Bandung 18 januari 2022

2.9K 88 0
                                    

Laki laki itu berjalan menuju supermarket terdekat di kota bandung.

kota yang terkenal dengan indah dan dingin nya itu sendiri.

laki laki itu berjalan,memakai kaus,celana pendek.

nama nya Adel Bumilan Natio
di panggil adel,saat ini di tahun 2022,umur nya masih cukup muda,baru 22 tahun.

namun sudah matang untuk menikah,mencari hidup baru dengan wanita pujaan nya.

tetapi adel tak mendapatkan nya sekarang,dari dulu bahkan.

ia membuka dengan pelan pintu bening supermarket itu
ia mencari sesuatu untuk di makan di rumah bersama mama nya.

jangan bertanya,di mana papa nya
papa nya sudah meninggal 15 tahun silam.

dimana ia masih berumur 7 tahun pada saat itu
hal itu hal yang paling menyakitkan menurut nya.

ia kehilangan jiwa,raga bahkan hampir semua jiwa nya.

mama,berkat mama,adel keluar dari zona nya
ia selalu berdoa agar tak mengulang itu.

ia mengambil 2 roti coklat dan biskuit kesukaan mama nya.

ia tak terlalu banyak membawa uang
ia berjalan ke arah kasir.

supermarket malam ini tak terlalu ramai
hanya ada ia dan perempuan berbaju abu,celana panjang,baju nya kaus,tetapi memakai cardigan rajut.

dan memakai kacamata,ia cantik
tapi adel benar benar tak peduli itu.

dia keluar malam di jam 21.45 untuk membeli makanan
bukan untuk melihat perempuan.

ia sedikit pegal,ia sedikit sebal dan bosan
rasa nya kaki nya ingin patah saat itu juga.

wanita itu terus terusan mengobrak ambrik tas nya
seperti mencari uang?

wanita itu membeli roti saja,tapi begitu lama ia mencari uang nya.

"maaf,menunggu lama,uang saya lupa saya bawa"

wanita itu berdiri tegak saat bicara itu
ia ramah,suara nya lembut.

adel melihat roti itu yang seperti minta di bayar dan di bawa pulang.

"berapa harga nya?"
adel maju ke depan kasir dan menunjuk roti itu.

"15.500 kak"
mendengar itu adel langsung mengeluarkan dompet dan menaruh makanan yang ia bawa ke meja kasir juga.

"eh,kak,jangan di bayarin atuh,ga enak"
"gue ga punya banyak waktu,jadi orang jangan lama makanya"

Adel mengeluarkan uang berwarna biru dari dompet nya.

"nih,sekalian bayar dia"
tanpa ragu adel membayarkan makanan yang di beli wanita itu.

sebenarnya dia sangat tidak enak,tetapi adel memaksa.

"gapapa ini? takut ngerepotin"
logat sunda terdengar jelas dari mulut wanita itu.

"gapapa"
"total nya lebih 50"

mendengar itu wanita itu hanya bisa menunduk tak enak.

tetapi adel mengeluarkan dompet nya dan menunjukkan uang hijau.

"nih,lebih kasih cewek ini aja mang"
wanita itu kaget mendengar nya,ia langsung mendongak.

belanjaan itu langsung di ambil masing masing dari mereka.

adel seperti tak mau memang berkenalan dengan wanita itu,ia hanya melewati nya dan pergi.

"eh kak! tunggu atuh!"
wanita itu mengejar adel tipis
"hatur nuhun!"

wanita itu mengulurkan tangan nya
"saya Marsha,Marsha Lenathea Galea"

adel di ajak berkenalan! ini sejarah bagi hidup nya.

"oh,iya,Adel,Adel Bumilan Natio,salken"
adel tersenyum tipis
marsha membalas senyum nya dengan lebih lebar.

"Dupi abdi tiasa gaduh nomer telepon na?"
bagi orang bandung asli adel sungguh mengerti artinya.

"kanggo naon?"
"saya mau bilang makasih aja nanti,boleh?"

marsha menunjukkan handphone nya itu
adel mengambil handphone marsha dan mengisi nomor nya.

"itu nomor saya,jangan spam ya,saya memang jarang aktif"

Marsha mengangguk mantap
adel pun langsung pergi dari situ.

baru pertama kali adel merasakan ini.

Aku kamu dan Bandung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang