Sadar dari mimpi Indah

245 17 0
                                    

Sejak tadi laki laki misterius itu datang ruangan ini jadi sepi,jadi canggung, semua yang di sini bingung,dia siapa?

Laki laki itu dari tadi menatap ashel yang masih koma di ranjang nya, sedangkan kathrin yang sudah muak dengan laki laki itu.

Dengan diam kathrin memandang sinis dan di tegur oleh indah yang membuat laki laki itu merespon kathrin.

"jangan gitu tin,ga sopan" Ucap indah,kathrin hanya membuang pandangan dan lebih dempet ke indah dan adel.

Kalau papa ada di sini, mungkin semuanya akan di atasi dengan keras kepala "kenapa? kok gasuka gitu?"

Kathrin memandang lio dengan tatapan yang sungguh beda saat ia menatap orang lain,orang itu memakan nasi goreng yang harusnya milik nya!

"kayak nya lebih ga sopan om,om makan nasi goreng saya, padahal itu milik saya" Tubuh kathrin di colek oleh adel.

"tin,jangan gitu"
"ka adel mah ngebela orang asing!"
"ga gitu"

Saat mereka semua sedang asyik menikmati makanan tapi berbeda dengan kathrin yang sungguh muak suara mulai masuk dalam keheningan.

Ternyata itu zee,saat zee sampai kathrin langsung berlari ke dalam pelukan zee,ia dari tadi ingin gerak,tetapi tak ada satu hal yang membuat alasan ia harus bergerak.

"papa!" Suara ceria kathrin menyambut zee dan zee menyambut pelukan anak bungsunya itu dengan senyum nya.

"anak papa, kangen!" Ciuman di kening, kedua pipi sudah mendarat sempurna "papa,liat situ deh,ada orang asing!"

Suara bisik kathrin mulai di bisikkan di telinga zee,tapi tiba tiba laki laki itu bangkit dan menghampiri mereka berdua.

"halo,om,saya lio,lulu lio putra theana" Tatapan tajam zee mulai di tunjukkan,memang,kathrin dan zee tidak jauh beda terhadap orang asing.

"siapa kamu? saya ga kenal kamu" Saat zee mulai berbicara indah sudah bangkit dari duduk nya dan menghampiri zee yang pastinya amarah nya sudah mau meledak.

"jangan emosi sayang"
"gimana ga emosi? dia orang asing, siapa lio? kita ga pernah kenal lio"

"makanya kenalan dulu om kalo mau kenal" Lio seperti memancing amarah zee tetapi indah sudah menyisipkan suara.

"nama suami saya Azizi Zean Asadel" Suara itu membuat amarah zee kembali masuk ke dalam diri nya.

Orang itu menaikkan bahu nya tanda mengerti dan kembali ke sofa tetapi suara kecil ashel mulai terdengar.

"adel, adel" Ashel memanggil adel,yang membuat adel bangkit dari duduk nya dan menghampiri ashel.

"ashel" Semua orang mengerumuni ashel, kecuali lio yang ada di belakang adel memerhatikan.

"panggil dokter ma pa!" Dengan cepat zee keluar ruangan dan memanggil dokter, dokter itu datang dengan cepat dan menangani ashel.

"ashel sudah siuman,tetapi kondisi nya belum membaik,di mohon, keluarga keluar sebentar"

Mereka keluar dengan perasaan campur aduk,saat di luar yang paling khawatir adalah adel,zee dan indah.

Kathrin melihat jelas,laki laki itu tersenyum miring di sana,kathrin sungguh benci dengan wajah itu.



Beberapa menit menunggu, dokter sudah keluar dari ruangan,mereka langsung bangun dari duduk.

"ashel sudah bangun dan sadar,tapi di mohon jangan di buat berpikir dulu ya"

Setelah menjelaskan semua dokter itu pergi dan mereka mulai masuk ruangan,adel melihat ashel yang masih memakai alat bantu uap dan infus.

