Seorang anak bernama Alyssa bersekolah di salah satu sekolah internasional yang terletak di kawasan Jakarta Selatan, mempunyai seorang teman bernama Ayas. Mereka berdua selalu akrab satu dengan yang lainnya, bak "amplop dengan lemnya". Tidak ada sesuatu atau apapun juga yang mampu memisahkan mereka berdua.
Sampai suatu ketika, ada seorang teman Alyssa yang menegurnya saat pulang sekolah.
"Wuih.... nempel banget sih kamu, Al?" tanya Lidia, teman baik Alyssa.
"Iya... nih."
"Kayak perangko?"
"Mungkin karena kita temanan saat masih baru lahir."
"Mmm... iya, bisa jadi. Oh, gitu. Wah, asyik serasa punya body guard pribadi, nih?" ledek Lidia.
"Ah, kamu bisa aja Lid? Eh, ngomong-ngomong Ayas uda nungguin aku di pintu gerbang pakai motor. Aku duluan ya? Bye!"
"Bye."
"Kamu pulang sama siapa, Lid?"
" Sama Delon" jawab Lidia singkat.
"Iya uda, hati- hati ya? Langsung pulang rumah, jangan pacaran di mall. Pacarannya nanti aja malam minggu."
"Siap, Al!!!" Lidia memberi hormat kepada Alyssa.
"Iya, uda, Lid, aku balik dulu. Bye!!!"
"Bye."
Rumah Alyssa dan Ayas yang bertetanggan, membuat keduanya saling mengantar jemput. Jadwal jemputan sudah diatur oleh mereka berdua, jadi kesepakatan sudah terjadi di antara keduanya.
Alyssa adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Ana dan Delia adalah kedua adiknya yang tengah duduk di bangku kelas 12 dan 11. Mereka bertiga sangatlah dekat . Sedangkan, Ayas adalah anak tunggal.
...........
Alyssa dan Ayas memang sudah berteman sejak baru lahir. Orangtua mereka pun sudah berteman cukup lama saat mereka masih duduk di bangku sekolah. Tidak heran, jika anak-anak mereka tumbuh bersama dan menjadi teman akrab.Kedua orangtua mereka sepakat untuk menjodohkan anak mereka saat sudah tumbuh dewasa.
Alyssa dan Ayas pun sudah nyaman saat berada di rumah masing-masing. Tak jarang, Alyssa main ke rumah Ayas begitupun sebaliknya dengan Ayas. Alyssa bisa seharian bermain di tempat Ayas, walaupun hanya sekedar mengobrol dan bermain kartu. Anita, mama Ayas pun ikut senang dengan kedatangan Alyssa.
"Aku menang!!!" teriak Alyssa kegirangan.
"Yah, kalah! Uuu...., kalah lagi, kalah lagi!!!" ujar Ayas sedih.
"Iya uda, sih terima aja!!! Kamu nggak bakalan menang kalau main kartu sama aku!!!" Alyssa berkata kepada Ayas yang sedang cemberut di dekat sofa.
Kala itu, kedua teman itu sedang bermain kartu dan saling mengobrol di ruang tamu rumah Ayas. Ditemani dengan makanan ringan dan secangkir teh hangat, topik pembicaraan keduanya pun berlangsung semakin seru. Pembahasan mulai dari aktivitas sehari-hari selain sekolah, hobi bahkan sampai soal pacar.
Mereka berdua dapat menghabiskan waktu berjam-jam mengobrol dan tertawa bersama.
"Kamu biasanya weekend ngapain?"
"Aku biasanya palingan siang pergi makan sama papa, mamaku, Yas. Kalau kamu?"
"Aku cuma stay di rumah aja. Paling kalau nggak malas aku ke rumah temanku, Ali, biasanya sore."
"Oh gitu. Ya udah, kita mau lanjut ngobrol atau main kartu lagi, nih?"
"Kita lanjut ngobrol sambil nonton film aja deh. Aku kesal kalah terus sama kamu" ujar Ayas pura-pura ngambek.
"Ok. Kita pilih film The Vow, ya Yas?"
"Ok" Ayas menyetujui usul Alyssa dan keduanya menonton dan sesekali mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Lama Yang Berjumpa
RomanceAyas dan Alyssa adalah teman SD yang sudah lama tidak pernah berjumpa kembali dikarenakan oleh Alyssa yang berkuliah di London. Takdir mempertemukan keduanya kembali saat Alyssa telah lulus kuliah.