HAPPY READING 📖
SORRY FOR TYPO 🤍
•••
Alme, wanita yang cintanya sudah ditolak berkali-kali. Namun, tak pernah menyerah wanita untuk terus berusaha merebut hati pria idamannya, yaitu pangeran tunggal dari trah Vecchio yang tak lain adalah Darka Xion Vecchio.
Tidak peduli dirinya dicap wanita murahan, tidak peduli dirinya terus merasakan pahitnya ditolak, dan tidak peduli berapa lama waktu yang akan diperlukan untuk merebut hati seorang Darka.
Sampai kapanpun, bahkan sampai pria itu sudah memiliki kekasih atau istri, Alme akan tetep mengejarnya.
Tadi dirinya melihat Darka yang sedang dipinggir jalan bersama gadis lain. Gadis yang tak terlalu cantik itu berani-beraninya membuat Darka turun di pinggir jalan untuk bertemu bocah jalanan.
Hari ini, pada pukul 17:25 tepatnya. Alme duduk bersantai bersama Ibu dari Darka, menikmati indahnya pemandangan taman buatan di belakang mansion milik Darka dengan dua cangkir kopi, dua piring biskuit, serta satu piring buah-buahan diatas meja.
Dakat, sangat dekat dengan orang tua Darka terlebih ibunya. Seharusnya Alme bisa lebih mudah mendekati putra mereka, tetapi apa daya cinta sudah ditolak dan tak bisa dipaksa.
"Aku masih gagal memenangkan hati Darka, Aunty," lapor Alme, wajah memelas dia tampilkan sambil menyeruput tehnya.
Caira menoleh, mendengar baik-baik curhatan wanita di sebelahnya, cerita yang selalu sama setiap mereka bertemu.
Senyum tipisnya mengembang menenangkan Alme, tangannya naik terulur menyelipkan beberapa helai rambut ke belakang telinga Alme.
"Jangan bersedih, nanti aku akan berbicara pada pria itu lagi." Kalimat penenang yang selalu menjadi andalan itu lagi-lagi keluar dan lagi-lagi mendapat anggukan dari Alme.
"Apa kurangku? Aku cantik, baik, dari keluarga terpandang pula, dan aku mencintai Darka setulus hati tanpa setitik syarat yang aku minta darinya," ujar Alme menguraikan semua isi kepalanya yang terus haus akan cinta Darka.
Dalam diam Caira menghembuskan napasnya berat, memikirkan putra tunggalnya yang semakin waktu semakin dewasa, putra kecil yang dulu dia manja sekarang lebih sering bekerja tanpa memikirkan cinta, waktu yang cukup matang untuk memiliki kekasih apalagi menikah tak kunjung di ambil oleh putranya.
Ingin sekali dirinya menjodohkan Darka dengan wanita di sebelahnya sekarang ini.
Namun, tidak ingin mengingkari ucapannya saat dirinya berhasil berada di pelaminan bersama Nexan dulu.
Sungguh sulit aku menentang keras perjodohan dengan pria lain selain dirimu, akan ku buat janji untuk tak pernah mengatur anak ku nantinya jika itu tentang pasangan hidup, paparnya pada Nexan yang berjalan beriringan dengannya di atas altar pernikahan kala itu.
"Tolong jangan menyerah. Aku sudah mengenalmu sejak lama Alme Via Ge, kau wanita berkelas yang selalu mementingkan nilai diri di depan khalayak ramai, wanita berparas cantik yang selalu membuat putraku tersenyum lepas saat bersama mu, dan wanita yang bisa mengambil hatiku. Kau tidak gagal, hanya belum berhasil." Caira menyemangati, membuat semangat Alme kembali bangkit.
Senyum Alme mengembang kala mendengarnya, dadanya kembali terbakar rasa semangat untuk mendapatkan cintanya Darka.
Bukan tak mungkin dirinya akan mendapatkan cinta tulus pria itu, hanya mungkin saja dirinya menyerah dengan begitu mudah.
"Sudah kubilang, Alme hanya ku anggap seperti adikku sendiri. Tidak lebih," sahut Darka, putra tunggal Caira menghampiri. Kini berdiri di samping ibunya, sebuah kunci mobil bergantung di jari telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Grina, I'm Obsessed With You
Romance"Dan dia tidur sekamar dengan ku? Ya tuhan, aku masih utuh, kan?" Grina raba-raba tubuhnya dan dilanjut menatap pantulannya di cermin dari atas sampai bawah. Jujur, Grina jijik jika memikirkan hal-hal yang negatif itu. Tidak ini bukan bercanda atau...