22. Remaining Obstacles

108 15 12
                                    

Min Seok tak mengerti bagaimana bisa Myung Soo tiba-tiba muncul bahkan berani menggertaknya. Ia memang tidak memantau perkembangan Myung Soo sejak membawa lelaki itu ke rumah sakit, dan hanya menduga kalau Myung Soo butuh perawatan intensif yang cukup lama.

Dugaan tersebut ternyata meleset. Min Seok pun tak tahu harus bersikap bagaimana, ia terlalu kaget. Namun, saat Myung Soo menggertak, tanpa berpikir lagi, ia pun mencoba menarik So Eun agar terlepas dari dekapan Myung Soo. Sambil berucap kesal, "Apa yang terjadi sebenarnya?"

So Eun meringis dan itu membuat Myung Soo merespon sama kesalnya. "Sudah kubilang jangan menyakiti So Eun."

"Kau tak perlu terus memeluknya, ayo bicara!" Min Seok mencengkram satu tangan Myung Soo.

Tampak seperti akan terjadi pertengkaran, Kang Hoon yang berdiri di ambang pintu, bergegas melerai dan berkata sesopan mungkin pada Min Seok, menyarankan pria itu untuk bicara dengan Kim Han Seok saja.

Namun Min Seok kian naik pitam dan Kang Hoon pun jadi sasaran kemarahannya. "Jangan ikut campur!"

"Myung Soo sudah mendapatkan izin dari Tuan Kim Han Seok untuk melanjutkan hidup sesuai dengan apa yang diinginkannya." Kang Hoon tak gentar sama sekali menghadapi Min Seok.

"Apa kau bilang?" Tanya Min Seok sambil melepaskan cengkraman tangannya.

"Karena itulah, lebih baik kau bicara saja dengan kakekmu."

"Sial," Umpat Min Seok. Sebelum akhirnya beranjak pergi, matanya nyalang memandang Myung Soo.

"Huf, akhirnya pergi juga. Aku baru melihat sisi Pelukis Kim yang seperti ini. Cukup menakutkan," Gumam Kang Hoon, lalu melontar candaan pada Myung Soo dan So Eun, "apa kalian mau lanjut berpelukan? Haruskah aku keluar dulu? Atau cukup dengan menutup mata?"

So Eun menghampiri Kang Hoon dan menepuk kencang lengan lelaki itu. "Kau yang membawa Myung Soo ke sini? Bagaimana bisa? Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kau tidak katakan apapun padaku?"

"So Eun, ayo duduk. Aku akan ceritakan padamu," ucap Myung Soo.

Untuk beberapa saat berikutnya, hanya terdengar suara Myung Soo menceritakan semua yang dialaminya, sampai akhirnya terpikir untuk berpura-pura depresi dan ketika situasi sudah memungkinkan, barulah meminta bantuan Kang Hoon. Detil rencana yang disusun, dipaparkan Myung Soo, termasuk  menyebut fakta kalau dokter yang bertanggung jawab atas dirinya adalah teman Kang Hoon. Myung Soo juga menceritakan kesepakatan barunya dengan Han Seok.

Air mata So Eun terus bercucuran selagi mendengarkan cerita Myung Soo, bahkan ketika lelaki itu sudah selesai bicara, So Eun masih saja terisak.

Myung Soo meraih tangan So Eun. "Jangan menangis lagi, aku sudah di sini sekarang. Aku baik-baik saja."

"Apa kau sudah menduga semua ini? Makanya gedung ini masih milikku, bahkan kau berikan juga Capture padaku."

"Yang kupikirkan, jauh lebih buruk dari ini. Jika itu terjadi, setidaknya ada yang kutinggalkan untukmu."

"Sebelum itu terjadi, harusnya pikirkan cara untuk mencegahnya. Bukan malah membuat wasiat."

"Tidak semudah itu, kau tahu sendiri betapa terikatnya aku dengan Woosung. Dipikir lagi, apa yang terjadi beberapa bulan ini, justru merupakan jalan keluar. Meski menyakitkan, tapi ada celah untuk melawan, hingga di sinilah aku sekarang. Jadi, jangan menangis lagi." Myung Soo mengusap pipi So Eun.

"Tapi, kau tidak lepas dari Woosung."

"Setidaknya, Haraboji tidak lagi memisahkanku denganmu. Jika masih ada masalah mengadang, kita hadapi bersama."

Between the Lies [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang