Possessive

3.3K 236 68
                                        

Happy Reading!!

Sudah hampir satu bulan, Kaira tidak di perbolehkan Bara untuk keluar dari rumah tanpa dirinya. Bahkan Bara beberapa kali membatalkan jadwal meeting untuk menemani Kaira cek kandungan karena tidak ingin Kaira pergi sendiri. Hal itu tentu membuat Kaira risih, Kaira beberapa kali mencoba membicarakannya dengan Bara tapi hasilnya nihil. Bara tetap pada pendiriannya untuk berlaku posesif pada Kaira.

Kaira akhirnya menyerah dan membiarkan Bara memperlakukannya seperti itu selama Bara tidak menyakitinya dan anak dalam kandungannya. Kaira juga kesulitan menghubungi Marco karena Bara hanya memperbolehkan Kaira menghubungi Marco melaluinya. Banyak yang Kaira ingin bicarakan pada Marco tapi terhalang karena Bara yang mengekangnya.

Malam ini seperti malam biasanya, Kaira menunggu Bara pulang dari kantor. Sekarang sudah hampir pukul 9 malam tapi Bara sama sekali belum memunculkan batang hidungnya di rumah. Bara juga tidak mengatakan kalau ia akan lembur, itu membuat Kaira sedikit khawatir sekarang. 

CEKLEK

Kaira langsung bangkit dari duduknya ketika mendengar pintu rumah terbuka, ia menebak kalau itu adalah Bara. Kaira berjalan mendekat ke arah Bara yang wajahnya terlihat sangat lelah.

"Bara, kok pulangnya telat?" Tanya Kaira.

"Aku tadi meeting di luar, selesainya agak telat karena aku di ajak minum."

Memang tercium bau alkohol tapi tidak terlalu menyengat membuat Kaira tidak menyadari tadi. Kaira menggigit bibirnya ragu untuk mengucapkan pada Bara sesuatu yang ia inginkan malam ini.

"Bara, kamu kurangin minum alkoholnya. Aku liat kamu udah balik lagi ke kebiasaan lama kamu." Tegur Kaira.

"Cuma sedikit karena gak enak tadi mereka pada minum setelah meeting."

Kaira menghela nafas, Bara tidak akan bisa di tegur olehnya. Kadang Kaira merasa tidak adil karena Bara bisa melarangnya ini itu, tapi Bara tidak pernah mendengarkannya. 

"Kamu juga gak ngabarin aku kalau kamu pulang telat." Ucap Kaira.

"Iya, maaf. Tadi aku gak pegang hp." Jawab Bara singkat membuat Kaira menatapnya tidak percaya.

Setelahnya Bara pergi ke kamar meninggalkan Kaira untuk membersihkan dirinya. Melihat itu, Kaira cuma bisa menghela nafas pasrah.

Ia akhirnya pergi ke balkon lantai dua, dirinya belum mengantuk dan sedikit kesal dengan Bara jadi pikirnya ia harus menenangkan dirinya dulu sambil menikmati angin malam.

"Kenapa belum masuk ke kamar?" 

Kaira terpenjat kaget mendengar suara Bara dari arah belakang tubuhnya, Kaira menoleh dan melihat Bara sudah berganti pakaian. Kaira tidak menjawab dan dia kembali menatap lurus ke arah depan.

"Kamu kesel sama aku?" Tanya Bara sambil dirinya mengambil posisi berdiri di samping Kaira. Kaira tidak menjawab sama sekali, ia mengabaikan Bara yang membuat Bara sadar kalau Kaira benar-benar kesal dengannya.

"Iya aku bakal kurangin minum alkohol dan juga nanti gak akan lupa ngabarin kalau aku pulang telat. Kamu khawatir banget?" Kaira menganggukkan kepalanya sambil melirik ke arah Bara.

"Aku minta maaf ya." Ucap Bara sambil merangkul pinggang Kaira dari samping. Pandangannya turun ke bawah ke arah perut Kaira.

"Besok kamu ada jadwal cek kandungan?" Kaira mengangguk pelan.

"Aku temenin ya."

"Kalau kamu sibuk gak usah. Kamu masih belum percaya sama aku ya? Aku bisa sendiri, Bara."

Not My Fault - HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang