Happy Reading!!
CW// violence
.
.
.
.
.
Kaira berjalan menuruni anak tangga, pagi ini dia bangun dengan keadaan kepala sakit karena terlalu banyak menangis semalam. Ia tidak menemukan Bara di sampingnya tadi pagi jadi Kaira langsung turun ke bawah untuk mengecek apakah Bara benar-benar tidak pulang semalam. Ia sangat khawatir sekarang mengingat pertemuan mereka dengan Ivy kemarin membuat Kaira takut sendiri kalau Bara malah pergi menemui Ivy.Helaan nafas lega terdengar dari Kaira saat ia melihat sosok Bara sedang berada di meja makan sedang menikmati sarapannya pagi ini. Ia melangkah dengan ragu mendekat ke arah Bara karena wajah Bara sangat kusut pagi ini.
"Kamu pagi banget udah bangun." Celetuk Kaira yang membuat Bara menoleh ke arahnya.
Bara tidak menjawab dan sibuk melakukan aktivitasnya. Melihat itu Kaira cuma tersenyum kecut lalu menarik kursi dan duduk berseberangan dengan Bara yang masih sibuk dengan dirinya sendirim.
"Kamu semalam pulang jam berapa? Kok aku gak tau?"
"Kamu udah tidur."
"Kenapa pulang selarut itu?"
"Aku sibuk."
Kaira merengut kesal karena jawaban singkat dari Bara, bahkan Bara tidak menatap ke arahnya sama sekali.
"Bara, kamu masih marah?"
Bara melirik ke arah Kaira sebentar lalu kembali mengabaikan ucapan Kaira dan sibuk dengan tab yang ada di depannya.
"Bara."
"Aku berangkat kerja dulu."
Bara langsung beranjak dari duduknya dan hendak pergi dari hadapan Kaira. Kaira juga ikut beranjak dan menyusul Bara, Kaira menahan lengan Bara untuk meminta jawaban.
"Bara, jangan ngehindarin aku gini."
Bara mendengus kesal, "Aku ngehindarin kamu biar kita gak berantem terus, puas?"
Genggaman tangan Kaira yang menahan Bara langsung terlepas setelah mendengar ucapan Bara. Kaira masih tidak mengerti kenapa Bara semarah itu karena sikap Kaira kemarin, biasanya Bara tidak begini pada hal-hal kecil.
"Nanti malam jangan nunggu aku, aku pulang larut."
"Kenapa? Kamu mau kemana?"
"Aku ada urusan."
"Kemana?"
Bara menatap Kaira dengan kening berkerut mendengar pertanyaan Kaira yang seperti mendesaknya, "Kenapa kamu perlu tau?"
"Aku istri kamu, aku perlu tau kamu kemana. Setidaknya jangan buat aku khawatir."
"Kamu curiga sama aku?"
Kaira mengangguk tanpa sadar tapi setelahnya ia langsung menggeleng ribut, Bara mendengus kesal dan langsung menarik Kaira untuk mendekat ke arahnya. Di cengkramnya kuat lengan Kaira sambil menatap tajam ke arah Kaira.
"B-bukan gitu, Bara. Aku cuma-"
Kaira berusaha melepaskan cengkraman tangan Bara pada lengannya yang menyakitinya.
"Kamu curiga aku ketemu sama Ivy setelah tebakan asal kamu bilang Ivy suka sama aku? Aku bukan kamu Kaira, aku benar-benar kerja dan hubungan aku sama Ivy cuma sebatas teman." Ucap Bara dengan penuh penekanan.
"Kamu jangan bikin aku tambah muak sama kamu karena kamu selalu mancing emosi aku, aku jadi gak nyaman setiap pulang rumah."
Kaira menatap terkejut ke arah Bara, ucapan Bara kali ini sedikit berlebihan menurutnya dan sedikit menyakitinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Fault - Haruto
FanfictionDi bohongi memang sakit tapi bagaimana kalau seseorang harus menanggung kesalahan yang bahkan ia tidak pernah perbuat sampai-sampai ia dibenci oleh orang yang ia cintai? Bukan kah itu jauh lebih menyakitkan? ⎯ 100% fiction, kinda 🔞, cheating, fami...