20

305 30 6
                                    

*Jeju

Jongin memandang hamparan laut dari balkon kamarnya, berada disini memberikan sedikit ketenangan, komplek perumahan yang begitu luas itu memang sengaja keluarga kim buat untuk sesekali menikmati ketenangan, gerbang yang jauh dengan penjagaan yang ketat tidak akan ada bisa yang masuk, kecuali pemiliknya langsung yang mengijinkan masuk

Beberapa hari ini perut jongin keram dan melilit, dan jongin selalu mimpi buruk, dia mendengar suara pilu sang suami dan tangisan seorang bayi, beberapa minggu belakangan memang jongin menenangkan diri dan mengambil keputusan terbaik untuk masa depannya, masa depan anaknya juga,

Perutnya yang sudah terlihat membuncit, jongin selalu kesulitan untuk melakukan hal hal berat lainnya, seketika ia terkejut dengan pesan beruntun dari kakaknya, jongin tertegun, sehun sakit? Karnanya? Jongin menunduk dalam meremat kemeja yang ia pakai, rasanya sesak melihat yang terkasih berbaring tak berdaya seperti itu, jongin tidak boleh egois lagi, demi dia, sehun dan juga anaknya

Perutnya yang sudah terlihat membuncit, jongin selalu kesulitan untuk melakukan hal hal berat lainnya, seketika ia terkejut dengan pesan beruntun dari kakaknya, jongin tertegun, sehun sakit? Karnanya? Jongin menunduk dalam meremat kemeja yang ia p...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'halo papa'

'ada apa hm? Ingin pulang? Sudah dengar kabar suamimu dari suho?'

Nafas jongin tercekat jongin menangis

'hey, masa calon mommy menangis, mau papa jemput?'

'hikkss.... Papa aku minta maaf'

'papa yang salah jongin papa yang salah, jika papa tidak berambis dulu mengambil alih rumah sakit, kamu dan sehun tidak akan seperti ini, ini salah papa sepenuhnya'

'jongin ingin meminta sesuatu dari papa'
'apapun demi menebus kesalahan papa dimasa lalu tolong katakan apa mau mu?'

'kembalikan gelar dokterku lagi pa, cukup papa hukum aku seperti itu, aku akan pulang, aku yang akan mengurus sehun dirumah sakit'

'pulang, maka semuanya akan papa berikan'

Jongin menangis tersedu, selama ini jongin diam diam memang membantu rumah sakit kecil dan menyembunyikan identitasnya, jika pagi ia akan kerja di kantor, malamnya ia bekerja dirumah sakit, jika saja papanya tau bisa saja jongin dihukum atas penyalahgunaan profesinya, karna gelar dokter jongin dicopot paksa oleh sang papa, jongin menangis karna dia sudah tidak harus sembunyi lagi

'aku sudah membeli tiket, malam ini aku akan sampai disana'

'jaga kesehatanmu dan juga calon cucu papa jongin'

'hm, sampai jumpa malam ini papa'

Jongin mematikan sambungannya, ia bergegas memasukan baju bajunya kedalam koper lagi, dia harus menjemput cintanya kembali, senyuman manis terukir membayangkan dia akan kembali

"Sehun, maafkan aku, ayo kita perbaiki semuanya"
........

*Seoul

Jongin terlihat begitu manis dengan setelan jas putihnya itu,

"Aku tidak ingin sembunyi lagi ma"

Sang mama mengangguk,

"Kau baik baik saja? Lebih baik istrahat dulu jongin jangan memaksa, ingat kau membawa nyawa lain diperutmu juga"

Jongin mengangguk mengusap perutnya yang sudah membuncit,

"Baby merindukan daddynya"

Mama kim tertawa geli,

"Temui keluarga oh diruang rawat sehun, hyungmu yang menjadi dokternya"

"Hyung sudah menyerahkannya padaku, jadi pasien pertamaku disini adalah sehun"

"Yasudah, jika lelah pulang kerumah, baru semalam kau datang dan sekarang langsung bekerja, kalau ada apa apa, mama selalu stay dibangsal anak"

Jongin mengangguk sebelum dia pergi keruangan sehun, jongin memeluk sang mama erat

"Dokter kim... Jongin?" Mama oh terkejut dengan kedatangan jongin, mama kim berlari kearah jongin dan memeluknya erat

"Maafin kesalahan mama dan sehun hm? Mama mohon"

Jongin melonggarkan pelukannya, menatap mama oh dengan tatapan teduhnya, jongin tersenyum

"Dengan aku datang kesini, aku membuang semua egoku ma, jongin meminta restu akan kebahagiaan keluarga kita"

Mama oh mengangguk pasti

"Jongin akan memeriksa sehun dulu"

"Memeriksa? Kau benar benar dokter jongin?"

"Nanti aku akan cerita setelah selesai dengan sehun ya ma, mama bisa tunggu diluar?"

Mama oh mengangguk, dan keluar dari ruangan itu, sepeninggalan mama oh, jongin langsung mendekat kearah sehun, air matanya lolos begitu saja

"Apa yang kau lakukan sampai seperti ini sehun, kenapa kau menyiksa dirimu sendiri" jongin memeluk sehun dengan isakannya yang begitu pilu

"Apa kau tidak ingin meminta maaf langsung kepadaku hm? Kenapa kau tertidur begitu nyanyak sehun, apa kau tidak ingin mengusap perutku? Aku merindukanmu sungguh, maaf sudah membuatmu begini" jongin mengecup bibir sehun dalam, air matanya kembali terjatuh
Jongin melakukan rangkaian pemeriksaan, sehunnya baik baik saja, hanya alam bawah sadarnya yang tidak menginginkan dia untuk membuka mata,

Jongin duduk sambil memegang tangan sehun, mengecupnya berkali kali

"Sehun, ayo bangun aku sudah ada disini, aku tidak akan meninggalkan dirimu lagi, jangan menyiksa dirimu seperti ini, aku merasa terluka jika kau begini" bisik jongin sambil mengusap kepala sehun pelan

Detak jantung sehun yang semula melambat kini berdetak cepat, jongin langsung mengeceknya lagi dan menyuntikan obat untuk menenangkannya, sehun melewati masa itu, detak jantungnya normal

Pintu ruangan terbuka, suho masuk keruangan

"Apa ada perubahan? Wah apa dia menunjukan reaksinya?" Jongin mengangguk

"Detak jantungnya normal, sehun sudah menunjukan reaksinya tadi, jika alam bawah sadarnya tidak mau tertidur terus, kemungkinan paling cepat sore dia akan bangun, aku sudah menyuntikan vitaminnya juga"

"Wahh, cinta memang beda, selama seminggu ini dia bahkan tidak menunjukan reaksi apapun, keajaiban cinta memang nyata, hyung akan keliling, mama oh tadi pamit pulang, jika kau lelah istrahat diruanganmu atau jika kau tetap keras kepala, istrahat di ruangan ini, kau baru memegang pasien lainnya mulai minggu depan"

Jongin mengangguk, selepas suho pergi jongin duduk lagi dikursi samping sehun, meletakan kepalanya di ranjang sambil menggenggam erat tangan sehun

Jongin merapalkan doa dalam hatinya, semoga sehun lekas membuka matanya

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang