"Kamu terlihat sangat cantik hari ini, Tomoko-Chan."
Tomo pun tersipu malu karena perkataan Rev. "Terima kasih, Rev. Kamu juga sangat tampan hari ini..." ujar Tomo malu-malu.
"Ck, aku tak biasa melihat Tomo malu-malu seperti itu. Biasanya malah menggoda balik." lirih Ying mulai berjulid. "Aku tak pernah melihat Rev sedekat itu dengan perempuan. Bukankah dia sangat dingin dan pendiam melebihi aku?" bisik Fang pula di sisi lain.
Ying menemukan sebuah meja kosong dan duduk di kursi sebelah kanan meja, lalu menaruh tas ranselnya di kursi sebelah kiri meja agar orang-orang tahu bahwa ada yang menempati kursi kosong itu.
Setelah memesan Gyoza dan Dimsum, Fang duduk berhadapan dengan Ying dan menaruh tas ransel Ying di pangkuannya. Fang menatap mata Ying dalam-dalam.
"Apa yang sedang kamu perhatikan? Kelihatannya serius sekali." kekeh Fang berusaha membuka topik. "Oh, itu, kamu melihat Rev dan Tomo bukan?" tanya Ying. "Ya, tadi aku melihatnya. Tampaknya mereka sedang berkencan." ujar Fang.
"Ya, kupikir juga begitu. Tapi, bukankah Tomo juga sedang dekat dengan Gopal? Apakah dia tidak benar-benar serius dengan Gopal?" tanya Ying polos. "Kau sudah tahu sendiri bukan, kalau Tomo itu Playgirl. Dia terlalu nakal untuk Gopal yang anak baik-baik." kata Fang.
"Bagaimana rencanamu, Sayang? Apakah berjalan lancar?" tanya Rev dengan berani. "Ya. Aku akan membingungkan mereka. Aku akan mendekati Gopal dan Yaya supaya Gopal tidak melaporkan perbuatanmu kepada guru. Karena Gopal pasti akan luluh denganku. Yaya juga sahabatku, bukan? Aku akan berusaha menghindarkan Yaya dari Ying." kekeh Tomo.
"Ternyata mereka bersekongkol untuk menyembunyikan kelakuan busuk Rev di belakang!" bisik Fang. "Oh, begitu rupanya jati dirimu yang sebenarnya, Tomo. Kamu ingin merebut Yaya dariku. Tapi, maaf, aku adalah sahabatnya sejak kecil, tak semudah itu kamu bisa memanipulasi perasaan Yaya untuk membela hal yang salah." kekeh Ying pelan.
"Jangan sampai kita dicurigai oleh mereka. Aku merasa Fang dan Ying mengintipku diam-diam, jadi kamu harus berusaha lebih keras agar BoBoiBoy, Gopal, dan Yaya menghindar dari mereka berdua." ujar Rev. "Akan kupastikan, Sayang. Aku akan pura-pura mencintai Gopal dan menjadikannya selingkuhanku, dan aku akan berusaha mengambil hati Yaya dengan membeli biskuitnya setiap hari, padahal aku buang ke tong sampah." kekeh Tomo dengan seringaian liciknya.
Diam-diam, Ying merekam percakapan mereka itu, namun berpura-pura seolah sedang berfoto dengan Fang agar tidak dicurigai oleh orang-orang di sekitarnya. Tak lupa ia membuat berbagai pose foto agar lebih meyakinkan.
Begitupun Fang, dia bisa diajak bekerjasama dengan Ying meskipun hanya tersenyum ke arah ponsel Ying. Biasalah, cowok cool.
Sekitar setengah jam setelah Rev dan Tomo pulang, Fang dan Ying pergi dari restoran itu. "Kamu mau jalan-jalan lagi?" tawar Fang.
"Sebenarnya aku mau, tapi ini sudah hampir malam. Langit mulai gelap. Sebaiknya kita segera pulang." saran Ying. "Benar juga katamu, hehehe. Sampai jumpa besok, aku akan mengantarmu sampai di depan pintu rumah. Tak baik jika anak perempuan jam segini belum pulang." kekeh Fang mengelus rambut Ying.
Ying mendengus kesal. "Kamu sangat suka menjahili dan meledekku, ya?" ketus Ying. "Tentu saja. Tapi, jika kamu dijahili atau diledek orang lain, aku akan marah, karena hanya aku yang boleh membuatmu kesal." kekeh Fang dengan senyuman tengilnya.
Bersambung.....
.
.
.
.
.Mumpung lagi ada ide yakan 🗿👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Crystal: BBB Fanfic [✓]
Fanfiction[COMPLETED] Di suatu masa, seorang siswa baru, pindahan dari Kota Hilir, mengacaukan segalanya. Bermodalkan kristal kegelapan yang ia miliki, ia ingin merusak kehidupan BoBoiBoy, teman-temannya, bahkan satu sekolah jika perlu. Mampukah Geng Kokotaim...