Sudah lama adel tidur di sini,adel ketiduran sembari memeluk ashel yang belum sadarkan diri.
Sungguh,jujur dari benak dan hati terdalam adel,adel mulai cinta kepada ashel,tetapi ia tetap ingin marsha kembali.
Dan tetap mencap ashel sebagai penghancur dalam hidupnya, mungkin ia terlalu terlalu jahat untuk hal itu,tetapi ia tak bisa mengubah nya.
Siang ini adel, kathrina,indah masih ada di rumah sakit,zee tidak bisa datang siang ini,ia hanya bisa malam,karna pekerjaan yang padat.
Mereka juga menunggu kedatangan oniel,gita,flora, adel akan menceritakan semua nya.
"aa adel" Suara kathrin mulai terdengar,yang sedang di pangku adel sembari memakan eskrim.
Tetapi panggilan nya bukan ka, adel menatap kathrin heran "kok aa sih? tumben,biasa ka adel?" tanya adel heran.
"kemarin, kathrin di sekolah,di ajarin bahasa sunda sama ibu guru, katanya,manggil abang itu aa,kalo kakak teteh,jadi atin mau manggil itu sekarang"
Walaupun kathrin masih lima tahun dan empat bulan lagi enam tahun,ia sudah bersekolah di play grub.
Adel heran,masih dalam play grub memang ada pelajaran sunda? "aih,emang play grub ada pelajaran? kamu aja di sana cuma main"
Putar bola mata malas adel kepada yang ia anggap adik nya itu "ih,orang kemarin kathrin tanya"
"tanya apa coba?"
"tanya kalo abang sama kakak di panggil apa kalo orang sunda""emang mama papa kakak ga pernah ajarin?"
"ga pernah,katanya,ga terlalu sunda gapapa,yang penting mah orang bandung asli"Pembicaraan mereka berdua sepertinya sulit di mengerti oleh banyak hal,mereka bisa saja membahas telur atau ayam dahulu yang muncul.
Suara langkah kaki terdengar,itu indah yang datang membawa sebungkus nasi goreng untuk di makan.
"nih makan,mama bawa nasi goreng" Ajak indah kepada kathrin dan adel, kathrin dengan senang bangkit dari sofa dengan tangan dan mulut yang di penuhi eskrim.
"ya tuhan,apa ini kathrin, mulut sama tangan eskrim semua!" Omel indah yang sedikit memegang tangan kathrin yang penuh eskrim vanilla.
Adel hanya terkekeh melihatnya, seperti meremehkan seorang kathrin, kathrin menengok ke arah belakang dan memajukan mulutnya tanda kesal.
Habisnya adel hanya tertawa melihat kathrin di omeli oleh indah "apa kamu liat liat ka adel tin,kamu mau nyalahin ka adel?"
Tegur indah sembari membersihkan tangan nya yang lengket "ka adel ngeselin! dia malah ngeremehin kathrin!"
Indah menatap tajam ke arah adel tanda jangan mencari masalah, kathrin bisa saja berteriak di sini.
"iya iya,maaf,orang dia mau nyalahin ka adel hu! salah emang kalo adel ketawa ke arah dia ma?"
"salah atuh! dah tau suara kathrin gede,kayak toa! bisa bisa rumah sakit ancur gini mah!"
Kathrin menunjukkan lidah nya yang penuh dengan eskrim coklat dan vanilla,ia sudah memakan dua eskrim hari ini.
"ih,jorok! lidah nya ada eskrim coklat sama vanilla! yaa,kegocek makan dua eskrim!" Mendengar adel berteriak seperti itu membuat kathrin panik.
Janji nya kepada indah ia akan makan es krim satu yang vanilla saja "atin! kok makan dua! kan udah janji! ke papa juga janji nya malah!"
Kathrin hanya bisa tersenyum melihatkan gigi nya yang ada bekas cone eskrim "hehe,atin khilaf ma,tadi ka adel ngegoda atin abis nya!"
Adel yang sedari tadi tertawa kini menunjukkan wajah kesal nya "apa ih! kok aku! mana ada ya!"
"udah udah, adel,kamu siapin nasi goreng nya ya,mama mau anter kathrin ke toilet,mau bersihin mulut sama tangan nya"
Izin itu di angguki mantap oleh adel sendiri dan setelah indah dan kathrin pergi ia bangkit dari sofa dan mulai membuka bungkus nasi goreng itu.
Ia menatap ashel yang masih koma hingga hari ini,sedang apa ashel di dalam mimpi nya? apa mimpi nya terlalu bagus,jadi dia memutuskan untuk lebih lama di sana.
Adel membuka karet berwarna merah itu dan mengambil piring yang sudah di siapkan tetapi belum saja ia mau berbalik badan suara yang berat mulai terdengar di telinga.
Adel mengira itu ketiga temannya,tetapi salah,ia melihat seseorang laki laki,memakai kaus berwarna hitam polos dan celana panjang.
Ia keheranan melihat nya,ia tak pernah melihat orang ini sebelumnya "siapa lo?" orang itu hanya masuk tanpa merespon.
Tetapi senyuman tipis ia tunjukkan ke arah adel dan mengulurkan tangannya tanda ingin berkenalan.
"gue lio,Lulu Lio Putra Theana" Adel sempat bingung saat orang itu dengan santai mengulur tangan.
"gamau kenalan?" Adel langsung dengan cepat mengulurkan kembali tangan nya dan berjabatan.
"adel, adel bumilan natio"
"benar ternyata" Adel mendengar suara bisik itu dari mulut laki laki itu."benar maksudnya gimana a?"
"ga,ga gimana" Tanpa izin laki laki itu duduk di sofa dan memerhatikan ashel dengan tatapan serius."itu siapa yang tidur?"
"koma a,bukan tidur" Lio menganggukkan kepalanya "udah berapa hari?""kenapa? kepo banget,baru kenal loh,gausah nanya gitu a" Ujar adel tanda tidak nyaman.
Belum lio bersuara indah,kathrin,flora,oniel,gita muncul bersamaan.
Adel langsung menatap mereka yang haru muncul dan menghampiri nya "wih, tumben lama"
"macet dikit del"Mereka terbeku sejenak melihat ada laki laki lain di sofa sana "siapa ini?" tanya flora heran.
Lio langsung bangun dan mengulurkan tangan nya kembali "halo,saya lio, Lulu Lio Putra Theana"
Dengan ragu flora menerima tangan itu dan yang lainnya juga,tetapi saat tangan lio mulai ia ulurkan ke kathrin, kathrin menolak mentah mentah saat itu juga.
"gamau kenalan,om siapa?" Tangan yang sebelumnya di ulurkan kini ia kembalikan "kenapa gamau kenalan?"
"gaboleh,ga kenal" Indah langsung mengelus pundak kathrin "kenalan tin, gaboleh gitu"
"kalo ga kenal,makanya kenalan dulu" Lio kembali mengulurkan tangannya "kathrin, kathrina irene bumilan"
Tanpa kembali mengulurkan tangannya, kathrin hanya memberi nama panjangnya saja,ia tak nyaman berbicara dengan laki laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku kamu dan Bandung✓
Teen Fictions2 publish! 'Aku kamu dan Keluarga kecil Kita di Bandung' ⚠️cerita murni dari pikiran saya sendiri,tidak ada inspirasi dari cerita wp satupun atau pun novel,au tiktok/X⚠️