34. sleepover

192 15 0
                                    

Wilona's pov.

Aku menarik nafas dalam, sekali lagi. Sejak 15 menit lalu, aku terbaring di kasurku dengan mata terbuka. Alasannya ada disini, terlelap nyaman disampingku.

Arin dengan gampangnya menerima tawaran menginapku, dan mudah sekali terlelap di kasur yang bukan miliknya ini.

Dengan gerakan pelan, aku membalikkan tubuh menghadap Arin. Aku terpaku memerhatikan bagaimana dia tertidur dengan nyaman dan tenang sekali.

Berselang lama, matanya tiba-tiba membuka perlahan. Aku salah tingkah dan segera menghadap ke atas, menghindari tatapannya.

"Kenapa noleh kesana? Ini guenya ada disini." Ucap Arin dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ada nyamuk tadi." Balasku masih tetap tidak menatapnya.

"Masa, sih?"

Aku meliriknya sebentar sebelum beralih duduk dan menurunkan kaki, berniat untuk tidur di sofa.

"Mau kemana?" Arin menggapai tanganku yang menggantung.

"Tidur sofa. Lo berisik!" Jawabku terang.

"Iya iya!! Gue gabakal nanya lagi. Lo tidur sini aja tapi." Dengan mata yang masih setengah terbuka, Arin menarikku kembali duduk.

Aku mengurungkan niatku. Sebenarnya sejak awal aku tidak akan tidur sofa, hanya ingin menggertak sedikit untuk membuat Arin berhenti menggodaku.

Dengan kembalinya diriku ke kasur, Arin kembali menuju mimpi indahnya dan menutup mata. Sedangkan aku masih tetap terjaga. Jantungku menolak tidur dengan detakan yang berlebihan seperti ini.

Aku membalikkan tubuh memunggungi Arin. Kuatur nafasku perlahan sambil mencoba menutup mata agar bisa terlelap.

Bukannya semakin tenang, jantungku semakin keras berdetak ketika tangan Arin tiba-tiba merangkulku dari belakang.

Meski tidak membantu membuatku terlelap, rangkulan Arin terasa nyaman. Kubiarkan tangan itu disana hingga beberapa waktu. Entah jam berapa aku terlelap, yang kurasakan adalah pagi datang dengan sangat cepat.




































 Entah jam berapa aku terlelap, yang kurasakan adalah pagi datang dengan sangat cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
lovenemy; [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang