Tigang dasa enem

2.5K 500 45
                                    

"Saya, Laksmana Dewanto Amidjaja mengambil kamu Ansara Aghni Werdrayana sebagai istri saya, untuk saling memiliki, saling menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu senang maupun susah, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan, sesuai dengan hukum Allah yang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

"Saya, Ansara Aghni Werdrayana mengambil kamu, Laksmana Dewanto Amidjaja sebagai suami saya, untuk saling memiliki, saling menjaga, dari sekarang sampai selama-lamanya. Pada waktu senang, maupun susah, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan, sesuai dengan hukum Allah uang kudus, dan inilah janji setiaku yang tulus."

Pemberkatan penuh khidmat dan kesederhanaan yang memberikan keindahan pada segalanya itu lah yang berhasil membuat Rajasa Amidjaja menghela napasnya dengan lega. Rasanya, beban yang ada di pundaknya selama bertahun-tahun ini telah pergi menghilang diangkat oleh seseorang.

Jika dirunutkan ceritanya, Rajasa adalah orang yang paling berterima kasih kepada menantunya sendiri Virginia Amidjaja yang bisa memegang teguh amanah yang mendiang istrinya inginkan.

Dulu sekali, sebelum Rajasa bertemu dengan Ansara, keponakan Virginia yang terlihat seperti gadis biasa saja, mendiang istrinya sangat tidak suka pada perempuan yang sering Laksmana bawa ke rumah saat dulu.

Perempuan itu bernama Sisilia, yang sampai saat ini keberadaannya mungkin masih tidak disukai oleh mendiang istrinya sampai sekarang jika dia masih hidup. Laksmana memang tidak segamblang Luki dalam hal berkencan, berbanding terbalik juga dengan Adjie yang slengean dan bisa memilih gadis mana pun yang ingin dia pacari.

Tapi Laksmana berbeda.

Seringkali, Laksmana selalu ingin menjadi penyelamat untuk hal yang bahkan tidak dia lakukan. Seperti contoh yang sudah banyak diketahui, Laksmana siap menyelamatkan harga diri Denok yang pernah diinjak-injak oleh Luki, sepupunya sendiri demi menyelamatkan perasaan seorang gadis yang tidak juga menaruh perasaan kepadanya.

Sama umumnya seperti saat Laksmana dengan Sisilia.

Perempuan itu salah satu korban, entahlah karena Rajasa juga tidak terlalu peduli saat itu. Tapi ketika Laksmana dengan gamblang mengatakan ingin menikahi Sisilia dan siap menjadi ayah tiri untuk anak Sisilia dengan lelaki lain, mendiang istrinya tentu saja berang.

Bukan main, menjaga fitrah nama keluarga memang sudah dilakukan sejak dulu. Turun temurun. Arimbi Chondrokirono rela pergi hidup jauh dari keluarganya dan mengikuti keluarga suaminya hanya karena cinta. Untuk nama belakang suaminya yang telah ia terima, jelas Arimbi akan menjaganya seumur hidup.

Sampai satu alasan penyebab dimana kesehatan Arimbi ikut menurun.

"Aku ndak bisa nerima perempuan seperti itu untuk dijadikan menantu dikeluargaku, Pa. Jangan berani-beraninya kamu memberi restu sama cucumu itu."

Kalimat yang Arimbi katakan di malam mana ia dinyatakan sebagai pengidap kanker paru, hari dimana juga Rajasa menekadkan diri sendiri untuk tetap menjaga seluruh keinginan istrinya. Termasuk, memberikan jodoh yang terbaik untuk keempat cucunya.

"Biar kita pusing menjadi orang tua, sebab itu memang tanggung jawab kita Pa. Kita ndak bisa menutup mata dan buta diri ketika melihat keturunanku hancur begitu, aku ndak bisa tenang."

Rajasa mengiyakan permintaannya, bagaimana pun kerasnya Rajasa menjadi manusia paling ikut campur dalam urusan percintaan cucunya, maka Rajasa tidak akan pernah lelah untuk terus merajut mimpi yang mendiang istrinya inginkan.

"Sekarang Opa lega?"

Luki yang ada di sisinya membuat Rajasa sadar kalau di depannya, Laksmana dan Ansara sudah disahkan menjadi suami istri dan keduanya tengah saling berciuman diantara riuhnya seluruh keluarga di gereja.

Titik TemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang