1

782 46 1
                                    

'Apakah setiap orang tua dimuka bumi harus egois? Memaksakan apa yang tidak diinginkan anak anaknya? Saya rasa begitu, alih alih demi sebuah kebahagiaan sang anak? Tidak, itu hanya dalih, apa yang salah dengan umur 30 tahun dan belum menikah? Apa itu sebuah aib? Atau dosa besar? Saya rasa saya akan baik baik saja, tapi tetap saja bagi orangtua itu sebagai mimpi buruk'

Seorang laki laki menghembuskan nafas kasarnya, entah apa yang sedang ia fikirkan, seperti begitu berat beban dipundaknya, dia mematikan mesin mobilnya dan mulai turun memasuki rumah besar dihadapannya, rasa mending lembur dan berpelukan dengan berkas berkas dikantornya dari pada harus pulang kerumah

"Jonginaaa......." Teriak sang mama saat sang anak memasuki ruang keluarga, senyum jongin terukir semanis mungkin, tak boleh menunjukan kalau dia benar benar muak dengan kehidupannya,

Ya laki laki itu kim jongin, anak terakhir dari keluarga kim, dia berusia 30 tahun, mempunyai karir sebagai manager keuangan disebuah perusahaan besar jasa konsultan, sedangkan sang papa sebagai direktur dirumah sakit terbesar, sang kakak yang berbeda 5 tahun darinya dia sorang dokter jantung, dan dia menjadi kepalanya, ibunya juga seorang dokter anak, bukankah harusnya jongin juga menjadi dokter? Harusnya, tapi jongin tidak tertarik dengan dunia rumah sakit

"Ayah dan kakakmu sudah diruang makan, ayo bergabung" jongin menganguk sambil memeluk sang ibu

"Waaah adik kesayanganku pulang juga" sapa sang kakak cerita

"Hyung berlebihan, aku seminggu sekali pasti pulang" ucap jongin lembut

"Bagaimana?" Ucap sang kakak

"Apanya yang bagaimana hyung?" Jongin duduk disamping sang kakak setelah memeluk sang ayah yang sudah siap untuk makan malam bersama, ya di weekend keluarga ini akan selalu berkumpul dirumah besar

"Suhoya... Jonginaaa... Kita makan malam dulu, setelah itu kita lanjutkan obrolan kalian" ucap sang kepala keluarga menengahi

---------------

Makan malam berjalan seperti biasa, hanya ada obrolan ringan seperti menanyakan kabar dan memuji masakan sang ibu yang memang benar benar enak

"Orangnya tampan, pendidikan dia bagus, dia seorang dokter psikolog dirumah sakit, bagaimana menurutmu jongina...." Ucap suho

"Dia orangnya baik, sopan juga, dia berturut turut menjadi best employ di departemennya" sambung sang ayah

"Aku yakin kalian tidak akan mengenalkan aku kepada lelaki berengsek, tapi ayah.... Hyuunggg....aku tidak mau menikah dengan seorang dokter" ucap jongin

"Bawa lelaki atau siapapun yang menurutmu pantas bersanding denganmu jongin" ucap sang ibu tegas

"Biarkan hyung menikah dulu, baru aku akan menyusul ma" bela jongin

"Hyunhmu akan menikah minggu depan, lalu kau akan segera menyusul, ingat usiamu jongin" lagi lagi sang mama hampir terulut emosi

"Kali ini tolong ikuti apa mau mamamu jonginaa... Mamamu bahkan tak melarang saat kamu kuliah keuangan dan memilih tinggal sendiri, tolong kali ini saja" bujuk sang ayah
Lagi lagi jongin hanya menghela nafasnya

"Sepulang kerja senin nanti, datang kerumah sakit kebetulan dia jaga malam, hyung akan kenalkan dia" jongin hanya mengangguk, jika membicarakan perjodohan rasanya seluruh tubuh menjadi lelah semua

----------------

Jongin pun menuruti apa yang sang hyung bilang, dia datang setelah jam kerjanya selesai, jongin berjalan kearah lorong lantai dimana sang ayah berada, ayahnya masih belum pulang dia rasa harus menyapa terlebih dahulu

"Tunggu, eumm apa kamu anak dari doker kim?"
Jongin hanya mengernyitkan dahinya, siapa pikirnya pria sok kenal ini

"Aku park chanyeol, asisten dokter bedah disini, salam kenal" chanyeol menjulurkan tangannya, jongin menatap tangan chanyeol melihat sebuah cincin dijari manisnya, jongin langsung membalas uluran tangannya, dia tau bukan pria ini yang akan dikenalkan, dia sudah menikah

"Bocah itu benar benar beruntung akan memilikinya" gumam chanyeol tapi jongin masih mendengar samar

"Apa kamu berbicara sesuatu?" Chanyeol gelagapan ditempat

"Tidak, masuklah aku akan datang keruangan dokter kim lain kali saja, bye eumm.... Namamu siapa?"

"Kim jongin" jawab jongin

"Bye jongin" ucap chanyeol ceria dengan senyuman menawannya, jongin menggelengkan kepalanya, apa dia baru saja merasa ketertarikan kepada laki laki caplang tadi? Ah tidak tidak dia laki laki yang sudah menikah

Jongin memasuki ruangan sang ayah, yang didalamnya ternyata ada sang kakak dan satu laki laki yang jongin sendiri tidak kenal, jongin menatapnya lamat dan pikirannya mulai menilai, laki laki tinggi, tampan, sempurna, tunggu apa wajah dia memang sedatar itu? Apa dia yang akan dijodohkan? Aishh jongin menggelengkan kepalanya, rasanya dia mending menikung dokter park yang tadi dari pada dia harus dengan lelaki muka datar dan dingin yang sayangnya tampan ini


Hello Im Back.......
Komen juseyooonggg

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang