19

269 24 6
                                    

Sehun bergegas kekantor jongin, dia harus menemuinya, keadaannya begitu kacau sehun menunggu diloby staff yang bilang tadi kalau jongin sudah tidak bekerja disini, perpisahannya dilakukan seminggu yang lalu, sehun semakin tak tenang

"Ya oh sehun, ada apa dengan keadaanmu itu, kau kenapa?" Baekhyun menatap penampilan sehun dari atas sampai bawah, wajahnya membiru penuh lebam, sudut bibirnya masih ada bercak darah yang mengering

"Hyung, tolong katakan jongin ada dimana" ucap sehun frustasi

"Jongin? Yak maksudmu apa? Ceritakan dari awak kenapa penampilanmu bisa sekacau ini"

"Panjang hyung, staff tadi bilang jongin mengundurkan diri? Sejak kapan, dan sekar- ah aku harus pulang ya aku harus pulang" sehun linglung, baekhyun penarik tangan sehun

"Sadarlah oh sehun!!!!!" Teriak baekhyun

Runtuh, sehun menangis menumpahkan semuanya

"Sehun, aku tidak mengerti sungguh, jongin bilang dia harus istrahat karna kehamilannya, dia bilang dirimu yang meminta untuk istrahat, karna kesehatan jongin semakin hari semakin menurun aku lihat"

Sehun menatap baekhyun

"Kau tau jongin hamil"

Baekhyun membulatkan matanya, serius sehun tidak tau

"Kau? Yakk sebenarnya apa yang terjadi setelah pernikahan kalian oh?"

"Aku--- aku gagal hyung, seminggu yang lalu aku bertengkar dengannya, dan itu kesalahan aku, aku tidak tau dia hamil, aku pergi dari rumah seminggu ini"

"Jadi selama ini senyum jongin itu bohong? Dia bilang sudah memberikan kejutan ulang tahun kepadamu, dan sehun senang akan kehamilannya? Jadi dia berbohong? Yak oh sehun, aku tidak terima kalau terjadi sesuatu kepadanya"

"Hiksss..... Hyung aku harus pulang, jongin pasti dirumah sedang menunggu"

Baekhyun mengusap pundak sehun

"Pulang, kejar jongin, aku masih bingung permasalahan awal kalian bagaimana, yang aku harapkan jangan sampai kehilangan dirinya"

Sehun mengangguk, pergi dari tempat itu

......

Sepanjang perjalanan kerumahnya sehun terus menghubungi jongin tapi nihil nomornya tidak aktif,

"Sayang, kamu dimana" gumam sehun tak tenang
Sesampainya dirumah, sehun langsung berlari masuk, rumahnya gelap dan sepi, jantung sehun rasanya ingin keluar dari tempatnya, sudah tidak tercium wangi si manisnya

"Bear, kamu dimana" teriak sehun memanggil kesetiap sudut ruangan,

Pertama yang sehun cari dikamarnya, sehun mematung kamarnya rapih tidak ada sedikitpun barang jongin disana, dia buka semua lemarinya benar tidak ada tanda tanda jongin disini, masuk kedalam kamar mandi, dan yang ia dapati sama, semua barang tidak ada

"Jonginaaa........" Sehun terduduk didalam kamarnya, sehun sudah tidak berdaya lagi

"Hikss...... Maafkan aku bear"

Sehun mengambil handphonenya

'hyung' suara sehun terdengar lemah

'kamu dimana?'

'hyung, jongin pergi hyung hikss'

'kamu sekarang dimana oh sehun!!!!'

'aku akan ketempat mama kim, aku akan meminta maaf kepada keluarga kim'

Sehun mematikan sambungannya sepihak
Tubuhnya sudah tidak berdaya, tapi dia tidak tidak boleh lelah, dia harus segera menemukan jonginnya, orang paling berharga dalam hidupnya

Kali ini sehun sudah ada ruangan praktek mama kim, sehun sedang bersujud dikaki mama kim

"Maafkan kesalahanku ma, aku mohon aku memang bersalah aku ingin memperbaiki semuanya, berikan aku kesempatan lagi, aku mohon"

Mama kim tak sanggup melihat menantunya yang terlihat kacau,

"Berdirilah sehun"
Sehun menggeleng, tangisannya terdengar begitu pilu

"Jangan sembunyikan jongin dari aku ma, aku mohon"

"Jongin tidak sembunyi sehun, dia yang memilih pergi, tapi mama tidak ada hak untuk memberi tahu dimana dia sekarang, ini pilihannya, mama tidak bisa"

Sehun menatap mama kim sendu, mama kim mencoba membuat sehun duduk dikursi

"Pulanglah, ini surat gugatan dari jongin, jika nak sehun bersedia tolong tanda tangani"

"Tidak, sampai kapanpun aku tidak akan melepaskannya"

Sehun meremat surat perceraian itu
Suara pintu terbuka menampakan suho yang masuk kedalam, menepuk bahu sehun, menguatkan lelaki yang terlihat begitu rapuh itu

"Seberapa keraspun untuk saat ini kau tidak akan pernah menemukannya sehun, sebelum akhirnya jongin sendiri yang kembali, dia pergi jauh, jauh sekali, tak ada yang bisa menjaungkau, sekalipun kau mempunyai kekuasaan, kekuasaanmu tak akan bisa mengembalikan jongin, tidak ada yang ga sakit, semua sakit dan kecewa, keluarga kita tidak bisa menyalahkan siapapun disini, tapi harus kamu ketahui juga sehun, semoga ini menjadi pembelajaran buatmu dan juga jongin, masalalu tetaplah masalalu, terlepas bisa atau tidak melupakannya, semua harusnya ada pada porsinya masing masing"

Sehun hanya menunduk sendu, membenarkan apa yang suho utarakan

"Aku benar benar minta maaf, aku terlalu larut akan masalalu itu, butuh waktu memang, dan sialnya memang penyesalan selalu datang di akhir, tapi hyung aku juga berhak atas anakku"
Suho menghela nafasnya

"Benar, kau berhak atas anakmu itu, tapi tolong relakan jongin, aku yakin mereka berdua akan baik baik saja disana"

.......

Sudah sebulan ini sehun seperti mayat hidup, wajahnya begitu pucat, hidup enggan mati tak mau, menatap jendela ruang kerjanya

"Jongin bagaimana kabarmu sayang, apa baby baik baik saja? apa baby merepotkanmu, apa kau meginginkan sesuatu? Jongin pulanglah, aku merindukanmu, sangat sangat merindukanmu"

Sudah sebulan ini juga sehun selalu berbicara sendiri, setiap pagi sehun akan muntah dan mual, apakah kehamilan jongin menempel kepada sehun? Sesekali kadang sehun menangis seharian, rumahnya dengan jongin selalu terlihat gelap, tidak ada kehidupan didalamnya, pemiliknya hanya berada didalam kamar dan kegelapan,

.....

Dilain tempat, jongin mengusap foto dirinya dan juga sehun, tidak bisa dipungkiri jongin juga begitu merindukannya, tapi hatinya begitu teriris dengan perlakuan sehun waktu itu, biarkan waktu yang menyembuhkan lukanya, dia sudah terbiasa dengan sebuah kerinduan, sebulan dua bulan, setahun sampai bertahun tahunpun akan jongin lalui

"Sampai jumpa di keadaan kita yang sama sama lebih baik sehun, maaf aku membawa anak kita saling berjauhan, semoga waktu yang akan mendewasakan kita dan mengobati luka luka kita"

My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang