The Gift

2.3K 198 65
                                    

Happy Reading!!

Hubungan Kaira dan Bara berjalan seperti sedia kala, Bara benar-benar melakukan seperti yang Kaira minta untuk menjadi dirinya sendiri. Kaira sedikit bernafas lega karena Bara sudah kembali seperti semula.

Ia hari ini mengunjungi Papa mertuanya bersama Bara, mereka sempat makan malam bersama tapi tidak menginap disana. Papa mertuanya sempat menyinggung soal Ivy tapi hanya di tanggapi oleh Bara seadanya.

Diperjalanan pulang juga Bara tidak mengatakan sepatah kata pun, Bara hanya diam sambil fokus menyetir menuju apartemen tempat mereka tinggal.

Tinggal satu kali lampu merah lagi mereka sudah sampai di apartemen tempat mereka tinggal. Bara mengambil ponselnya dan mengutak-atiknya sebentar lalu menyodorkannya pada Kaira.

"Kenapa?" Tanya Kaira yang melihat beberapa foto cincin pernikahan yang Bara tunjukan.

"Pilih kamu mau yang mana."

"Cincin? Buat apa?"

"Buat gantiin cincin pernikahan kita, yang lama gak usah diambil lagi dari tempat Marco."

Jawaban Bara sukses membuat Kaira menghela nafas, "Kamu mau beli baru? Buat apa? Cincin aku beneran di tempat Kak Marco dan bakal aku ambil nanti."

"Beli yang baru aja, aku gak suka sama cincin yang lama."

Jawaban asal dari Bara membuat Kaira mengerutkan wajah bingung. Aneh, padahal dulu Bara yang memilih cincin pernikahan mereka tapi kenapa sekarang mendadak tidak suka?

"Kamu aja yang pilih, aku percaya sama pilihan kamu."

Bara mengangguk paham, "Yaudah aku yang pilih. Besok jangan kemana-mana, kita makan malam di luar."

"Dinner di luar lagi?"

"Ya masa anniversary kita malah kamu masak di rumah, kali ini aja gapapa kan aku romantis dikit?"

"Anniversary?"

Kaira langsung mengecek ponselnya sambil mendengar decakan protes dari Bara karena bisa-bisanya Kaira lupa soal anniversary pernikahan mereka.

"Kamu beneran lupa? Udah gak sepenting itu ya, Kai?"

Kaira meringis merasa bersalah, "Aku inget kok, cuma gak nyangka kalau itu besok."

Bara tidak menjawab tapi wajahnya terlihat kesal. Ia langsung menancap gas saat lampu hijau sudah menyala, ia tidak berbicara banyak sampai mereka berada di basement apartemen kediaman mereka.

Kaira langsung keluar dari mobil mengikuti Bara yang terlihat masih kesal dengannya, langsun saja Kaira menyusul Bara dan berjalan disamping Bara. Ia menggapai tangan Bara untuk ia genggam membuat Bara langsung menoleh ke arah tangan mereka yang bertautan.

"Bara, maaf ya? Nanti kita dinner di luar kayak yang kamu mau."

"Gak usah kalau gak mau, aku gak maksa."

Gawat, pikir Kaira karena Bara benar-benar kesal sekarang. Ia mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Bara agar Bara tidak ada pikiran untuk melepaskannya.

"Aku mau kok, siapa juga yang gak mau diajak makan malam sama suami sendiri?" Bujuk Kaira sambil mereka berjalan beriringan memasuki lift yang akan mengantarkan mereka ke kediaman mereka.

"Bara..." Rengek Kaira lagi.

Bara memalingkan wajahnya ke samping seolah tidak mau melihat Kaira padahal ia sedang menahan senyum. Ia memang kesal dengan Kaira yang lupa soal anniversary pernikahan mereka tapi tidak sekesal itu, ia cuma ingin melihat sampai mana Kaira mau membujuknya.

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang