Chapter 18.

2K 185 10
                                    

Jungwoo terbangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwoo terbangun dari tidurnya. Ah? Apakah ia tertidur? Dimana Lucas? Sepertinya Lucas pulang saat ia tidur. Yang Jungwoo ingat adalah ia dikelon oleh lelaki dominan itu dengan pelukan yang amat erat.

Si manis duduk dan melihat jam.

Sudah sore ternyata, ia harus menyiapkan makanan untuk sang ibu yang tengah sakit. Segera Jungwoo bangkit dari kasur dan pergi ke dapur.

Setelah mempersiapkan makanan, Jungwoo membawa nampan berisi makanan itu menuju kamar nyonya Lee.

Pintu kamarnya tidak tertutup dengan rapat. Tumben sekali, apa sedang ada tamu?

Dengan gerakan yang amat pelan, Jungwoo mendorong pintu itu agar tidak menghasilkan bunyi yang gaduh. Saking pelannya, 3 orang yang ada di dalam sampai tidak menyadari keberadaan si manis.

"Jungwoo yang telah kau besarkan selama ini adalah putraku. Anak kandungku"

~prang!

Nampan yang di bawa Jungwoo jatuh ke lantai dan berserakan. Atensi ketiganya langsung tertuju pada sumber suara. Mereka melihat Jungwoo yang berdiri mematung dengan ekspresi tidak percaya.

"Kau bilang apa?" tanyanya pelan dengan suara bergetar.

Doyoung dan Taeil langsung berdiri dan menghampiri Jungwoo. Sementara si manis beringsut mundur.

"Kami adalah orang tuamu. Orang tua kandungmu" ucap Doyoung dengan lelehan air mata.

"Omong kosong" Jungwoo menggeleng pelan, tidak percaya dengan apa yang barusan Doyoung katakan.

Jungwoo tau asal usulnya. Ia tau bahwa nyonya Lee menemukannya di dalam kardus di tepi jalan. Tapi Jungwoo sama sekali tidak pernah kepikiran bahwa setelah 23 tahun berlalu, ia akan bertemu dengan orang yang telah membuangnya.

"Percayalah, nak. Kau adalah putra kami" kini Taeil ikut bicara.

Air mata deras mengalir dari mata indah Jungwoo. Hatinya terasa sangat sakit. Orang yang ia temui beberapa hari yang lalu, orang yang ia rawat anaknya, adalah orang yang sama yang membuangnya.

Sulit dipercaya.

"Kenapa kalian membuangku?" Doyoung dan Taeil terdiam.

"Kenapa kalian membuangku saat masih bayi? Kenapa aku harus dilahirkan jika pada akhirnya di buang!" Jungwoo menaikkan nada suaranya.

Bahkan ini adalah kali pertama nyonya Lee melihat Jungwoo semarah ini.

"Nak, saat itu kami masih terlalu muda dan masih sekolah" Taeil berusaha menjelaskan.

"Kalian menbuangku, membiarkan aku selama bertahun-tahun, lalu setelah semua itu; kalian datang dengan tanpa rasa bersalah?"

"Kalian egois! Kalian orang jahat!" Jungwoo pun menangis sejadi-jadinya. Ia terduduk di lantai karena lututnya terasa lemas.

(✔) RUMAH [Kunyang] | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang