Bab 17: Kejelasan (Tomo)

82 9 2
                                    

Di tengah tangisan BoBoiBoy Solar, Tomo ikut terbangun. Efek dari obat bius itu sudah menghilang pada Tomo.

"Erk... Ada apa ini?" tanya Tomo mengamati keadaan sekitar. Dengan sigap, Fang membukakan borgol Tomo. Ying juga menyerahkan gelas kecil berisi Veritaserum pada Tomo.

Tomo meminum Veritaserum itu tanpa sepengetahuannya kalau itu adalah ramuan kejujuran. Setelah Veritaserumnya habis, ia menaruh gelas kecil itu di sampingnya.

"Ada apa ini? Mengapa semua orang tampak sedih?" tanya Tomo. "...Rencanaku sudah terkuak, Tomo." jawab Rev. Tentu saja Tomo terkejut bukan main.

"Mengapa bisa terkuak?! Bukankah kita sudah menutupnya rapat-rapat?! Apakah mereka akan menghukum kita setelah ini?" tanya Tomo panik. "Hey, tenanglah. Kami tidak akan melakukan apa-apa. Kami hanya butuh penjelasan." ucap Yaya.

BoBoiBoy Solar berganti menatap Tomo. "Tomo, mengapa kau tega khianati Gopal? Padahal, Gopal sudah berusaha menganggapmu serius dengannya dan mencoba membuka hati untukmu." tanya BoBoiBoy Solar.

Tomo meneguk ludahnya perlahan. "Aku... Aku hanya ingin menutupi rencana balas dendam Rev padamu. Aku mendekati Gopal supaya dengan Gopal luluh padaku, aku bisa memerintahnya untuk menutupi perbuatan Rev. Aku tahu, Fang dan Ying sudah curiga pada kami, makanya aku melakukan pendekatan. Agar jika mereka tahu rencana kami, Gopal bisa menyuruh mereka untuk diam saja. Kupikir itu akan berhasil, mereka akan mematuhinya karena Gopal adalah sahabat mereka sejak kecil." jelas Tomo.

"Selain itu, aku juga ingin harta Gopal. Aku menginginkan kasih sayang dari seorang laki-laki. Mungkin karena aku selama ini hanya dijadikan pembantu dan disiksa oleh paman dan bibiku. Aku tak pernah merasakan memiliki orangtua sejak lahir. Kedua orangtuaku sudah tak ada kedua-duanya. Makanya aku tumbuh menjadi anak yang haus akan kasih sayang." lirih Tomo.

"...Maafkan aku..." kata Tomo menundukkan kepalanya. "Orang jahat tidak terlahir, tapi tercipta. Kalian menjadi jahat karena luka, bukan karena takdir sejak lahir." ucap Ying.

Kata-kata itu begitu menyentuh hati Rev dan Tomo. Keduanya meneteskan air mata. "Aku tahu aku salah. Tapi, apakah aku akan dimaafkan, jika aku meminta maaf?" tanya Rev. "Aku memaafkanmu, Rev..." lirih BoBoiBoy Solar.

"Maafkan aku juga, Rev. Aku kira, kamu hanya penjahat biasa yang menyerang BoBoiBoy karena serakah. Rupanya, ada luka yang kamu pendam. Aku benar-benar tak tahu soal itu." lirih Fang. "Ya. Tak seharusnya kami langsung berasumsi bahwa kalian adalah orang jahat." kata Ying menyesali perbuatannya.

"Kami memang salah. Kalian tak salah jika kalian mengira kami orang jahat. Karena, memang tujuanku adalah membalas dendam. Bukankah itu jahat? Sedangkan aku sendiri tahu, BoBoiBoy tak bersalah." ujar Rev dengan senyuman miris.

"Maafkan aku juga, Rev. Jika aku tak terlahir di dunia ini, mungkin kamu takkan merasakan iri padaku." lirih BoBoiBoy. "Jangan berucap seperti itu, BoBoiBoy. Aku semakin merasa bersalah. Kita tak salah, kita hanya terluka." ujar Rev.

"Aku harus memperbaiki semuanya, Rev. Aku takkan membiarkanmu berjuang untuk hidup hanya bersama ibumu. Aku janji, ayah kita akan segera pulang."

Rev terkejut mendengar perkataan BoBoiBoy Solar. "A-yah... Kita?" tanya Rev memastikan. "Ya, ayah kita. Aku menerimamu sebagai saudaraku. Tapi..." lirih BoBoiBoy Solar.

"Tapi apa, BoBoiBoy?" tanya Rev. "...Bolehkah jika aku menganggap ibumu sebagai ibuku juga? Kurasa, kamu benar, memang terasa sulit hidup ini jika tak ada seorang ibu yang menemani kita." pinta BoBoiBoy.

Rev tersenyum senang. "Tentu saja, ini adil. Tapi, memangnya ibumu kemana?" tanya Rev. "Ibuku sudah meninggal dunia karena penyakit. Impas ya, kamu mendapatkan sosok ayah dan aku mendapatkan sosok ibu." ujar BoBoiBoy.

Binar kebahagiaan muncul di mata Rev. "Terima kasih, BoBoiBoy. Aku minta maaf karena sudah capek-capek ingin membalas dendam padamu, padahal kamu sebaik ini."

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Ini aja kah? Atau mau gw tambah 2 bab lagi hari ini? Apa besok aja?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini aja kah? Atau mau gw tambah 2 bab lagi hari ini? Apa besok aja?

Darkness Crystal: BBB Fanfic [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang