Missing You

2.2K 192 77
                                    

Happy Reading!!
.
.
.
.

Setelan jas rapi terpasang ditubuh Bara, hari ini adalah hari ulang tahun Papa nya dan Bara datang sendiri tanpa Kaira membuat wajahnya merengut masam. Bara melirik ke arah sekretarisnya yang sudah menunggu dibelakangnya.

"Pak Direktur sudah menunggu diruangannya." Bara mengangguk singkat lalu berjalan keluar dari kamar yang ia tempati di rumah Papa nya.

Rumah utama milik keluarga Bara memang sepi karena ini merupakan area privasi, tidak ada yang boleh masuk ke sini kecuali keluarga inti membuat suasana rumah menjadi lebih tenang.

Bara berdiri di depan pintu ruangan kerja Papa nya sambil berdehem pelan sebelum akhirnya mengetuk pintu dan memutar kenop pintu untuk masuk ke dalam ruangan Papa nya.

Terlihat laki-laki paruh baya yang memiliki acara pada hari ini tersenyum tipis menatap Bara datang walaupun wajah Bara sendiri masih tetap datar tanpa ekspresi.

"Selamat ulang tahun, Pa." Bara melihat Papa nya mengangguk sambil tersenyum tipis.

"Nanti temani Papa untuk menyambut tamu." Bara mengangguk lalu duduk di sofa yang ada di ruangan Papa nya itu.

"Kaira kemana?" Tanya Papa nya tiba-tiba membuat Bara sedikit tersentak.

"Kaira gak bisa datang, Pa. Dia lagi gak enak badan karena bawaan hamil, Aku juga gak nginap malam ini."

Bara melihat Papa nya mengangguk mengerti dan menatap Bara dengan tatapan lurus.

"Jaga baik-baik calon anak kamu, setidaknya itu yang bisa ngebuat Papa percaya buat nerusin perusahaan ke kamu karena kamu punya keturunan." Bara terdiam tidak bisa menjawab ucapan Sang Papa.

Setelahnya mereka berbincang soal pekerjaan terutama project yang ada di Jepang waktu itu sudah mulai berjalan. Sampai pintu ruangan terketuk kembali dan menampilkan sekretaris Papa nya yang mengatakan sudah waktunya mereka menyapa tamu.

Bara ikut menyapa beberapa tamu yang merupakan rekan bisnis sang Papa sampai pada acara utama yaitu acara tiup lilin dan juga pemberian kado dari beberapa orang terdekat.

Tidak ada yang spesial bagi Bara selama acara ini, tapi ada sesuatu yang mengganggu Bara yaitu saat melihat seorang laki-laki yang sepertinya ia kenal sedang berdiri sedikit jauh dari kerumunan. Tangannya memegang gelas wine sambil menatap ke arah Papa nya dengan tatapan datar.

Bara mengeraskan rahangnya saat ia memicing matanya dan melihat dengan jelas kalau itu adalah Alvaro. Bagaimana Alvaro bisa ada di acara ulang tahun Papa nya? Pikir Bara.

Bara segera berjalan menghampiri Alvaro dengan matanya memicing tajam. Bara mengambil gelas yang berisi alkohol lalu menghampiri Alvaro.

Alvaro menatap Bara dengan tatapan yang jauh dari kata bersahabat membuat Bara mengernyitkan dahinya bingung saat melihat Alvaro yang bahkan menatapnya sangat sengit.

"Kenapa lo bisa disini?" Ucap Bara sambil menatap Alvaro dengan pandangan tidak suka.

"Gua cuma datang sebagai rasa hormat gua kepada Papa lo karena udah di undang." Alvaro jawab seadanya.

"Oh? Gua kira lo penyusup yang datang ke acara ini karena gak sembarangan orang bisa datang kesini." Alvaro tersenyum sinis mendengar ia diremehakan Bara.

"Ya, terserah lo." Balas Alvaro karena tidak mau berdebat lebih lama dengan Bara.

"Oh ya? Kaira dimana? Gua gak bisa ngehubungin dia padahal gua mau nagih soal 'hutang' keluarganya." Alvaro menekan kata 'hutang' yang membuat Bara geram.

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang