6

307 29 5
                                    

Intensitas pertemuan keduanya semakin sering, tapi lebih tepatnya sehun yang sering mengunjungi jongin, jongin belakangan sibuk, jadi sehun sering mampir keapartemennya, entahlah rasanya sehun hanya ingin berdekatan dengan jongin, padahal dirinya juga tak kalah sibuk, setelah posisi yang dia inginkan sudah didapatkan, tetapi entah sejak kapan jongin harus menjadi prioritasnya

"Dokter oh" sehun membungkukan badannya tanda hormat

"Selamat sore direktur kim" sapa sehun sopan

"Beberapa minggu jongin sudah tak pernah berkunjung kerumah besar, apa dia pergi denganmu?" Tanya direktur kim atau lebih tepatnya papa kim, sehun jadi kikuk sendiri

"Eum begini direktur kim, saya minta maaf memonopoli waktu jongin, setiap weekend aku menginap diapartemennya, saya pastikan minggu ini jongin akan pulang"

Papa kim tertawa renyah membuat sehun serba salah

"Bagus kalau begitu, hubungan kalian tandanya baik baik saja, tak apa sehunaa.... lagi pula dia jarang pulang kalau tidak ada keperluan, setidaknya dia tak kesepian, terimakasih" papa kim mengusap pundak sehun, sebelum akhirnya pamit dan meminta maaf sudah mengganggunya

........

Jongin sedang asik menonton film kartun diruang tengah apartemennya, dengan satu bungkus cemilan ditangannya, dia terlihat begitu fokus padahal tontonannya hanya film kartun, tiba tiba sehun duduk disamping tak lupa mencium pipi jongin, ngomong ngomong sehun baru saja selesai mandi dikamar jongin

"Lama lama semua barangmu pindah keapartemenku" ucap jongin tanpa menoleh, dan sehun merapatkan tubuhnya dan bersender dipundak jongin

"Tak berniat pulang?"

"Aku masih rindu" ucap sehun sambil mengendus leher jongin

"Jangan mesum menjauhlah, atau kau pulang saja" ucap jongin main main

*Chu

Sehun mengecup bibir jongin, jongin menoleh dan tersenyum kepada sehun

"Aku menginap" jongin membelai wajah sehun, tiba tiba sehun mengangkat jongin dipangkuannya membuat jongin berteriak terkejut

Sehun menatap wajah jongin, ruangannya sedikit temaram karena lampu utama dimatikan

"Manis" ucap sehun, jongin tentu bersemu, tangan sehun yang semula dipinggang ramping jongin tiba tiba merambat masuk membelai punggung jongin, jongin mengalungkan tangannya dileher sehun, keduanya berciuman begitu manis, tak ada nafsu didalamnya keduanya sudah sering melakukan ciuman panjang ini, walau sudah sering bermalam diapartemen jongin, sehun tak berani bermain lebih jauh, dia sebenarnya ingin, siapa yang tidak tergoda dengan kekasihnya itu, kebiasaan jongin hanya memakai kaos yang kebesaran dengan celana yang benar benar pendek, nyaris seperti tak memakai celana jika kaosnya dijulurkan kebawah

Jongin memeluk sehun erat setelah ciuman panjang itu

"Punyamu mengeras" ucap jongin tiba tiba

"Salahkan adikmu yang terus menggeseknya"

"Hehehe maaf, eummm....apa sehun...eumm"

*Chu

Sehun mengecup bibir jongin

"Tidak, biarkan begini saja, lama lama dia akan tidur sendiri, jangan menggodaku" jongin menyembunyikan wajahnya didada sehun, seperti tak punya harga diri ketika sehun seolah menolaknya,

......

Seperti ada yang aneh, biasanya jongin akan membangunkan sehun dengan beberap tahap dari yang awalnya manis hingga sangat brutal, kenapa pagi ini tak ada suara, padahal dengan matanya yang tertutup sehun meraba sampingnya jongin sudah tidak ada ditempat, sehun membuka matanya benar jongin sudah bangun, diliatnya jam masih jam 06:30 tapi tumben kemana jongin?

Sehun berjalan kearah dapur siapa tau jongin disana, tapi tidak ada, hanya ada sarapan untuk sehun dengan satu kertas note disamping sarapannya yang bertulis *nikmati sarapanmu*
Sehun hanya berdiri memikirkan, ada apa dengan jongin, kenapa dia pergi tanpa didirinya, apa ada yang salah dari dirinya, sehun memikirkan dari kegiatanya semalam, setelah ciuman panjang itu jongin turun dari pangkuannya, melanjutkan tontonannya, hingga akhirnya jongin terlelap dan sehun menganggkat pindah kekamar, dengan sehun memeluk tubuh jongin, sampai disini sehun tak menemukan jawaban

Sehun duduk mendial nomor sang kekasih, deringan ketiga baru ada sautan dari jongin

'kenapa pergi tanpaku? Kenapa tidak membangunkanku seperti biasa? apa ada yang salah? Jangan pergi tiba tiba begitu, sekarang kamu dimana?'

Jongin disebrang telfon meringis mendengar pertanyaan sehun yang beruntun

'ada kerjaan yang harus aku selesaikan pagi pagi, bagaimana sarapannya?'

Sehun hanya diam tak membalas ucapan jongin

'sehun? Masih disana?'

'kenapa aku tidak dibangunkan?'

'masih terlalu pagi, sehun seperti benar benar lelah'

'apa aku ada yang salah?'

'tidak kenapa bicara seperti itu?'

'kau bisa membangunkan aku jongin'

'sehun, aku benar benar sibuk, nikmati sarapanmu nanti aku telfon lagi'

'jong--'

*Pip

Jongin mematikan sambungannya sepihak, sehun lagi lagi menghela nafasnya, meninggalkan meja makan, masuk kekamar mandi, setelahnya berganti baju, dia langsung pergi kerumah sakit dengan wajah masamnya

Jongin itu susah ditebak menurut sehun, entahlah sehun sedikit menggunakan otaknya sebagai seorang psikolog, jongin belum sepenuhnya menerima dirinya dengan baik, beberapa minggu ini benar benar sehun yang selalu gencar mendekati jongin, ya mau gimana jongin itu tunangannya, lagipula sehun mulai nyaman ada disamping jongin apa salahnyakan

.......

Tak terasa waktu sudah sore, jongin membuka lagi pesan sehun tapi nihil tidak ada pesan baru darinya, apa sehun masih ada pasien, biasanya sepuluh menit sebelum waktu pulang dia akan mengirim pesan kalau dia akan menjemput, ini sudah lewat dari waktu pulang tapi sehun tak ada kabar,

Jongin mendengus membaca kembali balasan sehun, sehun ngambek itu yang jongin ketahui, memang sehun sering ngambek, dia akan lebih ketus atau dingin kepadanya, biarkan sajalah, jongin kadang bingung, sehun selalu mengklaim kalau jongin tak tulus m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jongin mendengus membaca kembali balasan sehun, sehun ngambek itu yang jongin ketahui, memang sehun sering ngambek, dia akan lebih ketus atau dingin kepadanya, biarkan sajalah, jongin kadang bingung, sehun selalu mengklaim kalau jongin tak tulus menerimanya, lalu jongin harus bersikap seperti apa lagi, dia selalu memanjakan sehun disetiap moment

Jongin menghela nafasnya berat ketika masuk keapartemennya, sedikit terkejut melihat sesuatu dimeja makan, ah sehun tak menyentuh sedikitpun sarapannya, tega sekali, padahal jongin buru buru membuatkannya

Jongin menghela nafasnya berat ketika masuk keapartemennya, sedikit terkejut melihat sesuatu dimeja makan, ah sehun tak menyentuh sedikitpun sarapannya, tega sekali, padahal jongin buru buru membuatkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My DoctorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang