MSC - 8.D. Happy Ending?

2 1 0
                                    

Kamar Lethisia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar Lethisia.

**********

Sebenarnya aku merasa malu sendiri. Karena pertama kali dalam hidup main ke rumah cewek. Masih siswi SMA dan malahan kamar tidur Syasya lagi.

Sang gitar masih kupegang dengan erat.

Sorot mataku mengitari sekeliling kamar berharap menemukan sesuatu. Rasa penasaran itu sudah berada di ubun-ubun. Temboknya berwarna pinky unyu gitu. Harap dimaklumi saja kamar cewek remaja SMA.

Ranjangnya? Terlihat banyak boneka lucu yang hinggap di kasur. Paling menarik perhatianku adalah sebuah boneka teddy bear di atas lemari kecilnya. Pasti enak kalau dipeluk sewaktu hujan atau buat teman curhat.

Suatu objek menarik lainnya tertangkap sorot mata. Sebuah meja yang di atasnya terdapat monitor (dengan web cam kecil terpasang), mikrofon, keyboard, dan perangkat komputer lainnya. Melirik ke bawah terdapat sebuah casing PC plus stavolt.

Entah bagaimanakah spesifikasi PC-nya Syasya? Aku tidak tahu kebenarannya.

Dari semua hal yang kulihat. Menggelitik jiwa sendiri bahwa seorang siswi dicap fakgirl masih suka main boneka-bonekaan.

Memang benar ungkapan kuno tentang "jangan menilai buku dari sampulnya".

Tampilan boleh sangar macam kulkas. Namun, di dalam bisa manis unyu juga. Tiba-tiba suara kucing manis terdengar kuping ini.

"Miiiaaaaawwww. Syasya nggak diperhatikan nih!"

Kaget bukan main diriku, lalu berkata, "Eh! Ahahaha. Maafkan saya yang sempat melihat-lihat sekitar ruangan."

Menggaruk rambut sendiri untuk mengusir rasa canggung.

"Banyak bonekanya nih! Kucingnya pasti suka main boneka-bonekaan," godaku sambil mengusap-usap dagu sendiri.

Syasya menunjuk ke boneka teddy bear itu. "Kalau iyah napa? Suka-suka Syasya dong. Tuh kenalin Mr. Teddy."

Syasya mendekati boneka teddy bear itu. Mengambilnya untuk diperlihatkan kepada sang tamu. Jelas dia hendak melakukan sesuatu dengan boneka itu. Kemudian, ia menggerakkan tangan kanan Mr. Teddy.

Seperti dalang memainkan wayangnya.

Syasya menyapa dengan suara cempreng, "Hallooo Mas Anddii. Saya Mr. Teddy. Salkeenn! Bantu Syasya yaahh?"

"Salam kenal juga! Saya akan bantu Syasya dengan segenap hati cerita. Mohon kerja samanya yyaahh."

Duh Gusti! Kok ikutan kegiatan kekanak-kanakan sih?

Kepala Mr. Teddy menganggut-anggut akibat gerakan tangan Syasya. Puas memberi salam kepada tamu yang diundang. Ia kembali mengembalikan Mr. Teddy ke tempat asalnya, lalu langsung duduk di pinggiran ranjang disertai fokus matanya ke tempatku berdiri.

Setia - Seberapa Niat Cintamu? (Mini Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang