21. Get Back Up and Fight Through It

107 19 6
                                    

Min Ji mengatur kepindahan Myung Soo ke rumah sakit sesuai dengan apa yang dikatakannya. Bahkan, untuk perawatan lebih lanjut, ia akhirnya memutuskan membawa Myung Soo kembali ke Seoul. Awalnya, semua berjalan sesuai dengan rencana sampai Myung Soo akhirnya selesai menjalani evaluasi psikiatri dan tes skrining depresi.

Shin Hyun Mo, psikiater yang bertanggung jawab atas Myung Soo, dibuat tercengang dengan hasil tes Myung Soo. Pasalnya, hasil tes tersebut tidak menunjukkan apa yang dicemaskan Min Ji, saat gadis itu menceritakan kondisi Myung Soo hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit.

Hyun Mo terpikir untuk menggunakan alat tes lain, namun sebelumnya, ia mengingat kembali serentetan permintaan Min Ji dengan alasan menjaga privasi Myung Soo. Hal yang membuatnya sampai berselancar di internet untuk mengais informasi tambahan. Hyun Mo tidak familiar dengan dunia seni dan orang-orang yang berkecimpung di bidang itu, beberapa artikel lama ditemukannya,  menyebut soal tidak aktifnya Myung Soo sebagai direktur galeri Woosung karena alasan kesehatan. Entah kenapa, Hyun Mo merasa ada yang janggal, karena ada komentar yang menyebut Myung Soo masih aktif dan tampak baik-baik saja, bahkan dijadwalkan akan mendampingi Pelukis Kim yang mengadakan pameran tunggal.
Informasi tersebut tak ia dapatkan dari Min Ji selaku orang yang tercatat sebagai wali pasien, sampai akhirnya ia meminta perawat yang ditugaskan bersamanya, untuk mencari informasi juga.

Suara ketukan pintu menghentikan Hyun Mo dari lamunan. "Masuklah."

"Dokter Shin, aku membawa informasi yang kau minta."

"Perawat Jung, duduklah."

"Beberapa bulan lalu, sempat ramai dengan berbagai rumor tentang Kim Myung Soo dan Woosung Artpreneur. Perawat Moon mengikuti perkembangan beritanya, aku mendapatkan informasi darinya."

Hyun Mo mendengarkan dengan seksama, sampai akhirnya berkesimpulan kalau ada konflik pelik yang terjadi.

"Dokter Shin, permintaan wali pasien menurutku sangat berlebihan. Seperti berusaha menutupi sesuatu. Aku tahu tidak boleh menduga-duga, tapi seperti ada yang janggal. Makanya, aku membaca juga beberapa artikel dan wawancara Kim Myung Soo di majalah. Kita harus mendapatkan informasi berimbang, tak cukup hanya informasi dari pihak keluarganya saja. Kubawakan majalah-majalahnya untukmu, Pak Dokter. Namun, jika waktumu tak seluang itu untuk membaca, aku sudah merangkumnya. Intinya, Kim Myung Soo memiliki reputasi yang sangat baik.

"Kau seluang itu?"

"Tak banyak memakan waktu, dan aku melakukannya setelah bekerja."

"Terima kasih atas inisiatifmu ini. Hasil skrining depresinya, memang membuatku tercengang. Aku akan menemuinya sekarang."

Hyun Mo pun beranjak dari ruangannya, ia memutuskan untuk bicara dulu dengan Myung Soo, sekaligus mengobservasinya.

"Myung Soo-ssi, bagaimana perasaanmu hari ini?" Sapa Hyun Mo setelah ada di kamar perawatan Myung Soo.

"Dokter Shin, aku mau minta maaf."

"Minta maaf?"

"Aku mohon maaf. Bukan bermaksud bermain-main dengan kondisi depresi, aku tahu kalau itu bukan sesuatu yang pantas dijadikan lelucon. Tapi, jika tidak seperti ini, aku mungkin bisa depresi sungguhan."

Dahi Hyun Mo berkerut. "Jadi, inikah kondisimu yang sesungguhnya?"

"Hasil tesku sudah ada, 'kan? Bisakah jangan dulu beritahu keluargaku?"

"Karena alasan kesibukan, keluargamu memercayakanmu sepenuhnya pada rumah sakit ini. Hanya saja, posisiku di sini adalah dokter dan hasil tes sudah ada jadi  aku tidak bisa—"

"Dokter, kumohon, tolong aku. Berbulan-bulan aku dikurung. Memang, tempatnya mewah, fasilitas lengkap, kecuali fasilitas yang bisa membuatku mendapatkan informasi dari luar. Ya, komunikasiku dengan dunia luar diputus."

Between the Lies [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang