part 6

226 8 0
                                    

Agnes berada dibelakang samudra mendorong kursi roda menuju gedung yang menjulang tinggi.

Saat didepan pintu utama agnes melihat sekertaris kennath menyambut mereka berdua.

"Selamat pagi tuan" ujar sekertaris kennath dengan senyum khasnya yang menawan.

"Pagi" jawab samudra.

"Selamat pagi juga nona"

"Pagi juga sekertaris kenn" jawab Agnes.

Semua kariawan yang berlalu lalang melihat interaksi ketiganya. Bahkan ada yang berbisik-bisik membicarakan keadaan bosnya yang sekarang.

Samudra yang mendengar itu tidak perduli, toh beberapa jam lagi mereka juga akan hengkang dari kantornya.

Kalo kalian fikir samudra akan terima dengan olokan itu. Kalian salah besar samudra tidak meladeni itu semua karna dia sudah punya senjata paling ampuh untuk menghilangkan tikus-tikus yang mencacinya.

"Mari tuan saya antarkan keruangan anda" ujar sekertaris kennath.

"Tidak usah saya bisa sendiri, carikan saya kariawan baru dan urus saja pemecatan kariawan yang baru saja mencaciku didepan mataku sendiri" ujar samudra.

Semua yang tadi telah mengejek tuannya terbelak dan langsung mendekti tuannya untuk meminta maaf.

"Tuan saya minta maaf" ujar ketrin.

"Saya juga tuan, maafkan saya. Jangan pecat kita" tambah farhan.

"Sekertaris kenn laksanakan perintahku, Agnes ayo keruangan saya" ujar samudra tampa memperdulikan kariawannya.

"Tuan,tuan maafkan kami"ujar ketrin menghentikan kursi roda samudra yang didorong oleh Agnes.

"Sekertaris kenn!!" Ujar samudra.

sekarang terdengar tegas.

"Singkirkan tanganmu dari tuan nona" Ujar sekertaris kenn.

"Tidak sekertaris kenn, saya mohon tuan" ujar ketrin.

"Nona saya mohon singkirkan tangan anda" ujar sekertaris kenn menarik tangan ketrin.

"Lepaskan tanganku" ujar ketrin pada sekertaris kenn.

Samudra yang sudah tidak tahan karna tangannya ditarik oleh kertrin berteriak dan meninggikan suaranya.

"Singkirkan tanganmu yang menjijikan dari tanganku sialan!!" Kata samudra dengan nada satu oktaf lebih tinggi.

Agnes dan yang lain disana sedikit tersentak oleh suara samudra.

Ketrin yang memegang tangan samudra langsung melepaskannya dan memundurkan langkahnya.

"Urus sialan ini sekarang juga kenn!!, saya tidak ingin melihat batang idungnya lagi. Agnes keruangan saya sekarang" ujar samudra masih dengan amarahnya.

"Baik tuan" ujar Agnes dan sekertaris Kenn barengan.

Agnes mendorong kursi roda tuannya melewati resepsonis dan berhenti pada lift yang menjulang tinggi didepannya.
Agnes memencet tombol lift memasukinya dengan mendorong tuannya.

"Tuan lantai berapa?" Tanya Agnes.

"Dua puluh" jawab samudra.

Agnes menganggukan kepalannya memencet tombol lantai menutup liftnya kembali.

"Tuan masih marah" tanya Agnes takut- takut.

"Tidak" jawab samudra masih datar.

"Maaf tuan"

"Untuk apa kamu minta maaf, salah saja tidak" kata samudra sambil melihat Agnes dari duduknya.

"Karna telah menanyakan kejadian tadi pada tuan, saya takut tuan tidak nyaman" jawab Agnes.

stay here Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang