Met a Devil

3.7K 266 20
                                        


Happy Reading!!

CW// Violance

"Kemana si Marco?" Suara dingin dari seorang laki-laki membuat beberapa orang yang memakai baju serba hitam itu tertunduk dalam. Laki-laki itu berdecih lalu menendang kursi yang ada di dekatnya membuat semua yang ada diruangan itu terpenjat kaget.

"Sialan dia kabur lagi dari gua." Umpatnya dengan nada suara penuh penekanan. Ia menatap ke beberapa orang bawahannya yang sedang tertunduk kaku lalu mendorong salah satu bahu dari mereka membuat bawahannya itu terhuyung ke belakang.

"Cari dia, gua gak mau tau. DIA NIPU GUA!" Anggukan kepala dari bawahannya tidak membuat emosinya surut, laki-laki itu membalikkan badannya menghadap kaca besar yang memperlihatkan pemandangan kota dari atas.

"Bos, saya ada informasi kalau Marco memiliki seorang adik perempuan yang sedang dia sembunyikan." Laki-laki yang dipanggil 'Bos' itu menolehkan kepalanya ke samping tertarik dengan informasi yang di sampaikan bawahannya.

"Lalu?"

"Nama nya Kaira Valerina, dia berada dikota yang sama dengan kita dan punya kafe di pusat kota."

Seringaian seram tercipta dibibir laki-laki itu, ia puas dengan informasi yang diberikan. Ia membalikkan badannya lalu menatap satu persatu bawahannya. Wajahnya tidak semarah tadi karena ia sekarang merencanakan sesuatu untuk mengambil kembali 'uang-nya'.

"Siapin mobil, gua akan pergi sendiri nemuin dia." Serempak bawahannya mengangguk mengerti lalu dipersilahkan keluar untuk melanjutkan pekerjaan mereka.

"Kaira Valerina... Rupanya masih ada satu anak dari dua orang tua keparat itu." Gumam Alvaro Moash, laki-laki berperawakan tinggi dan tegas serta memiliki mata bak serigala yang akan menerkam. Seringaian muncul di bibirnya lalu ia segera keluar dari ruangannya untuk bersiap mengunjungi Kaira.

******

Kaira terusik dalam tidurnya karena ponselnya terus berdering, ia menjulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya yang ada di nakas. Matanya terbuka sedikit dan melihat nama kontak 'Derren' yang menghubunginya. Kaira segera mengangkat panggilan itu karena pikirnya Derren ingin menanyakan keberadaannya, Kaira belum sempat memberitahu pegawainya kalau hari ini dia tidak bisa datang ke kafe.

'Halo?'

'Kak... Kakak dimana? Ini ada orang yang cari kakak.'

Kening Kaira mengerut bingung. Orang? Mencarinya? Dia tidak merasa punya janji dengan siapapun.

'Siapa? Aku gak ada janji sama siapapun hari ini. Aku juga sakit jadi gak bisa ke kafe, jadi bilang aja aku gak bisa-'

'Kak, dia ngerecokin kafe. Beberapa pelanggan ada yang pergi karena terganggu sama dia yang bentak-bentak aku.'

Kaira menelan ludah kasar lalu segera bangkit dari posisi tidurannya membuat kepalanya berdenyut sakit.

'Siapa namanya?'

'Emm... Alvaro, dari namanya aja udah serem kan, kak.'

Kaira tambah bingung sekarang, dia tidak memiliki kenalan bernama Alvaro. Dia terdiam sambil mengingat-ingat siapa Alvaro itu.

'Katanya dia kesini karena urusan hutang, kak.'

Kaira membulatkan matanya terkejut. Bagaimana bisa informasi tentang dirinya bocor? Kaira langsung turun dari ranjangnya dan mau bersiap pergi ke kafe.

'Tunggu sebentar, aku bakal ke kafe. Suruh dia tenang dulu dan bilang aku bakal kesana.'

Setelahnya panggilan terputus dan Kaira langsung menggantikan pakaiannya untuk bersiap ke kafe. Kaira sangat panik sekarang, dirinya sampai tidak bisa berfikir jernih. Ia mencoba menghubungi Marco tapi nomor Marco tidak aktif.

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang