part 12

104 8 1
                                    

Agnes sedang menunggu kerata yang akan ia tumpangi untuk pulang ke kampung halamannya.

Ditemani oleh sekertaris Kenn, yang selalu setia menemaninya.

"Nona!.. apa sudah tidak ada yang tertinggal lagi?" Tanya sekertaris kenn.

"Sepertinya sudah tidak ada lagi sekertaris kenn."

"Jika sudah maka pulang nanti jangan lupa kabari saya kembali"

"Iya sekertaris kenn, oh iya. Jika ada kabar dari tuan jangan lupa untuk mengabari saya. Biar jika tuan pulang nanti saja bergegas untuk pulang kembali"

"Bagaimana jika nona pulangnya sebelum ada kabar dari tuan saja?"

"Saya pasti akan merasakan hal yang sama seperti sebelumnya"

"Maka saya juga tidak bisa memastikan keamanan orang terdekat tuan, jadi tolong untuk kerjasamanya nona. Saya mohon untuk kali ini saja"

"Baiklah sekertaris kenn, saya akan kembali lagi untuk beberapa hari kedepan"

"Baiklah....tapi jangan sampe lupa untuk menghubungi saya agar saya dapat menjalankan tugas saya sebagaimana mestinya"

"Baiklah sekertaris kenn"

Pengumuman keberangkatan kereta yang akan Agnes tumpangi sudah tiba.

Agnes segera membawa semua yang dia bawa dari rumah tuannya.

Menunju gerbang pemberangkatan,
Dibantu juga oleh sekertaris kenn.

Yang membawakan koper Agnes.

Sekertaris kenn, mengantarkan Agnes hanya sampai pintu masuk saja.

Ia tidak bisa masuk kedalam karna ia tidak punya kartu tiket pemberangkatan.

"Hati-hati dijalan, kabari saya jika sudah sampai" ujar sekertaris Kenn.

Ia memberikan koper yang langsung perpindah alih ke tangan Agnes.

"Iya sekertaris kenn, saya ingat. Sekertaris kenn sudah bilang itu pada saya sejak kita masih dirumah tuan loh, tenang. Saya akan ingat pesan sekertaris ken, karna saya tidak ingin merepotkan sekertaris kenn. Saya tau, sekertaris kenn bukan hanya ini kewajiban yang sekertaris kenn pegang. Bukan hanya keamanan orang rumah, tapi. Sekertaris kenn juga menghendel banyak masalah diperusahaan yang harus sekertaris kenn bereskan serta menjaganya."
Tutur Agnes.

"Saya hanya mengerjakan tugas saya nona" jawab sekertaris kenn sambil tersenyum.

Sekertaris kenn yang mendengar itu menghembuskan nafasnya, sedikit mencair hatinya.

"Jangan terlalu memikirkan pekerjaan, toh sampai saat ini baik-baik saja. Coba sekertaris kenn, memikirkan kehidupan sekertaris kenn, diri sekertaris kenn, atau pendamping hidup sekertaris kenn misalnya. Masa sih, sekertaris kenn tidak pernah jatuh cinta gitu sama seorang gadis?" Tanya Agnes.

Ternyata selama ini ada juga yang memperhatikan dirinya. Bahkan dirinya sudah tidak perduli lagi pada dirinya sendiri yang ia fikirkan hanya kelancaran perusahaan dan semua yang bersangkutan dengan tuannya.

Ia jadi berfikir mungkin ada benarnya juga dari perkataan Agnes, ia harus mencari seseorang yang mungkin menghawatirkan dirinya, seperti manusia pada umumnya, menghawatirkan pujaan hati misalnya.

Tapi ia berfikir lagi apa ada yang mau dengan dirinya yang super sibuk ini, apa orang itu akan menerimanya dengan kesibukan yang ia punya.

Dan mampu bersabar dengan kehidupan yang ia jalani saat ini, apakah ada gadis yang menerima semua itu.

Tampa adanya rasa cemburu atau rasa lelah padanya. Dan selalu bersabar dengan keadaan yang ia punya.

Untuk sekarang saja ia sering mengabaikan dirinya sendiri, apa lagi jika mempunyai gadis apa gadis itu mau kalo-kalo sering diabaikan oleh dirinya.

stay here Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang