17

209 21 13
                                    

Jongin bingung dengan sikap sehun beberapa hari ini, sikapnya sedikit berbeda, tidak manis seperti dulu, jongin lagi lagi menghela nafas, ia harus berbicara serius dengan sehun, jongin menatap sehun yang baru selesai mandi,

"Sehun, ayo kita bicara"

Terdengar helaan nafas dari bibir sehun, jongin sudah duduk disofa ruang tengah,

"Aku tidak tau harus mulai dari mana hunaa..... Tolong jika ada sesuatu yang mengganjal atau ada yang salah denganku bicarakan baik baik, jangan kamu hanya diam dan bersikap acuh padaku, kenapa apa yang salah?"

"Jongin, apa ada yang kamu sembunyiin?"

Jongin mengernyitkan dahinya

"Apa yang aku sembunyiin sehun? Tidak ada"

"Kau yakin?"

"Kenapa jadi aku, kau.... Apa yang kau sembunyiin dari aku?"

"Aku hanya tidak ingin kecewa"

"Apa yang membuat dirimu kecewa, kau mulai kecewa menikahiku begitu? Kau menyesal?"

Tidak ada jawaban dari sehun,

"Aku benar benar kecewa padamu sehun" jongin meninggalkan sehun, dia masuk kedalam kamar, hatinya sakit melihat sehun begitu dingin padanya

......

"Kau yakin? Direktur kim hanya memiliki suho hyung sebagai dokter asal kau tau"

"Dokter jun baru bergabung dirumah sakit tidak lama sebelum akhirnya kau bergabung, dia dulu bekerja di amerika, setelah ada insiden itu"

"Anak direktur kim cuma 2 yang aku tau"

"Ya berarti adik dokter jun"

"Adik suho hyung dia seorang akuntan"

"Sehun, kau salah, mereka satu keluarga semuanya dokter, saya tidak tau entah anak pertama atau anak kedua, salah satu dari mereka dulu adalah dokter hebat diusianya yang masih begitu muda, setelah ada insiden itu dia menetap diluar negri"

Sehun membeku ditempat

"Aku tak tau kenapa kau mencari tahu silsilah keluarga kim, sebentar, bukankah kau menikahi salah satu anak direktur kim?"

Sehun mengangguk

"Siapa namanya?"

"Jongin, kim jongin" ucap sehun

"Waahh,,, dunia sempit sekali sepertinya, benar dia dokter berbakat itu, kau bilang dia akuntan? Tidak, dia seorang dokter hebat sehun asal kau tau, dijurusan yang sama aku kuliah dengannya"

Sehun menatap tak percaya sahabatnya itu, zhang yixing, sabahat dekat sehun

"Kau yakin dia seorang dokter?"

Yixing membuka handphonenya

"Aku tidak yakin, tapi ada foto disosial mediaku, aku dan jongin pernah satu frame"

Sehun semakin terkejut, benar itu jongin, foto kelulusannya di universitas kedokteran, fikiran sehun melayang entah kemana, jadi jongin pembunuh? Selama ini orang yang ia cari dekat dengannya

"Yakk.... Oh sehun apa yang kau fikirkan" yixing menyadarkan keterdiaman sehun

"Tidak ada"

"Aku tidak menyangka kau suami dari jongin, laki laki periang itu, dia anak baik sehun aku tau betul dia, walau tak pernah berteman baik tapi dia care dengan teman satu angkatannya, dia anak yang pintar, dan yang harus kau tau sehun, itu semua bukan salah jongin, aku ga tau banyak, tapi di base kampus pernah ramai saat itu, dan terakhir aku tau dari sahabat dekat aku, jongin kuliah lagi diluar negeri, mungkin yang kamu bilang, jongin seorang akuntan"

Fikiran sehun semakin kacau, sehun tak sengaja bertemu dengan sahabatnya itu, yixing bekerja dirumah sakit besar juga di jeju,

"Sehun kenapa kau begitu penasaran akan hal itu? Kenapa kau tidak menanyakan hal itu saat kau magang dijeju dulu?"

"Tidak apa, aku hanya penasaran saja, ah sepertinya aku harus pulang, lain kali kita jumpa lagi yixingah"

Sehun pergi meninggalkan yixing, fikirannya kacau, sehun memukul stir mobil berkali kali, dirinya menangis, bukan jongin, bukan dia, jongin bukan pembunuh, tidak mungkin jongin kan?  Semua itu berkecamuk difikirannya, tapi sebagaimana mengelakpun sehun yakin selain suho hyung anak direktur kim tidak ada lagi selain jongin, sehun menghela nafas masuk kerumah kecilnya bersama jongin, sudah seminggu ini dirinya tak pulang dengan jongin, jongin menyambut kedatangan sehun dengan senyum manisnya

"Sehun are you okey?" Jongin mengusap lengan sehun, sehun menyentaknya

Sehun Menghela nafas beratnya

"Kim sejong, kau kenal?" Ucap sehun dingin, matanya tersirat akan kemarahan, jongin benar benar terkejut akan hal itu, ada apa dengan sehunnya

"JAWAB AKU KIM JONGIN!!!!" teriak sehun

"S-sehun, maksudmu apa? Kim sejong?"

"Jangan pura pura bodoh, sepuluh tahun lalu kau membunuhnya" ucap sehun

"Membunuh?"

Sehun tertawa sinis,

"Keluarga kim semuanya dokter termasuk dirimu jongin!!!!! Kau.... Kau hiksss kau membunuh kim sejong jongin"

Sehun dan jongin sama kacaunya

"Sehun"

"Jelaskan jongin, tolong, kau dokter itu bukan? Dokter yang mengoperasi kim sejong, pasien kanker stadium akhir, dia sahabat terbaik aku calon istri kakaku dulu" kekuatan sehun runtuh, melihat wajah terkejut jongin, semakin yakin jika memang benar jongin orangnya

Jongin membolakan matanya

"Kau tau dia lebih berharga dari apapun jongin, aku tidak menyangka kau ternyata pembunuh itu"

"Sehun tunggu, kau tau dari mana aku seorang dokter" ucap jongin

"Cukup jongin, aku tak mau percaya apapun lagi, kenapa semuanya itu tertutup dengan baik keburukanmu itu"

"Sehun!!!!?" Teriak jongin

"Apa???? Aku tidak sudi menikahi seorang pembunuh"

"Dengarkan aku sehun!!!!!"

"Pergi..... Aku tidak ingin melihatmu"

"Aku memang dokternya, sejak insiden itu papa memblokir aku untuk masuk kerumah sakit, aku frustasi dan aku trauma akan itu semua, itu bukan kesalahan aku, bukan salahku kim sejong meninggal, hiksss sehun tolong percaya padaku"

"Cukup, jika kau tidak ingin pergi, biar aku yang pergi dari sini"

"Sehun.... Sehun aku mohon" jongin mengejar sehun yang tersulut emosi

Jongin menangis diruang tamu rumahnya sendiri, apa ini kisah akhir cerita dirinya dan sehun? Sehun meanganggap dirinya pembunuh? Jongin tersedu kedua tangannya memeluk perutnya sendiri, jongin bangkit dari duduknya melihat meja makan yang sudah terhidang aneka macam makanan dan jangan lupa kue ulang tahun, ya hari ini ulang tahun sehun, lilinnya sudah meleleh, kotak kecil warna biru menjadi tujuan jongin, jongin menangis tanpa suara memegang kotak itu,

"Tuhan, aku harus bagaimana kali ini, sehun benar benar membenci diriku, apa bayi ini akan lahir tanpa seorang daddy?"

Jongin mengusap perutnya, "jika daddy mu tak menginginkan mommy, mommy yang akan menjagamu dan merawatmu sendiri, jangan hawatirkan apapun, mommy akan menyayangimu apapun yang terjadi kelak, maafkan kesalahan masalalu yang mommy punya baby, jika didunia ini tidak ada kebahagiaan lagi untuk mommy, biarkan mommy ada disisimu selalu, tapi sebelum itu akan mommy pastikan untuk meminta maaf kepada daddymu" jongin mengusap kasar air matanya, mulai membereskan makanan yang sudah dihidangkan itu

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang