Tetanggaku Pujaan Hatiku Bab 86

1K 28 2
                                    

#Bab 86 : Tetanggaku Pujaan Hatiku

Hari ini aku sangat Galau soalnya Bpkku Mau balik lagi di Surabaya, Padahal disini sudah seminggu akan tetapi aku masih ingin bersama Bpkku. Hari ini aku di temani Bpkku di dalam Kamar, Sedangkan Mas Bosar lagi ngantar Pakno di tempat langganan yang biasa borong sayurannya Pakno

" Bpk pulang besuk Napa sih, aku masih kangen Lo sama Pean Pak ". Kataku
" Bpk juga pinginnya pulang besuk le, Tapi kan Emakmu sendirian Disana kasian Emakmu ". Kata Bpk
" Lagian sih Emak gak ikut pulang, Pak cepatlah bangun di kota sini. Biar kita dekat masa anak sama ortu jauh ". Kataku
" Sabar Le, Bpk sudah merencanakan semuanya, Sini Bpk pangku Le ". Kata Bpk

Aku di manja sama Bpkku, Sebenarnya Bpk ingin pulang besuk. Tapi enak menyuruh pulang sekarang nanti jam enam sore Padahal aku masih ingin bersama Bpk. Tapi gimana lagi kasian emakku juga Disana sendirian.

Bpk adalah orang pertama yang aku sayang setelah Mas Bosar. Ya aku sayang sama Bpk dan cinta sama Bpk, Mungkin aku gila sudah mencintai orang tua, Bahkan aku ingin memiliki seutuhnya dan gak rela jika Emakku menikmati tubuhnya Bpk. Ah tau pusing aku jadinya

" Le, Jika Bpk sudah balik kamu baik² disini sama Bosar ya. Ingat jangan bandel Lo ya le, Harus nurut sama Bosar ya dia Suamimu ". Kata Bpk
" Iya Pak, Aku juga selalu nurut apa kata Papa. Kadang malah Papa yang bikin aku jengkel sih". Kataku
" Wajarlah Le dalam hubungan suami istri itu pasti ada aja masalahnya. Ya kamu harus bisa bersikap dewasa le jangan kaya anak² kecil ". Kata Bpk
" Iya Pak, Bpk terimakasih ya selama ini sudah menjagaku merawatku hingga aku dewasa Samapi sekarang. Maaf Pak aku belum bisa membahagiakan Bpk dan Emak, Mungkin kalian pingin punya cucu dari aku kan ? Tapi gimana lagi Pak anakmu ini seorang Gay dan tak tertarik sama perempuan Pak. Maafin aku Pak ". Kataku

Bpkku langsung memelukku sangat erat, ya pelukkan seorang Bpk sangat beda sekali dengan pelukakan seorang Ibu. Apa cuma aku saja yang merasakannya. Setelah itu Bpk mencium keningku

" Bpk gak apa² Le, Namanya orangtua pasti akan menjaga anaknya le. Jangan ngomong gitu lagi ya le Bpk jadi sedih ". Kata Bpk

Bpkku berkaca² mau menangis sih dengan kata². Ya Bpk menahan air matanya supaya tidak menetes dan Pada akhirnya menetes juga. Aku malah tambah sedih melihat Bpkku meneteskan air matanya. Kemudian aku seka denga telapak tanganku dan ku cium kedua matanya Bpk.

" Bpk jangan Nangis ya, Aku janji gak akan mengulang kata²ku tadi Pak. Aku sayang Bpk juga sayang sama Emak ". Kataku
" Bpk dan Emakmu juga sayang kamu Le, Kamu berlian berharga bagi Emak dan Bpk Le. Kau malaikat kecil Bpk ". Kata Bpk

Kemudian aku memeluk Bpk dengan Isak tangisanku, Tangisanku pecah saat aku ingat waktu kecil Bpk pernah bilang sama aku, Bpk pingin punya cucu banyak dari aku dan mbakku. Tapi apa daya aku gak bisa mengabulkan keinginan Bpkku dan juga Emakku.

Seandainya aku laki² normal pasti aku sudah nikah dan juga sudah punya anak mempunyai keluarga kecil yang bahagia. Tapi sayangnya aku gak normal aku menyimpang, Seandainya di kasih pilihan aku ingin jadi laki² normal. Ya Tuhan semoga aku dapat mukjizatmu Amiiinnn, Gumamku dalam hati.

Dari kecil Sampai dewasa aku gak pernah yang namanya di marahi sama Bpk. Yah meskipun dulu ekonomi keluargaku masih sulit Bpk selalu menuruti apa kepinginanku.

" Bpk, Aku sayang Bpk ". Kataku
" Bpk juga le, Sudah² anak Bpk gak boleh nangis ya. Sudah² sedih²nya nanti jelek Lo ". Kata Bpk

Sekitar jam 10.00wib Mas Bosar tlpn jika pulangnya nanti jam 17.00wib. Mas Bosar bilang ke aku, Aku disuruh Nemani Bpkku dan gak boleh keluyuran

Sekarang Aku sama Bpk santai² di kamarnya Bpk, Ya aku tiduran di dada bidangnya Bpk sambil Netek.

" Le ". Kata Bpk
" Ngeh Pak ". Kataku
" Perih puting'e Bpk Le wisan ". Kata Bpk
" Ya wis aku gak Netek maneh Pak ". Kataku

Tetanggaku Pujaan HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang