3 jam kemudian.
Isi kepalaku rasanya berputar-putar seperti merry go round. Nadi berdenyut dengan kencangnya seakan-akan memacu akan sesuatu. Sebuah anomali tak biasa terjadi pada raga ini.
Ada yang salah dengan tubuh ini? Barangkali kehausan kali.
Kesadaranku tergugah dengan sendirinya. Seperti terbangun dari jaring laba-laba yang terputus. Raga ini masih terduduk di pinggiran ranjang. Teringat akan tujuanku untuk menyejukkan tenggorokan.
Karena sensasi ini belum hilang sepenuhnya. Mataku berpendar-pendar dengan jangkauan pandang yang tersamarkan. Anehnya, suara detakan jam dinding terdengar bukan seperti biasanya. Bahkan, seperti alunan melodi pada sebuah kotak musik.
Triilllii ... Lallllaaa ...
Iramanya benar-benar membuat bulu kuduk ini berdiri. Jantungku juga mendadak menari disko ria karena suara dentang jam dinding itu berubah bunyi. Tidak bisa dijelaskan secara harfiah pokoknya.
Genjreng ... Genjreng ....
Sebuah suara petikan gitar telah menghantui telingaku. Kembali mengontrol penglihatan seperti biasanya. Bayang-bayang samar sekarang menjadi normal. Tidak ada keanehan sedikit demi sedikit. Sampai terlihat tak sengaja terlihat warna dinding tembok kamar berubah drastis. Temboknya berwarna merah bercampur beberapa retakan.
Seperti berada dalam sel penjara atau ruangan tak berpenghuni.
Berusaha untuk memperbaiki kondisi diri. Aku segera memijit pelipis kanan untuk menghilangkan rasa pusing melanda. Bahkan, setelah kulakukan hal tersebut. Warna dan bentuk dinding tidak berubah sama sekali.
Mungkin harus kulakukan sesuatu dulu.
Bersikap tenang dengan mengatur tempo alunan napas. Melupakan sekejap rasa haus yang membentang. Kemudian, secara refleks langsung melihat pintu kamar. Terdapat tulisan pesan dari lipstik merah. Tidak dalam bahasa aneh-aneh, tetapi masih berbentuk bahasa Neo Indonesia.
Jangan lari ke luar. Tidurlah kembali!
"Perintah macam apaan itu?" tanyaku dalam batin.
Masa dongo atas peringatan konyol begitu. Hanya terpikirkan untuk kabur dari ruangan ini. Akan tetapi, suatu gejolak dalam perut mulai berkumandang dengan kencang.
Tidak tahu mengapa terjadi di saat yang tidak tepat? Mereka harus dimuntahkan bagaimanapun caranya.
Berusaha memuntahkan sesuatu dari perut. Tidak berhasil! Mencoba untuk memukul perut sendiri. Berhasil juga! Terjadilah sebuah kontraksi dalam lambung ini untuk melakukan sesuatu.
"Huueeekk! Siiggghh."
Menyeka sisa-sisa muntahan yang tertempel di mulut dengan lengan kanan sendiri. Terlebih lagi ada sesuatu yang mengagetkan terjadi. Hasil muntahan itu terlihat tidak normal. Seperti sisa makanan tadi sore bercampur dengan belatung dan kembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setia - Seberapa Niat Cintamu? (Mini Story)
Teen FictionKarya ini bersifat spin-off. Terdapat delapan cerita (mini story) yang dikemas dalam sudut pandang karakter lain, lalu dibalut dengan bumbu kehidupan dan komedi yang hakiki. Tentu saja mengulik kisah-kisah lain yang tidak diceritakan dalam Setia - S...