rumah sakit,menuju ruangan milik kathrina.

Mereka ingin mengajak marsha untuk ikut ke dalam ruangan tersebut nantinya,agar kathrina tau,siapa yang menyelamatkan diri nya.

"mau kemana?" Ucap marsha ragu "kita mau keruangan kathrin,sha,jangan takut,mereka ga jahat"

Ashel yang sebelumnya menarik lengan marsha kini di lepas lembut oleh marsha,marsha sungguh takut.

Ia teringat kejadian di saat ia menghampiri adel saat itu,ia takut,kejadian itu terulang kembali.

Dan semua orang,semakin membencinya,ashel menatap marsha heran "aku gamau,aku takut" marsha menundukkan kepalanya.

"ga perlu takut,sha,semuanya ga bakal terulang lagi" Ucap adel menggunakan kalimat penenang nya.

Dan membuat marsha memutar pikirannya,posisi mereka sedikit aneh,marsha yang di paling depan.

Padahal,adel dan ashel yang lebih tau jalan menuju ruangan,ternyata,adel memilih untuk tetap di samping ashel.

Sembari menuntun tangan ashel,tetapi ashel melepas tuntunan tangan itu,dan menggeleng kepalanya.

"depan,del" Ucap ashel dengan lembut "gamau shel" ucap adel seperti anak kecil.

Padahal kalau adel memilih berjalan di samping marsha,ashel tidak apa apa,ia tak akan cemburu, hanya sedikit saja.

"depan,jangan pikir aku cemburu,adel" Kekeh ashel menyuruh adel menemani marsha di depan.

Karna itu perintah dari sang calon istri,adel tak bisa menolak,ia berjalan sedikit.

Saat ia sampai di samping marsha,adel sedikit membalikkan tubuh nya kebelakang,tanda ragu.

Ashel mengangguk kan kepalanya yang membuat adel kembali membenarkan tubuhnya.

Marsha yang melihat itu pun langsung bertanya "kok di sini del? kenapa ga sama ashel?" ucap tidak enak marsha.

"aku di suruh ashel,sha" Ucap singkat adel,dan dengan sigap juga,marsha menjaga jarak nya sedikit dengan adel.


Akhirnya mereka sampai di depan pintu ruangan kathrina,marsha sekarang ragu untuk masuk ke dalam.

Ia takut "sha,masuk,gapapa" ucap ashel yang meyakinkan marsha kalau semuanya akan baik baik saja.

Ashel membuka pintu ruangan dan marsha melihat jelas,ada kathrina yang sedang bermain dengan mainan kesayangan nya.

Dan ia juga melihat oniel,gita,flora yang pastinya familiar di matanya,dan dua orang yang asing di matanya.

Sekarang semua tatapan mengarah ke dirinya "eh,marsha tuh,flo" ucap bisik oniel terhadap flora "loh iya,ya,kok bisa di sini dia? hamil lagi"

Jantung marsha sekarang berdetak lebih kencang "ma,pa,kenalin,ini marsha,mama papa tau namanya kan? tapi gatau orang nya? ini marsha ma,pa" ucap adel memperkenalkan marsha kepada indah dan zee.

Kathrina yang sedang asyik bermain di buat berpikir,ia sedikit mengenal wanita ini,baju nya familiar.

"halo,om,tante,aku marsha" Ucap marsha sedikit bergetar dan mengulurkan tangannya ingin berkenalan.

Indah dengan ragu kembali mengulurkan tangannya dan indah mencolek suaminya yang dari tadi menatap heran marsha.

"pa!" Dengan cepat lamunan zee terpecah karna suara istirnya itu "marsha,kenalin,ini mama papa nya ashel,namanya,tante indah sama om zee"

Ucap adel yang membuat marsha tidak penasaran lagi,tetapi ia mencari satu orang yang ia ingin sekali lihat.

Yaitu,mama adel,tetapi di mana? tanpa ingin penasaran marsha hanya mengangguk "woy,niel,git,flo,sini"

Panggil adel yang membuat ketiga temannya itu saling mencolek "sono git"
"paansih flo,kita bertiga yang dia suruh!"
"lama kalian,buruan ah" ucap oniel sembari menarik kedua temannya.

"sha,udah kenal kan? ga perlu di kenalin ya?" Perkataan itu malah membuat indah dan zee bingung,apalagi kathrin.

Ia baru sadar,bahkan,nyawa nya berhasil terkumpul karna mainan yang di berikan oleh mama papa nya.

"iya del udah kenal kok,tapi,kok,agak beda ya?" Gita dengan cepat langsung memukul pundak flora.

"flo, ngomong yang bener,ga sopan"
"penasaran git!" Marsha hanya tersenyum dan mengelus perutnya yang buncit.

"jangan heran,ini pastinya ada satu nyawa lagi di dalem nya" Ucap marsha dengan to the point terhadap flora.

Flora hanya tersenyum sembari menggaruk leher nya yang tak gatal sama sekali "teh marsha? aku kayak kenal sama teteh"

Suara kathrin yang dari tadi ingin ia keluarkan "siapa coba tin,jadi bocah jangan sok tau"

"diem deh ka adel!" Wajah sebal kathrin mulai terlihat, marsha hanya tertawa tipis.

"dia yang nyelamatin kamu,tin" Jawab ashel yang membuat kathrin semakin menatap marsha.

"emang iya ya kak? pantes kok atin kayak kenal,tapi nyelamatin di mana?" Perkataan kathrin malah membuat seisi ruangan tertawa.

"di tempat yang serem pokoknya"
"serem kayak mana?" Marsha hanya tertawa tipis,ia menyadari, kathrin tingkah nya tak jauh beda dengan adel.

Selalu menanyakan satu hal sampai akar akarnya "sha,duduk dulu ya,pasti capek, apalagi bayi nya pasti"

Tatap ashel terhadap adel yang penuh arti,ashel menyuruh adel untuk membantu marsha duduk.

Adel sedikit membeku tetapi tatapan ashel semakin membuat nya takut, dengan terpaksa ia harus membantu marsha duduk.

Ketiga temannya malah menatap diri nya dengan tatapan tengil "oniel,gita,flora! jangan sampe gue tabok kalian di sini,ada ashel,mana mungkin"

Ucap mengancam adel terhadap ketiga temannya "berarti,kalo gaada ashel.." perkataan flora semakin membuat adel sebal.

Dengan cepat adel memukul sedikit wajah flora "dasar,tengil, mulut lo ya! cinta gue cuma ashel,flo" perkataan itu berhasil membuat flora diam.

Dan ia sedikit mengelus pipi nya yang merah dan sakit "ih,adel,sakit tau! baru rasain lagi gue tabokan dari seorang adel"

"rasain lo,macem macem lagi gue baku hantam"
"ampun adel" Oniel dan gita hanya tertawa tipis.

"sayang gita,tiupin dong pipi flora,sakit nih" Ucap flora yang membuat gita memasang wajah heran nya.

"stop flo! najis!"
"kebanyakan jomblo itu git,sama aku aja gimana" Ucap oniel tengil "dih,najis niel" saat mereka kembali diam marsha tiba tiba bertanya hal yang membuat mereka saling tatap.

"oh iya,maaf mau nanya sedikit,tante shani ga dateng?" Pertanyaan itu berhasil membuat mereka yang ada di ruangan itu menatap marsha dengan serius.

"jangan nyariin yang udah tenang di sana,marsha lenathea" Ya,kata kata yang menusuk hati itu di ucapkan oleh gita.

Aku kamu dan Bandung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang