11

1.4K 102 6
                                    

HAPPY READING
.
.

"Bang, gue nebeng, ya?" kata Kean sambil membereskan bukunya ke dalam tas.

"Gue mau main," sahut Jean. Ia berjalan begitu saja meninggalkan Kean diikuti oleh Setia di belakangnya.

"Jangan pulang kemaleman! Papi bisa marah lagi sama lo," teriak Kean. Maksudnya baik, tetapi Jean tidak peduli.

"Je, mau main ke mana emang?" tanya Setia saat keduanya berjalan menuju parkiran.

"Gue mau ke rumah Oma. Males di rumah," jawabnya.

"Kenapa? Lo ada masalah lagi? Kok, ga cerita ke kita-kita?"

Jean berjalan cepat mendahului Setia. "Nanti gue cerita, gue duluan, ya!"

"Hati-hati, Je!"

Jean mengacungkan jari jempolnya sebagai jawaban. Ia berjalan cepat sesekali berlari. Takut jika aksinya kabur ke rumh Oma Rena akan ketahuan oleh Sean ataupun Kean.

Sepanjang jalan menuju rumah Oma Rena bibir Jean tak henti menggumamkan lagu-lagu favoritnya.Ia pergi ke rumah Oma Rena tanpa persiapn sedikit pun. Ia hanya enggan pulang ke rumah dan bertemu dengan orang-orang yang membuat Jean merasa tidak nyaman. Jarak dari sekolah Jean ke rumh Oma Rena hanya berkisar dua puluh menit saja.

Begitu motornya terparkir dengan aman di rumah sang Oma, Jean segera memencet bell yang terletak di dekat pintu utama rumah Oma Rena.

Seorang perempuan muda berusia dua puluhan menampilkan dirinya dari balik pintu. "Eh, Jean!  Masuk-masuk, Oma ada di dalam," kata Mbak Rere, ART Oma Rena yang sudah bekerja cukup lama di rumah tersebut.

"Makasih, Mbak." Jean dengan cepat berjalan menuju ruang keluarga, tempat sang Oma biasa membaca majalah dan menghabiskan waktu dengan menonton sinetron.

"Oma, Jean pulang!" katanya saat mendapati Oma Rena sedang menonton televisi.

Oma Rena yang terkejut pun segera berdiri dan memeluk tubuh Jeann erat. "Jean, kok, ga ngabarin dulu mu ke sini? Tumben," katanya.

"Iya, lagi males di rumah. Aku nginep di sini gapapa, kan?" tanya Jean sembari menuntun Oma Rena untuk kembali duduk di sofa.

"Loh, boleh banget, dong! Oma malah seneng ada Jean di sini." Oma Rena mengecup pipi dan kening Jean berkali-kali. "Badan mu, kok, agak anget gini?" tanya Oma Rena saat menyadari perbedaan suhu tubuh Jean.

"Aku gapapa, kemarin abis demam. Tapi sekarang aku udah sehat, kok," jelas Jean agar Oma Rena tidak khawatir.

"Bener? Kamu keliatan capek banget, loh?" tanya Oma Rena lagi. Tangannya bergerak menyibak poni Jean.

"Iya, aku oke, kok,!" yakin Jean.

"Ya, udah. Sana ganti baju dulu. Abis itu kita makan siang bareng!" perintah Oma Rena.

Kebetulan beberapa kali baju Kean sengaja ditinggal saat menginap. Sehingga saat ini Jean bisa berganti baju di rumah omanya. Untuk seragam dan buku sekolah, sepertinya Jean tidak butuh karena ia berniat membolos mulai besok.

"Bodo amat, gue males balik ke rumah, males skeolah," gumamnya saat memikirkan besok ia akan bolos sekolah.

"Lagian sekolah juga percuma ga bakal pinter."

𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐂𝐡𝐨𝐢𝐜𝐞 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang