Chapter 33 [END].

3.6K 182 21
                                    

Apakah dunia ini adil?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah dunia ini adil?

Pertanyaan itu akan secara otomatis terlontar apabila seseorang terus merasa mendapatkan duka, duka, dan duka.

Yangyang; lelaki manis yang sejak usia 18 tahun sudah menenggak obat anti hamil. Membuat jabang bayi yang seharusnya lahir dari rahimnya, harus berkali-kali kembali ke pangkuan Tuhan.

Dari banyaknya jiwa manusia di dunia ini, Yangyang adalah salah satu yang beruntung karena memiliki rahim yang kuat. Itulah kenapa si manis tidak mengalami pendarahan tiap kali menelan obat itu.

Tapi ia tidak pernah sadar, bahwa tindakannya sama saja dengan menolak rahmat dari Tuhan.

Karena faktanya, obat anti hamil harus diminum sebelum berhubungan, atau sebelum sperma masuk ke rahim. Jika obat itu diminum setelah sperma masuk ke rahim, itu sama saja dengan menggugurkan indung telur yang telah dibuahi oleh sel sperma.

Yangyang hanyalah manusia biasa yang takut.

Takut apabila ia harus mengandung di usianya yang masih sangat muda dan entah siapa ayah dari bayinya. Tapi pantaskah ia dihukum karena dosa ini?

Langit berkata; iya.

Malam itu jam 11 mendekati tengah malam, Kun ada rapat hingga larut malam di kantor. Membicarakan perihal perluasan saham dan investasi.

Yangyang bosan berada di kamar. Ia ingin ke bawah dan bicara dengan ikan koi milik Kun. Padahal saat itu kepalanya lumayan pusing.

Dokter sudah bilang, rahim si manis begitu lemah. Ia harus istirahat ekstra. Itulah alasan kenapa Kun menekankan kepada seluruh maid untuk tidak membiarkan Yangyang mengerjakan pekerjaan apapun.

Kun juga sudah bilang berkali-kali pada si manis untuk tetap di kamar jika sudah jam 9, karena itu adalah jam tubuh untuk istirahat.

Tapi malam itu, Yangyang mengabaikan rasa sakit di kepalanya. Ia juga ingin sekalian menunggu Kun pulang di ruang tengah.

Dengan langkah tertarih, ia keluar dari kamar sembari memegangi dinding. Berusaha memfokuskan matanya.

Jam 12 tepat tengah malam.

Langit telah membuat jalan takdirnya sendiri untuk pria manis ini. Ketika kaki Yangyang sudah berhasil menuruni tiga anak tangga, ia mendadak kehilangan keseimbangan. Kakinya tidak tepat menginjak pada anak tangga berikutnya.

Tubuh kecil dengan perut buncit itu seketika terhuyung dan terjatuh dari anak tangga atas. Meluncur bebas, menghantam tiap sudut anak tangga berkali-kali.

Si manis masih bisa terduduk setelah terguling, namun ia berteriak amat keras ketika merasakan sesuatu mengalir dari area selatannya.

Seketika lantai tempat ia terduduk itu di penuhi oleh genangan darah merah pekat.

"TOLONG!"

Para bodyguard yang berjaga di pintu luar dan para maid yang sudah istirahat di kamar masing-masing, langsung berlari berhamburan mendekati si manis yang menangis kesakitan.

(✔) RUMAH [Kunyang] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang