Chapter 01| Sweetie 💋

687 70 45
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

1983; Reims, Prancis.

"Nona Grina, kau yakin tak apa bila aku pulang lebih awal dan meninggalkan dirimu sendiri?" tanya Meca kepada bos-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nona Grina, kau yakin tak apa bila aku pulang lebih awal dan meninggalkan dirimu sendiri?" tanya Meca kepada bos-nya. Dia adalah seorang asisten pribadi Grina Rimy Ti Gehka.

Perempuan bernama Grina yang disebutkan hanya tersenyum lebar dan mengangguk singkat. "Kau meragukan ku, Meca?" tanyanya balik dengan satu alisnya yang sedikit terangkat.

"Tidak, bukan begitu. Hanya saja, sehebat apapun engkau, tetap saja kau adalah seorang wanita, Nona." Cepat-cepat Meca menyangkal agar tidak membuat Grina marah. Dia tahu kalau bos-nya tidak senang jika dipandang lemah.

"Kau tenang saja. Urus saja adik kecilmu itu di rumah sakit, jika kau butuh sesuatu langsung saja hubungi aku," ujar Grina, dia menepuk pelan pundak asistennya, Meca sudah dia anggap sebagai sahabatnya sendiri.

"Kalau aku butuh uang?"

"Sebutkan nominalnya." Grina membuka shoulder bag miliknya, hendak mengambil kertas cek miliknya.

"T-tak usah Nona, aku hanya bercanda." Meca terkekeh kecil, Grina begitu baik padanya dan itulah yang membuat Meca dengan senang hati bekerja sepenuh hati pada Grina.

"Kalau begitu, aku pamit, permisi," pamitnya, setelah melenggang pergi menjauh dari Grina, Meca meruntuki dirinya sendiri yang sudah bersikap lantang dan meminta uang secara cuma-cuma.

Herannya lagi, Grina bahkan dengan entengnya menanyakan nominal yang Meca inginkan. Sungguh di luar dugaan akal sehatnya sebagai orang yang berasal dari keluarga cukup. Bukan miskin, bukan juga kaya, hanya saja memiliki kecukupan untuk hidup.

Dekorasi elegan nan tampak mewah menghiasi setiap sudut ruangan dengan luas yang cukup untuk menampung ratusan orang.

Banyak jenis minuman berjejer di rak bartender, mulai dari koktail, anggur, likeur, atau sekedar jus buah, dan jus sayur untuk mereka yang tidak mengonsumsi minum-minuman bersoda dan beralkohol.

Kursi-kursi tamu berbaris rapi, orang-orang yang menempatinya adalah mereka yang terpandang, terpelajar, hingga berpangkat di perusahaan, dan bisnis masing-masing.

Grina, I'm Obsessed With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang