Chapter 20| Kehilangan Perhatian 💋

58 6 2
                                    

Hai, bolehkah aku minta untuk tekankan tanda bintang di pojok kiri bawah? Terima kasih 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, bolehkah aku minta untuk tekankan tanda bintang di pojok kiri bawah? Terima kasih 💋

SORRY FOR TYPO 🤍
•••

Bertahun-tahun berlalu, senyuman manis gadis kecil bernama Grina itu tidak kunjung enyah dari memori otakku. Hingga saat aku mengambil strata dua di Oxford university.

Aku semakin yakin untuk bisa menjadi penguasa terkenal dan menjadi pria kaya tanpa bisnis-bisnis bejat seperti yang ayahku lakukan. Selain itu, aku yakin bisa membahagiakan Grina suatu saat nanti, ketika dia sudah menjadi tanggung jawab ku. Menjadi istriku.

Ya, aku sudah memimpikannya, menyukainya, mungkin mencintainya sejak kali pertama bertemu dengan Grina. Gila memang, manusia mungil itu menguasai hati ku yang keras untuk manusia-manusia lainnya, sekalipun itu orang tuanya.

Mati-matian aku berbisnis mengembangkan perusahaan Ven G, perusahaan yang kuberi nama dengan insial Grina di belakangnya.

Karena untuk strata dua harus mempunyai pekerjaan atau setidaknya pengalaman, aku mempergunakan perusahaan ku sebagai alasan agar aku bisa lanjut strata dua. Aku kuliah penuh waktu, sekitar 12 jam sehari full ku habiskan untuk belajar dan sisanya untuk bekerja.

Darka cukup lama saat menceritakan semuanya hingga membuat Grina terpaku menatap pria yang dia cap menyebalkan dengan durasi yang cukup lama.

Menoleh ke Grina setelah menatap kosong ke arah depan saat menceritakan semua kisahnya, bagaimana dia berproses dengan Grina sebagai salah satu alasan kesuksesan miliknya.

"Senekat itu aku mencintaimu dan sekeras itu aku memperbaiki diri sendiri agar pantas untuk gadis kecil di pesta itu. Gadis yang bahkan tak ku ketahui di negara mana dia tinggal," ungkap Darka.

"Berarti kau tidak menyukai pria?" tanya Grina dengan wajah penasaran, matanya berbinar antusias menunggu jawaban.

"Apa kau seorang pria?" Darka mengeluarkan tawa kecil, menertawakan ekspresi wajah menggemaskan dari wanita di sebelahnya.

"Lagipula kau mudah sekali percaya gosip murahan di luar sana."

"Bukan begitu, tapi faktanya kau memang tidak terlihat pernah dekat dengan wanita," elak Grina.

"Terlihat? Jadi, selama ini kau memperhatikan ku, huh?" goda Darka dilengkapi oleh alisnya yang naik turun.

Grina menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya, berlagak menahan rasa mual yang hampir membeludak. "Jangan seperti itu, aku mual melihat wajahmu yang tidak tampan," ejeknya.

Oh Tuhan, rasanya saat ini jantung Grina hampir jatuh tenggelam ke lambung dan terbakar oleh asam lambung, sangking berdetak kencang hingga jantungnya terasa jelas berdegup membuat napasnya sedikit terengah-engah.

Grina, I'm Obsessed With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang