Sabtu, 4 November 20YY.
Malam Hari.
Rumah Cempakasari.
Kamar Mandi Komunal.
**********
Sebenarnya malas harus mandi malam-malam begini. Namun, itu adalah sebuah keterpaksaan yang semestinya.
Alasan klasik memilih kamar tersebut? Karena efisiensi ketersediaan budget.
Harus pintar-pintar mengatur alokasi keuangan seperti sewa kamar kos, makan, pendidikan, dan kebutuhan lainnya. Yah! Aku tercatat sebagai mahasiswa semester dua jurusan Pertanian Dataran Tinggi dari Kampus Komunitas Kota Cokrompek.
"Tidak terlalu malam sekarang. Ini masih sekitar jam 7," kataku setelah melihat jam dinding.
Pasti terbesit suatu pertanyaan dari angin. Mengapa mandi malam-malam begini?
Jawabannya ialah aku bersama teman-teman telah menjalani sebuah pertandingan futsal pada sore hari.
Kita semua bersua di sebuah lapangan bola kampus. Pertandingan pun dimulai. Sayangnya, timku kalah dengan perolehan skor 1:2. Semua itu dikarenakan kesalahan kiper tim yang gagal menangkap bola pada menit terakhir. Ditambah sepanjang pertandingan, bek tim lawan membayangi pergerakanku dengan baik sehingga tidak sembarangan mengoper ke striker satu tim.
Sungguh pertandingan yang seru sekali. Akan tetapi, teman-temanku tidak mempermasalahkan hasil akhir. Paling penting adalah kebersamaan dan junjungan sportivitas. Bersedia mengakui kekalahan dengan jiwa besar.
"Cuman kok harus malam-malam gitu mainnya?" pikirku dalam hati.
Mencium ketiak sendiri untuk memeriksa tingkat kewangiannya. Oke sudah wangi dan sip! Dirasa semua terlihat baik-baik saja. Pikiranku memutuskan kembali ke kamar kos untuk beristirahat.
Rasa letih telah menyelapi raga ini.
Tongkrongan.
**********
Untuk sampai ke kamar kos sendiri. Harus melewati area tongkrongan terlebih dahulu. Sesuai dengan namanya, yaitu sebuah area di mana para penghuni kos bersantai, menerima tamu, dan sarana refreshing. Sampai pemilik kos menyediakan perangkat-perangkat dibutuhkan di area ini. Salah satu contohnya terdapat sebuah TV besar yang cocok untuk nonton bareng.
Sejujurnya tempat ini bagaikan oasis di Rumah Cempakasari.
Sekarang terlihat beberapa penghuni kos berkumpul di sana. Lirikan mata mereka terfokus ke layar kaca berusaha menangkap akan sesuatu. Atmosfernya benar-benar menguap di sekitar TV. Tersedia beberapa botol minuman bersoda dan semangkuk kacang tanah rebus siap untuk disantap para penonton.
Tayangan apa yang sedang mereka lihat? Masih belum kuketahui.
Cukup untuk mengundang rasa keingintahuan benak ini. Ketika hendak bertanya kepada mereka. Tidak lama kemudian seorang penghuni meneriakkan yel-yel semangat kepada TV. Dengan demikian, niat ini untuk bertanya seketika sirna ditelan angin malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setia - Seberapa Niat Cintamu? (Mini Story)
Teen FictionKarya ini bersifat spin-off. Terdapat delapan cerita (mini story) yang dikemas dalam sudut pandang karakter lain, lalu dibalut dengan bumbu kehidupan dan komedi yang hakiki. Tentu saja mengulik kisah-kisah lain yang tidak diceritakan dalam Setia - S...