Ashel tersenyum melihat keluarga nya tetap setia di sini,tetapi ashel melihat satu orang yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

"itu,siapa" Ashel menunjuk orang itu menggunakan jari telunjuk nya "gatau, orang asing shel"

Respon adel yang ada di samping ashel, adel sungguh lega melihat ashel sudah bangun,tak tahu mengapa.

Rasa sayang adel mulai tumbuh saat ini.



Saat bermenit menit ashel sudah sadar,indah langsung menyiapkan bubur untuk makan pertama ashel lagi.

Tetapi laki laki itu masih saja menetap di sini "ma,itu siapa? temen baru mama? papa atau adel?"

"gatau mama juga shel,tadi adel yang pertama kali liat" Ashel menatap lebih penasaran lagi,tetapi laki laki itu malah tersenyum.

Melihat itu adel jelas tidak terima,ia melangkahkan kaki nya dan menghampiri indah "ma,biar adel yang suapin"

Indah dengan senang hati memberikan piring berisi bubur itu kepada adel "jangan di perhatiin terus shel"

Adel sembari mendekatkan sendok ke mulut ashel,dengan cepat ashel membuang pandang itu dan memilih untuk menghabiskan makanan nya.

"pa"
"iya"
"atin mau adek" Apa apaan ini,dalam kondisi seperti ini kathrin masih bisa meminta adik kepada zee.

"Allahu tin,tiba tiba banget"
"habisnya atin sepi,gaada temen, nanti kalo kak ashel udah nikah sama ka adel,pasti mereka ga bakal main lagi sama atin"

Dengan lembut zee mengelus rambut anak bungsu nya itu "kan kalo ka adel sama kak ashel udah nikah,atin bakal dapet adek"

"itu bukan adek papah" Entah kathrin tau dari mana perbedaan adik.



Adel,zee,kathrin,oniel,gita,flora,indah memutuskan untuk pergi ke lantai bawah rumah sakit untuk mendapatkan info dari dokter.

Tadi sebelum mereka ke bawah,adel sudah memerintahkan laki laki itu untuk pergi dari ruangan ashel.

Dengan segala bentakan akhirnya laki laki itu pergi,tetapi ia tak pergi seutuhnya,langkah kaki mulai terdengar dari ambang pintu.

Ashel merespon langkah kaki itu dan saat ashel melihat,itu adalah laki laki yang sama sekali yang tidak ia kenali.

Laki laki itu menghampiri ashel dan tersenyum licik,laki laki itu mulai memegang dagu ashel.

"lepas!" Bentak ashel, tangan nya tak bisa terlalu banyak gerak,ia tak bisa melakukan perlawanan sekarang.

"lo pikir, habis ini hidup lo bakal tenang? gabakal"
"lo siapa,lepas!"
"diem atau gue abisin lo?"

Adel mendengar ancaman laki laki itu dari ambang pintu,dengan cepat adel membuka pintu dan menarik kasar tangan lio untuk keluar.

"lo ngapain megang megang ashel anjing!" Satu pukulan mendarat di pipi lio dan membuat satu lebam di sana.

"adel jangan adel!"
"aku gabisa diem kalo kamu di apa apain sama dia ashel!"

Baru saja adel mau melayangkan satu tamparan lagi tetapi lengan nya di tahan oleh zee.

"zee udah zee! tahan emosi kamu!"
"pergi anjing pergi! dia udah mau macem macem sama ashel pa!"

Kini giliran teman teman adel bertindak,gita mendorong kuat bahu laki laki itu dan membentak nya.

"pergi! adel bilang pergi pergi! jangan lo tunjukkin diri lo lagi di sini!"

Laki laki itu pergi dengan senyum licik nya,tetapi bentakan yang di beri gita tidak akan membuat lio pergi dari hidup mereka.

Aku kamu dan Bandung✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang