Bab 16: Kejelasan (Rev)

91 6 3
                                    

“Jangan takut. Kamu tak akan diapa-apakan disini.” ucap BoBoiBoy Solar dengan nada yang tenang.

Rev mendongakkan kepala, dan membuka kedua matanya. “Apa yang akan kalian lakukan padaku dan Tomo? Jangan sakiti Tomo!”

BoBoiBoy Solar terkekeh pelan. “Tidak akan. Aku hanya menginginkan suatu kejelasan darimu— mengapa kamu selalu saja mengusik kehidupanku dan teman-temanku?” tanya BoBoiBoy Solar.

Rev tercekat mendengar pertanyaan BoBoiBoy Solar, ia kembali meneguk ludahnya. Raut wajahnya tampak gelisah, meskipun Rev sudah berusaha terlihat baik-baik saja.

“A-aku... Aku... Aku hanya...” lirih Rev. “Minumlah ini dulu.” ujar Yaya menyodorkan sebuah gelas kecil berisi Veritaserum racikan BoBoiBoy Solar. Sedangkan Gopal melepaskan kedua tangan Rev dari borgol.

Kedua tangan Rev sudah terlepas, dan Rev langsung mengambil gelas yang sudah disodorkan Yaya. “Terima kasih.” lirih Rev, ia kira itu sebuah minuman biasa yang dapat meredakan kegugupannya sejenak. Padahal, kenyataannya bukan.

Rev meminum Veritaserum hingga habis. Setelah itu, ia menaruh gelas kecil di atas meja dan kembali menatap BoBoiBoy Solar. “Aku iri padamu. Aku juga ingin merasakan sosok ayah dalam hidupku. Aku benci jadi anak simpanan.”

BoBoiBoy Solar menaikkan alisnya. “Anak simpanan? Sosok ayah? Apa maksudmu?” tanya BoBoiBoy Solar lagi. “Kamu tak tahu, ya. Aku sebenarnya juga anak dari Amato— ayahmu sendiri. Hanya saja, aku terlahir dari rahim perempuan lain, bukan dari rahim ibumu.”

BoBoiBoy Solar terperangah mendengarnya. Karena saat ini Rev berada dalam pengaruh ramuan Veritaserum, itu artinya apa yang ia katakan saat ini benar dan jujur. Kemarahan pada ayahnya memuncak. Dadanya terasa sesak.

“Apakah ayahku memiliki istri lain selain ibuku?” tanya BoBoiBoy Solar gemetaran. “Tidak. Aku hanyalah anak diluar nikah, makanya aku bilang bahwa aku anak simpanan. Saat H-1 pernikahan ayahmu dengan ibumu, ayahmu ditawari untuk mabuk dan ayahmu menerima tawaran itu. Akhirnya, dalam perjalanan pulang, ayahmu berbuat tak senonoh pada ibuku, karena alkohol. Dan, aku pun ada dalam rahim ibuku.” jelas Rev.

BoBoiBoy Solar semakin terkejut mendengar pernyataan Rev. Tak hanya BoBoiBoy Solar, teman-teman BoBoiBoy yang lain juga lebih kaget. Siapa sangka, Amato yang terkenal sebagai pahlawan bumi dan galaksi— pernah menghamili wanita selain istrinya?

“Itulah mengapa wajahku agak mirip denganmu, BoBoiBoy. Kita berasal dari benih laki-laki yang sama. Namun, warna rambut dan warna mataku mewarisi dari ibuku, sehingga tampak sedikit beda darimu.” kekeh Rev. “Lalu, bagaimana dengan ibumu?” tanya BoBoiBoy Solar.

“Sedari kecil, ibuku berjuang sendirian untuk membesarkanku. Ia merawatku dengan penuh kasih sayang dan mendidikku dengan baik. Dia wanita hebat. Meskipun saat ini, ibuku adalah seorang pelacur, karena merasa tak ada harga diri lagi setelah dilecehkan ayahmu, tapi ia tetap mengasuhku dengan sepenuh hati. Ia sama sekali tak membenciku ataupun ayahmu. Bahkan ia menyuruhku untuk tetap menghormati ayahmu, ibumu, dan dirimu.” ucap Rev.

Rev menundukkan kepalanya. “Mungkin kamu jauh dari ayahmu dan selalu dituntut mandiri oleh ayahmu, BoBoiBoy. Tapi, setidaknya kamu masih diakui sebagai anaknya. Sedangkan aku? Aku hanya punya ibuku untuk bertahan hidup. Tanpa kasih sayang ibuku, mungkin saat ini aku sudah berakhir di tanganku sendiri.”

“Meskipun penghasilan ibuku tak seberapa, tapi ia tetap berusaha memenuhi kebutuhanku. Ia rela tak makan supaya aku bisa makan. Ia rela berjalan sendiri ke tempat kerjanya tanpa kendaraan supaya aku bisa sekolah. Dialah malaikat tak bersayapku, meskipun orang lain melihatnya sebagai wanita murahan.”

“Sayangnya, aku tak sekuat ibuku. Hatiku tak selembut ibuku. Masih terselip sedikit rasa benciku pada ayahmu. Dan itu membuatku datang kesini untuk membalaskan dendamku.” lirih Rev.

Mata BoBoiBoy Solar berkaca-kaca. Bulir bening menetes membasahi pipinya.

“Kamu tak salah, Rev. Setiap anak terlahir tanpa dosa. Yang salah adalah... Ayah kita.” isak BoBoiBoy Solar.

Sesak. Mengapa ia harus mengetahui sisi gelap dari ayahnya? Tak bisakah ia menderita hanya dengan jauhnya jarak dengan ayah dan meninggalnya ibu? Haruskah ia memikirkan hal ini juga?

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Awoakwoakowkwowk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awoakwoakowkwowk. Bawang dikit ga ngaruh. Baca ampe abis ya, dikit lagi tamat kok.

Darkness Crystal: BBB Fanfic [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang