Bab 15: Mulai Beraksi

67 7 1
                                    

Malam itu, tepatnya pukul 12 malam, Geng Kokotaim sudah bekerja sesuai tugasnya masing-masing. BoBoiBoy Solar masih saja berkutat dengan ramuan kejujuran yang diraciknya, Veritaserum. Ia harus berpikir keras untuk selesai meracik Veritaserum itu hanya dengan waktu 2 hari.

“Oke, sedikit lagi selesai. Tinggal menambahkan cairan ini saja.” ujar BoBoiBoy Solar menuangkan sebuah cairan berwarna kuning emas ke dalam Veritaserum yang sudah ia buat. Cairan itu adalah time speeding potion, yang bahan-bahannya murni dibuat oleh BoBoiBoy Solar sendiri. Biasanya ramuan itu akan ia pakai untuk mempercepat proses pembuatan ramuan agar lebih cepat untuk dapat digunakan.

“Semuanya sudah siap. Mumpung Tok Aba dan Ochobot sedang tidur, sebaiknya aku segera pergi kesana.” kata BoBoiBoy Solar sambil menuang Veritaserum yang sudah jadi ke dalam sebuah kotak kemasan dan membawanya keluar rumah. BoBoiBoy Solar menaruh kotak itu di jok motornya dan mengendarai motor menuju penthouse Fang.

***

BoBoiBoy Solar memarkirkan motornya di depan penthouse Fang. Ia menyentuh sebuah tutup got berbentuk lingkaran, namun itu sebenarnya bukan got, melainkan pintu masuk ruang bawah tanah Fang.

Ketika disentuh, tutup got itu mendeteksi wajah BoBoiBoy. Ya, ruang bawah tanah Fang itu lebih mirip markas Geng Kokotaim daripada ruangan pribadinya— sehingga hanya Fang, anggota Geng Kokotaim lain dan Kapten Kaizo yang bisa masuk. Selain itu, tak ada yang bisa masuk.

Tutup got itu otomatis terbuka dan terdapat terowongan di dalamnya. BoBoiBoy Solar berseluncur ke terowongan tersebut sambil memegangi kotak kemasan berisi Veritaserum miliknya dengan erat. Tutup got itu kembali tertutup.

“Engh...” BoBoiBoy Solar membuka matanya perlahan. Ia melihat Rev dalam kondisi diborgol dan tak sadarkan diri. Atau mungkin, ia tertidur?

“Akhirnya kau sampai, BoBoiBoy. Tenanglah, sebentar lagi, Gopal dan Yaya akan datang.” ujar Ying. “Dosis obat bius yang aku berikan padanya tak terlalu tinggi. Mungkin sebentar lagi, dia akan terbangun. Aku juga sudah mengambil kristal kegelapan miliknya.” kata Fang.

“Fang, aku sudah membuat ramuannya. Siapkan gelas kecil untuk mereka berdua meminumnya. Kalau mereka tak mau, paksa saja.” ucap BoBoiBoy Solar menyerahkan kotak kemasan itu kepada Fang.

Fang mengamati kotak kemasan itu, lalu tersenyum puas. “Kerja bagus, BoBoiBoy. Tapi, bolehkah aku meminta bantuanmu lagi?” tanya Fang.

BoBoiBoy Solar mendongakkan kepalanya, menatap Fang. “Apa yang kau inginkan, Fang? Aku sudah pasti bisa membantumu.” kekeh BoBoiBoy Solar dengan cengiran penuh percaya dirinya.

“Karena kelihatannya kebencian Rev berawal darimu, dan dia membenci kami semua karena kami adalah teman-temanmu, bagaimana jika kau yang menanya-nanyainya? Kurasa, kaulah pemeran antagonis paling utama dalam hidupnya.” usul Fang.

“Hm, baiklah! Aku setuju.” ucap BoBoiBoy Solar sambil terus mengamati mata Rev yang masih terpejam, seolah menunggu Rev tersadar.

“AAAAA!!!”

BoBoiBoy Solar, Fang, dan Ying menoleh ke belakang. Suara siapa lagi itu, kalau bukan suara Gopal. Gopal mendarat dengan kondisi terjatuh karena meluncur tanpa persiapan, sedangkan Yaya baik-baik saja dengan merangkul erat Tomo yang sudah berada dalam pengaruh obat bius juga.

“Kami berhasil.” kekeh Yaya. “Aduh, kepalaku...” lirih Gopal memegangi kepalanya yang sakit karena terjatuh, meskipun tak sampai benjol.

BoBoiBoy Solar dan Ying tertawa lebar melihat Gopal yang kesakitan. Sedangkan Fang, membopong Tomo agar terduduk di samping Rev.

Menyentuh tangan Tomo, seketika membangkitkan kesadaran Rev secara perlahan. “Emh... Dimana ini?” tanya Rev pelan sambil berupaya membuka kedua matanya.

“Akhirnya, kau sadar juga, Rev.” kekeh BoBoiBoy Solar. “B-BoBoiBoy?! Tomo-Chan?! Dimana ini?!” tanya Rev mulai panik sambil terus memandangi kondisi sekitarnya.

“Jangan berisik. Kalau kau memberontak, jangan harap bisa pergi dari sini.” ancam Fang dengan tatapan tajamnya. Rev hanya bisa meneguk ludah, berusaha tetap tenang sambil terus memandangi Tomo yang belum sadarkan diri di sampingnya.

Apa yang akan mereka lakukan padaku dan Tomo? Apakah ini hari terakhirku?” batin Rev cemas.

Bersambung.....

.
.
.
.
.

Rev? Cemas kau deck deck 🗿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rev? Cemas kau deck deck 🗿

Darkness Crystal: BBB Fanfic [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang