Chapter 20.

2.1K 174 8
                                    

~ding dong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ding dong

~ding dong

Bel pintu rumah kediaman Moon berbunyi. Keluarga Seo datang berkunjung dengan niat meminta maaf kepada mereka terutama Yangyang.

Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. Melihat siapa yang datang malam-malam begini, Doyoung menatap mereka dengan wajah datar terkesan tidak suka. Apalagi pada Hendery.

"Mau apa kalian ke sini?" tanya Doyoung dengan datar.

"Doyoung, keluarga kami begitu merasa bersalah. Kami kemari untuk meminta maaf pada kalian juga Yangyang" itu Ten yang berkata.

Awalnya Doyoung enggan tapi ia malah tidak tega. Dilihat-lihat, wajah Hendery tidak semenyebalkan saat di rumah sakit. Kini wajahnya lebih ke merasa bersalah.

"Biarkan mereka masuk, sayang" itu Taeil, menyahut dari dalam.

Keluarga Seo itupun dipersilahkan masuk.

Walaupun tidak lama, setidaknya pernikahan sementara Yangyang dan Hendery dapat menjadi sebuah relasi antar dua keluarga ini. Taeil juga tidak memutuskan kerja samanya dengan Johnny.

Ini semua tidak lepas dari anak mereka. Saat masih di rumah sakit, Yangyang memberanikan diri memegang tangan sang papa.

"Jangan marah pada mereka, pa. Mereka keluarga yang baik, hanya saja aku tidak cocok ada di sana"

"Mommy Ten memperlakukanku dengan amat baik dan mengajarkanku banyak hal"

"Daddy Johnny juga tidak pernah memarahiku"

"Haechan memang anak yang nakal dan pecicilan"

"Dan Hendery, itu hanya pertengkaran rumah tangga biasa. Aku terlalu lemah menerima semua tekanan. Aku lah yang salah di sini, pa"

Taeil tidak tega mendengar penuturan bocah itu. Yangyang anak baik, dia berhati lembut. Selama ini ia dipaksa menjadi orang pembangkang oleh lingkungan.

Tapi trauma tetaplah trauma.

Lelaki manis itu sedari tadi hanya menunduk dan memeluk lengan Kun. Sedangkan pria dominan itu, tidak usah ditanya. Wajahnya masih masam, seolah menyimpan dendam.

"Aku minta maaf, Yangyang. Atas semua perlakuan kasarku padamu. Aku kalut, aku tertekan. Aku tidak bisa mengendalikan diriku sendiri" jelas Hendery dengan suara jelas tanpa gemetar. Menandakan bahwa dirinya bersungguh-sungguh.

Dapat dilihat, di wajah lelaki itu masih ada luka lebam, hadiah dari Kun dan Johnny kala itu.

Yangyang tidak membalas, hanya mengangguk kecil saja.

"Aku akan membebaskanmu dari ikatan ini. Aku pun tau kau tidak bahagia hidup bersamaku. Tapi sebelum itu, aku mohon maafkan aku"

Lalu dengan meremat kuat lengan Kun, Yangyang akhirnya bersuara.

(✔) RUMAH [Kunyang] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang