18

291 27 14
                                    

Agak panjang part ini, sebenarnya pengen dijadiin satu aja, cuma bakal lebih dari 2000 word, nanti kalian mual jadi aku cut aja yah hihi, happy reading

Hubungan yang dilandasi dengan cinta yang kokoh harusnya tidak akan goyah tertempa apapun, itu fikir jongin, sudah seminggu sejak kepergian sehun, sudah seminggu juga jongin selalu menunggu sehun di loby kantor sang suami, tapi tak pernah sekalipun jongin menemui sehun, jongin selalu bertanya kepada bagian resepsionis supaya ia bertemu dengannya, tapi jawaban yang sama yang jongin peroleh, sehun sibuk harus janji temu dulu dan lain lain

Jongin mengusap peluh yang membasahi dahinya, dia selesai memberskan dokumen pribadi dikantornya

"Apa sehun melarangmu bekerja setelah dia tahu keadaanmu?"

Jongin hanya tersenyum menanggapi sahabatnya itu

"Janji akan sering berkunjung kesini hm? Ah iya bagaimana kejutannya untuk sehun, aku lupa bertanya, kau sibuk terus" ucap baekhyun

"Hyung, eum bagaimana kalau kita makan siang bareng, siapa tau kita saling sibuk dan tidak bisa jumpa lagi setelah ini"

"Hey, aku akan mengunjungimu kerumahmu itu, kau perlu istrahat yang cukup saja"

Jongin mengangguk, hatinya begitu perih, dia harus meninggalkan semuanya disini,

"Baek hyung, lebih berusaha lagi supaya jisung segera mempunyai adik" jongin mencoba mencairkan suasana

"Tentu, aku akan menjodohkannya nanti dengan anakmu" ucap baekhyun bangga

'hyung, maafkan aku, semoga kita masih bisa bertemu setelah ini' ucap jongin dalam hatinya

......

"Astaga jongin"

Jongin menundukan kepalanya

"Maaf mengganggu waktunya hyung"

"Apa kau sakit, wajahmu begitu pucat, kau terlihat begitu kurus"

Jongin tersenyum

"Saat aku berkunjung untuk pertama kalinya kerumah kalian, kenapa hyung tidak menegur? Hyung....." Jongin menjeda kalimatnya, menghapus kasar air matanya yang tiba tiba jatuh

"Jongin kita duduk dulu" ucap yeon seok, ya jongin menemui yeon seok

"Hyung, untuk yang kedua kalinya aku benar benar meminta maaf, kali ini bukan sebagai dokter jo, tapi sebagai kim jongin sahabat dekat kim sejong, aku---" yeon seok memegang tangan jongin

"Cukup..... Apa yang membuatmu kemari karna sehun? Sehun tau semua ini? Jongin tatap mata hyung, apa yang sehun lakukan padamu hm? Sudah hyung katakan sepuluh tahun lalu jongin, di operasi atau tidak nyawa sejong tidak akan tertolong saat itu, bahkan dia meninggal sebelum kau mengoperasinya, surat dari sejong mengatakan semuanya"

"Hiksss hyung"

"Sekarang kemana sehun hm? Harusnya memang dari awal aku memberi tahunya, tapi itu wasiat terakhirnya juga, sehun tak harud tau, tapi jika begini pada akhirnya, hyung merasa bersalah padamu"

Jongin menatap yeon seok

"Aku tidak tau kalau sehun adikmu, aku bahkan melupakanmu begitu saja hyung, saat bertemu denganmu saat itu, aku hanya merasa pernah bertemu dengan hyung, tapi tidak mengingat di waktu dan kondisi seperti apa"

"Jongin, apa yang sehun lakukan padamu?"

"Sehun pergi dari rumah, sudah seminggu yang lalu, dia tidak sudi memiliki pendamping hidup seorang pembunuh"

"Ya!!!! Kau bukan pembunuh jongin"

"Hikss.... Sehun hikss dia bicara seperti itu, sejong berharga untuknya, lalu aku bagaimana? Hyung aku juga tak punya muka untuk bertemu mama dan papa oh, sampaikan salamku adanya yah, biar aku yang mengalah, sehun sudah tidak ingin aku disisinya, bagiku sejong adik kecil yang membutuhkan banyak perhatian, dia merasa sehun tak peduli padanya, nyatanya sampai diakhir hayatnya, dia adalah bagian dari kebahagian sehun, bahkan setelah bertahun tahun meninggal dan sehun memiliki aku, sejong masih mempunyai tempat sendiri dihati sehun, jika sehun bersedih karna kehilangannya, aku lebih terpukul lagi orang yang mengajarkan aku bagaimana arti mencintai meninggal didepan mata kepalaku sendiri, jangan marah kepada sehun ya hyung, aku merelakan semuanya, biarkan semuanya berjalan pada tempatnya masing masing"

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang