Minggu, 19 November 20YY.
Sore Hari.
Rumah Keluarga Warsito.
Kamar Dito.
**********
Matahari bersinar menyelusuri celah-celah ventilasi kamar. Dari corak warnanya dapat disimpulkan sudah menginjak sore hari. Angin perkotaan pun berusaha untuk mampir sebentar ke dalam ruangan ini. Tentu saja tidak selalu dapat mendinginkan suasana kamar.
Begitulah kamar seorang Dito Warsito, yaitu seorang siswa kelas 12-C IPS. Yah! Kondisi kamarku sendiri yang diceritakan.
Kamar ini tidak memiliki AC (Air Conditioner). Walaupun begitu, masih memiliki kipas angin yang tergantung di langit-langit atas. Tidak akan kunyalakan jika tidak merasa kepanasan. Selain itu, bila diceritakan secara garis besarnya. Ruangan ini dilengkapi sebuah PC low spek, meja belajar, beberapa rak buku, dan lemari baju.
Seperti kamar-kamar anak remaja di Kota Cokrompek pada umumnya. Daripada membahas lebih jauh tentang isi folder dalam komputer butut ini. Sebaiknya, bercerita tentang suatu penyesalan yang kualami pada hari ini.
Penyesalannya apa coba?
Tidak bisa mengikuti acara sekolah pada hari Minggu ini.
Bukan hanya hari Minggu biasa, tetapi juga bertepatan dengan HUT Kota Cokrompek. Tahun-tahun sebelumnya selalu diselenggarakan pentas seni untuk memperingati acara tahunan tersebut. Secara otomatis semua siswa SMA Negeri Kota Cokrompek diwajibkan masuk ke sekolah.
Acaranya pasti meriah, bukan?
Bukan suatu pemaksaan bagi yang tidak berkenan. Lebih mengarah beberapa acara pentas seni dan segala pernak-perniknya. Dijamin ada sesi menyanyi, penampilan bakat, dan festival kuliner.
Untuk acara menyanyi. Band Pensil Sekolah akan menjadi eksekutor permainan alat musiknya. Anggotanya terdiri dari satu guitarist dan seorang drummer. Bahkan, mereka sering berlatih di ruang kesenian sekolah.
Hanya saja tidak kuketahui siapakah yang menjadi vokalisnya pada pentas seni kali ini?
Penampilan bakat? Yaps siswa-siswi yang memiliki talenta tersembunyi dapat tampil di panggung. Contohnya beradu drama, stand up comedy, dan sebagainya. Menghibur para siswa-siswi dengan unjuk kebolehan/talenta mereka kepada khalayak umum.
Kuncinya hanya satu, rasa percaya diri aja.
Dari semua acara yang disebutkan tadi. Paling terpenting ialah festival kuliner sendiri. Pasti uang jajan yang kutabung akan dipergunakan secara semestinya.
Sudah kurencanakan akan membeli mi goreng jika berada di tengah-tengah aneka lapak makanan.
Sayang seribu sayang. Semua keinginan itu menjadi bubur angan-angan. Sebuah kejadian malang menimpa diriku, lantas membuyarkan semua imaji dalam pikiran tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setia - Seberapa Niat Cintamu? (Mini Story)
Ficção AdolescenteKarya ini bersifat spin-off. Terdapat delapan cerita (mini story) yang dikemas dalam sudut pandang karakter lain, lalu dibalut dengan bumbu kehidupan dan komedi yang hakiki. Tentu saja mengulik kisah-kisah lain yang tidak diceritakan dalam Setia - S...