MSC - 4.A. Semangkuk Mi Goreng.

1 1 0
                                    

Jumat, 17 November 20YY

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jumat, 17 November 20YY.

Siang Hari.

SMA Negeri Kota Cokrompek.

Kantin Sekolah.

**********

Seperti namanya, kantin sekolah adalah tempat tersedianya makanan dan minuman di sekolah ini. Dijamin akan ramai seperti pasar, tetapi minus desak-desakan massa.

Jangankan murid-murid, guru-guru pun dapat terlihat di tempat ini.

Murid-murid suka membelanjakan uang untuk jajan/membeli makanan. Tentu saja terdapat banyak stand penjual makanan yang menyajikan aneka macam menu seperti nasi campur, nasi lemak, nasi goreng, dan mi goreng. Sampai jajanan sederhana seperti lemper, kornet, lumpur, dan pastel.

Lebih kurangnya porsi uang jajanku dihabiskan untuk makan siang. Sayangnya, Mama tidak ahli memasak sehingga diriku tidak akan mendapatkan bekal makan siang.

Tidak masalah asal perut senang!

Terlihat beberapa meja panjang ditemani oleh kursi-kursi siap pakai. Jam dinding menunjukkan pukul 12.20. Sebagian tempat duduk sudah dihinggapi oleh murid-murid dengan sajian masakan kuliner beserta gelas minumnya.

Ada sepiring nasi goreng, sepiring gado-gado dengan saus kacang, semangkuk bihun kuah, dan banyak jenisnya.

"Yah! Seperti biasanya kalau makan di sini. Pesen dan bayar langsung. Setelahnya cari tempat makan favorit. Nggak lesehan juga seperti anak-anak main game Mobile Lagoon di pojokan."

Sudah memesan terlebih dahulu semangkuk mi goreng dari stand aneka mi. Kalau dari lapak penjual rujak cingur. Dipastikan jenis makannya berbeda juga.

Mencari stand menjual aneka mi tidaklah sulit karena hanya ada satu-satunya di kantin sekolah. Sekarang hanya duduk menunggu makanannya datang. Daripada mengintip teman-teman memanjakan mulutnya membuat hati resan. Sebaiknya bersenandung ria sendiri biar aman.

"Lalalaa ... ggrrrr ... ngeeeenngg .... Ku coba untuk menahan lapar. Namun, kau masih mengelak. Huuuoooohhh!"

Jika diikutkan kedalam kontes menyanyi. Pasti langsung dieliminasi dari babak awal. Tidak mau mengejar karier di bidang tarik suara ataupun di entertainment. Terlalu banyak saingan dan tidak realistis bagiku.

Menjadi peternak atau petani lokal memanglah opsi terakhir di samping mimpi untuk bekerja ke luar Kota Cokrompek. Tidak usah terlalu halu menjadi CEO dingin nan kaya seperti beberapa literatur internet.

Bosan menunggu dan memikirkan hal konyol begini. Tiba-tiba suara sahut menyahut antar siswa pun kudengarkan dengan saksama.

"Hoyyy! Pada nggak tahu yah kalean. Ada kabar mengejutkan dari kelas 12-C IPS. Tentang ...," kata seorang murid.

Temannya memotong pembicaraan, "Yang itu yeee. Alamak! Sudah tahu dari tadi keles. Namanya juga pindahan. Masa mau dicegah gitu?"

Mendengarkan desas-desus dari kedua siswa itu. Kurasa menarik tentang kabar tersebut. Sekalian sajalah kuceritakan kepada meja ini. Jadi, aku mendapatkan kabar dari teman sekelas bahwa seorang murid kelas 12-C IPS hendak pindah sekolah.

Setia - Seberapa Niat Cintamu? (Mini Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang