Setelah kepulangan dari keluarga oh, keduanya berkunjung kekediaman keluarga kim, dengan kemarahan papa kim, mama kim teriak marah, ia ingin melihat anaknya bahagia, mama kim berjanji akan membuat pesta besar, bahkan walau tanpa restu papa kim,
Jongin adalah anak kesayangan mamanya, walau jongin sering ribut dengan sang mama, itu karna mama tau mana yang terbaik untuk sang anak, suho juga berjanji dia yang anak mengantarkan sang adik menuju sang pangerannya, suho ingin melihat adiknya bahagia sekali seumur hidupnya
"Biar aku saja yang angkatin barang bear, kamu terlihat lelah, wajahmu begitu pucat, ingat lusa acara pernikahan kita" ucap sehun sambil mengusap lengan jongin
Keduanya akan berpindah tempat, jongin menjual apartemennya begitupun dengan sehun, sehun membeli rumah kecil jauh dari kota, sebab sekarang sehun akan memulai hal baru, dia bekerja diperusahaan sang ayah, menjadi seorang konsultan, sehun tidak keberatan akan hal itu sebenarnya, cukup jongin ada disisinya itu sudah menjadi sebuah kebahagiaan besar untuknya
"Hunnie...... Apa tak masalah kita jauh dari kota? Perjalanan cukup jauh"
"Satu jam tidak akan terasa jika aku lalui berdua denganmu"
"Berhenti menggombal, rasanya aku mual"
Sehun terkekeh, entah perasaannya saja atau apa, jongin terlihat berlipat lipat lebih manis dari biasanya, sehun tak ingin membuang moment ini dia langsung mencubit gemas kedua pipi jongin
"Gemesssss"
"Sehunnnn.... Astagaa, sakit tau"
"Hahaha.... Bear, tetap disamping aku yah, walau aku tak punya apa apa lagi"
"Tabunganku lebih dari cukup jika untuk membiayai hidupmu saja" ketus jongin
Sehun memeluk jongin menggoyangkan badannya kekanan dan kekiri
"Jangan bicara seperti itu terus, kita harus bahagia sehun"
Sehun mengangguk mengecup kening jongin
"Bear apa kamu sakit, wajahmu pucat loh?"
"Aku hanya lelah hunaa... Dan nafsu makanku sedikit berkurang"
"Kau kenapa? Coba tatap mataku hm?"
Jongin terkekeh
"Cepat selesaikan semuanya huna.... Aku ingin makan makanan yang segar, ayo kita kerestoran biasa, makan soup yang masih panas emmm enak sepertinya"
Sehun mengangguk dan mengusap rambut jongin, sehun bergegas untuk segera berkemas
......
"Siapa yang menyiapkan semuanya hun?"
"Mama kim, suho hyung, sama papa, kita berdua sama sama saling tidak menerima restu dari salah satu keluarga kita hyung"
"Sayangi jongin apapun yang terjadi, hyung pernah merasakan apa itu kehilangan, percaya pada jongin sehun"
Sehun menatap yeon seok hyung dengan tatapan tidak mengerti
"Jongin anak yang baik, itu yang hyung tau dari pertemuan pertama kita, jadi jangan sia siakan dia"
"Dengan melepas semua yang aku punya disana, hyung fikir kurang apalagi coba? Ah, hyung maaf, mungkin aku tidak bisa mencari tahu siapa dokter itu, maaf aku tidak bisa balas dendam untukmu"
Yeon seok mengusap punggung lebar sang adik
"Apa hyung memintamu balas dendam sehun? Tidak bukan, lupakan yang sudah terjadi dimasa lalu, hiduplah untuk masa depanmu"
"Hyung, dia adalah cinta pertamamu dan juga sahabat terbaik aku, bagaimana bisa aku melupakan begitu saja"
"Iya hyung paham, semua sudah ditakdirkan sehun, hyung sekarang sudah bahagia dengan pasangan dan anak anak hyung, sekarang giliran dirimu bahagia dengan jongin, ah istriku berbisik tadi saat jongin berjalan, apa dia sedang mengandung?"
Sehun membolakan matanya
"Hahaha hyung becanda saja, mana mungkin dia hamil"
"Sudah banyak bukan sekarang? Apalagi kau pasti sering melakukannya"
"Ah... Ya terakhir kali kita melakukannya dengan hebat sebulan yang lalu, ah apa malam ini aku akan melakukannya lagi?"
"Yakkk.... Lihat jongin dia begitu sibuk menerima ucapan kesana kesini, sudah sana temani dia"
Ya, hari ini adalah hari pernikahan sehun dan jongin, mewah? Tentu, itu semua mama kim, suho dan papa oh yang menyiapkan semuanya, sehun dan jongin harus bahagia kompak mereka
......
Setelah acara selesai, jongin bolak balik kamar mandi, perutnya terasa mual, tapi dia tidak ingin muntah, dan juga kepalanya terasa berat
"Astaga sayang, sakit hm? Sini aku pijit supaya mengurangi rasa pusingnya"
"Sehun maaf yah, rasanya benar benar pusing, belakangan kita terlalu sibuk dan hari ini benar benar melelahkan"
Sehun mengecup pucuk kepala jongin, membenarkan piyama yang jongin kenakan, jongin sudah membersihkan diri ngomong ngomong
"Kamu tidur ya sayang, aku bersih bersih dulu, setelah itu aku buatin kamu obat pereda pusing"
Jongin hanya mengangguk ia sudah tidak punya tenaga lagiSetelah mandi dan bersih, sehun menyiapkan obat untuk jongin yang ia dapat dari resto di hotel yang ia tempati, sehun menggelengkan kepalanya, tadi dia sempat di goda oleh salah satu staff, sehun juga berharap jonginnya tak sakit, supaya bisa bermain sampai pagi, tapi apalah daya, jongin terlihat tidak baik baik saja
"Bear, ayo bangun dulu, obatnya diminum"
Jongin bangun, terlihat begitu lucu, merentangkan tangannya meminta dipeluk
"Kenapa manja sekali hm?"
"Mau dipeluk sehun semalaman"
"Iya sayang, ini kenapa jadi dingin? Apa kamu demam?" Jongin mengangguk
"Sediki sehun, maaf yah"
"Kenapa minta maaf terus hm?"
"Itu" jongin menunduk, sehun mengangkat dagu jongin, dan mengecup bibir jongin yang terlihat menggoda itu
"Auhh..... Jangan memancing bear, aku tidak setega itu, kita bisa lakukan hal menyenangkan setelah kau sembuh, siapkan semuanya hm?" Jongin mengangguk wajahnya sudah bersemu merah
Jongin sudah ada didekapan sehun, jongin lagi ingin dimanja kali ini, gara gara kepalanya yang pusing dan perutnya yang mual dia tidak bisa menuntaskan nafsu sang suami, iya sekarang sudah menjadi suami kalian jangan protes
