14. GALAU BARENG

42 2 0
                                    

Assalamu'alaikum

Happy reading...
.
.

"Kecerdasan setiap orang tidak bisa disamakan, apalagi memaksa orang untuk menjadi pintar."
_GENIUS CIRCLE

.
.

"Kalau habis hujan di jalan banyak air itu namanya apa? Kenangan ya?" Sudah jam 6 sore, bukannya selesai latihan Pramuka langsung pulang, malah mengajak temannya untuk menggalau. Itulah Syakila.

"Genangan woy, genangan." Sahut Ayra yang berjalan mendekat ke arah Syakila, Tedy, dan Danu. Ia baru saja selesai melatih siswa yang baru mengikuti kegiatan Pramuka di Bakti Bangsa karna di suruh coach nya.

"Kalau mau galau jangan ngajak-ngajak Sya, ngga minat gue." Danu ikut menyahut, ia melempar kerikil-kerikil kecil ke sembarang arah.

Syakila mencibir. "Teman macam apa lo ngga mau di ajak galau bareng."

Ayra, cewek itu mengambil duduk di sebelah Syakila. Mereka berempat sama-sama melihat ke arah langit berwarna oranye itu. Rasa lelah sehabis latihan hilang begitu saja. Ayra jadi teringat saat Circle nya bersatu lagi setelah 3 bulan bubar. Ayra pikir dulu mereka tidak bisa bersatu lagi. Mengingat rencana mereka untuk mengubah peraturan sekolah, mereka yang tidak ingin peraturan tersebut memakan korban, mereka yang sama-sama ingin ikut olimpiade untuk membanggakan orang tua, tujuan mereka semua sama.

"Putus sama pacar lo apa gimana Sya?" Tanya Ayra setelah cukup lama terdiam. Memendam semuanya sendiri juga dapat membuat depresi, Ayra tentu tidak mau melihat temannya depresi hanya karna masalah percintaan.

Syakila menggelengkan kepalanya. "Ngga putus, cuma kakak nya itu loh." Mengakhiri hubungan memang sulit, meski baru satu tahun. Syakila juga sulit untuk melepaskan pacarnya yang bernama Arkan itu. Tapi ucapan dari kakak kandung Arkan seolah menyuruh Syakila untuk mengakhiri hubungan dengan Arkan.

"Lo kan pacaran sama Arkan, bukan sama kakaknya." Kata Danu, ia mulai menyimak obrolan dua wanita yang duduk di dekatnya itu.

"Tapi kata-kata dari kakak nya itu loh, bikin sakit hati." Ucap Syakila, ia jadi kembali teringat dengan kata-kata kakak Arkan. "Kalian tau alat untuk nyimpan data ngga? Apa namanya, flashback, ya?"

Ayra menepuk dahinya sendiri. Entah kenapa ada jokes seperti itu, temannya jadi suka kalau. "Flashdisk." Ayra membenarkan jawaban sebenarnya.

"Jokes, Ay. Biarlah sesekali gue ngajak kalian galau bareng."

"Yang di atas dispenser itu apa sih namanya? Gamon ya?" Sambung Danu, sepertinya itu ia sampaikan dari hati, lebih tepatnya suara hatinya.

"Ada yang gamon nih." Syakila sengaja mengompori.

"Lidah kita bisa ngerasain empat rasa. Manis, asam, asing, terus pamit ya?"

Syakila dibuat tertawa karna Ayra yang ikut-ikutan membuat jokes. Memang temannya itu suka sekali galau tanpa sebab. Sedang dalam perasaan senang pun kadang mengunggah status galau.

Tedy, cowok itu hanya menyimak saja, sesekali tersenyum jika dirasa jokes temannya lucu. Nyatanya memang lucu semua.

Saat tidak ada jokes yang di keluarkan oleh teman-temannya, Syakila jadi terdiam lagi. Ingin bertemu dengan Arkan, tapi cowoknya yang lahiran tahun 2006 itu sibuk kerja. Arkan yang terpaksa harus berhenti sekolah dan memutuskan untuk bekerja demi bisa membantu orang tuanya. Arkan yang biasanya akan datang saat malam minggu, namun sudah 3 minggu ini tidak datang.

GENIUS CIRCLE [TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang