Adel memutuskan untuk duduk di taman sore ini,dengan suasana bandung yang terkenal romantis.
Dingin yang menyebar di tubuh adel membuat adel semakin menikmati suasana sore hari ini.
Berbalut sweater dan celana panjang menutupi kedinginan sore ini,bandung ada selalu yang romantis.
Dulu adel ingat jelas,ia menolak mentah mentah papa dan mama nya mengajak adel untuk pindah ke kota jakarta.
Papa pindah kerja di sana pada saat itu, sungguh geli nya adel memohon sampai memeluk kaki papa nya itu.
Agar tidak jadi pindah ke jakarta,ia sungguh cinta mati pada kota kelahiran nya ini.
Adel selalu berharap memiliki adik ataupun kakak,abang juga tak mengapa,tetapi ia tak memiliki nya.
Kalau ia minta moment abang atau kakak,ia tersadar,bahwa dia membawa tiga peran sekaligus.
Ia selalu bisa menjadi tiga peran itu,abang selalu ia bangkitkan saat bersama kathrin,kakak ia bangkitkan saat ia masih sekolah sma dan sering di panggil kadel (kakak adel)
Atau menjadi adik dalam persahabatan nya itu,adel seperti nya yang paling tegas setelah gita.
Tetapi mereka mengganggap adel sebagai adik laki laki yang masih berumur sembilan tahun.
Dan peran yang paling ia sukai sejak dulu,dan ingin selamanya adalah menjadi anak dari papa dan mama.
Adel tau,ia tak akan selamanya dapat menetap lama di peran itu,karna mereka akan pergi saat sudah waktunya.
Benar saja,semuanya pergi meninggalkan adel sendiri di sini dan membiarkan peran terbaik adel tertinggal jauh di dasar sana.
Peran yang tersisa hanya menjadi abang,adik sekarang,ia tak akan menganggap bahwa peran yang selalu ia sukai ada sekarang.
Kalau mama papa yang ada selalu bersamanya berbeda "oy! lamun mulu,nih ada oniel di belakang lo"
Lamunan adel terpecah sekarang,ia melihat oniel menghampiri nya dan duduk di samping nya.
"lo kenapa del?"
"sedih,peran yang paling gue sukain sekarang udah tertinggal jauh jauh niel"Oniel mencoba mendengarkan semua kata yang si lontarkan adel dan mengelus lembut punggung itu.
"gue gabisa nerima ashel,gue terus terusan mendepankan ego gue"
"jangan terlalu kasih makan ego lo sendiri del,lo liat ashel yang bakal ada di samping lo sekarang, entah kapan itu"Benar kata oniel,ia terlalu memberi makan ego nya sampai ia tenggelam jauh ke dasar lebih jauh lagi.
"cinta gue abis di marsha" Lagi dan lagi, kata kata itu berhasil keluar dari mulut adel,rasanya oniel ingin mencubit bibir adel.
Ia sebal mendengar itu kembali terdengar "stop bilang itu,gue muak, jangan lo libatin cinta lo abis di siapa"
Oniel benar benar muak sekarang, temannya itu tak pernah menghargai ashel sebagai tunangan nya.
"kalo gue jadi lo,gue bakal jagain ashel seketat mungkin,ga bakal gue sia sia in semuanya del,ga kayak lo,belagu,alasan cuma cinta habis di masa lalu,basi"
Kata kata itu berhasil menusuk dalam hati nya "di saat ashel lagi koma,lo masih bisa kayak gini del" oniel tak habis pikir dengan pemikiran adel saat ini.
"inget, marsha pergi bukan karna ashel,emang kalian yang susah di satuin,inget del,kalian beda tuhan"
Kata kata itu lebih lagi menusuk, oniel kembali mengingatkan semuanya,ia ingat sekali di saat ia sedang kehilangan ingatan nya.
Ia melihat marsha kembali saat itu juga,tetapi kesenangan nya hanya berhenti sampai situ saja,tak lebih.
"gue duluan,jangan lama lama di sini,ashel juga butuh lo,ga cuma butuh mama papa,kita bertiga maupun adik nya del"
Oniel melangkahkan dirinya pergi tanpa menunggu respon dari adel,hingga oniel tak menampakkan punggung nya lagi adel kembali kehilangan akal sehatnya.
"jangan terlalu kasih makan ego lo"
"gue muak,lo libatin cinta lo abis di siapa"
"ga kayak lo,belagu,alasan cinta habis di masa lalu,basi"
"di saat ashel koma,lo masih bisa mikir ini"
"kalian beda tuhan"
"ashel butuh lo"Semua kata kata yang oniel keluarkan berhasil menusuk dalam hati nya yang masih saja mendepankan ego nya.
Ia langsung bangkit dari kursi besi dan menuju ruangan ashel,saat sampai di ruangan ashel.
Wangi obat obatan kembali tercium,di sini sepi,atin,oniel,gita,flora,mama,papa sedang sibuk dalam kegiatan masing masing.
Jadi adel bisa lebih leluasa masuk kedalam ruangan ashel,adel duduk di samping diri ashel yang terbaring kaku.
Dengan wajah pucat pasi,ashel memakai alat bantu pernapasan,ashel sempat kehabisan nafas dan memberhentikan detak jantung nya saat itu.
"gue bego ya? mentingin ego daripada diri lo shel, semua orang nyalahin gue sekarang" Adel memberantakan rambut nya yang lepek itu.
"gue bingung,gue harus gimana supaya lupa masa lalu gue? cinta gue abis di marsha,gue cuma nganggep lo penghancur hidup gue sekarang,bahkan,saat lo koma,gue masih naro kesalahan itu dalam diri lo"
Air mata adel tidak bisa tertahankan sekarang "gue cuma mau nepatin janji sama mama, selebihnya gue gamau nikahin lo"
"semua ini gue lakuin demi mama bahagia di sana,andai lo tau, kehilangan dua peran sekaligus dalam hidup lo shel!"
Bentak adel terhadap ashel yang hanya bisa diam kaku tanpa merespon "gue kenapa sih? maaf,ashel"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu dan Bandung✓
Teen Fictions2 publish! 'Aku kamu dan Keluarga kecil Kita di Bandung' ⚠️cerita murni dari pikiran saya sendiri,tidak ada inspirasi dari cerita wp satupun atau pun novel,au tiktok/X⚠️