part 1

5.1K 206 4
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap.......
.

.

.

.

.

.

Matahari pagi ini masih terbit di sebelah timur. Kehangatannya pun terasa dari balik jendela rumah seorang lelaki tampan.

Tapi sinar surya itu tak menyurutkan lelaki itu untuk bergerak dari tempat tidurnya. Ia malah menenggelamkan muka baby face nya itu ke bantal empuk miliknya.

Tetapi, tak lama terdengar suara tangisan yang tak tau berada dimana. Tangisan itu tak henti-hentinya. Sedikit terusik, ia segera bangun dari tidurnya dan mencari keberadaan suara tangisan itu.

Puas berkeliling rumah, ia mencoba membuka pintu utama rumahnya. Dan... Ia mendapati seorang bayi tergeletak di teras rumahnya yang hanya beralas keranjang.

Terdapat pula tas perlengkapan bayi dan secarik kertas. Lelaki ini pun terdiam sejenak, memperhatikan sekeliling rumahnya. Tak ia dapati 1 orang pun. Akhirnya laki-laki ini menggendong pelan bayi mungil yang masih menangis dihadapannya.

"Anak siapa ini?" Tanya nya sendiri

Segera ia membawa masuk bayi itu. Mungkin bayi itu menangis karena kepanasan.

Setelah sampai dikamarnya, laki-laki itu membaringkan bayi itu diatas kasur miliknya. Tetapi bayi itu masih saja terus menangis.

"Apa yang salah dengan bayi ini? Mengapa ia terus menangis? Bagaimana caranya agar dia tak menangis?" Tanya nya kepada bayi itu

Ia membuka tas bayi, dan menemukan susu bayi lengkap dengan dot.

Segera ia seduh susu itu dengan melihat tutorial di youtube. Setelah itu ia berikan ke anak bayi.

Tak lama bayi itu berhenti menangis, dan mengisap susu yang ada di dot.

Tangan kirinya membuka surat yang ada didekat bayi dan membaca nya perlahan

Isi surat

"Bapak dan ibu, saya titipkan bayi saya ini ke bapak dan ibu. Saya harap bapak dan ibu bisa menjaga dan merawat anak saya dengan baik seperti anak bapak dan ibu. Saya punya penyakit kronis, saya tidak mampu untuk menjaga dan merawat anak saya ini. Suami saya sudah meninggal saat saya mengandung anak ini. Beri saja ia nama terbaik menurut bapak dan ibu. Ia lahir pada 29 februari dan hari ini ia baru berusia 3 minggu. Terimakasih bapak dan ibu sudah berkenan menjaga dan merawat anak saya. Semoga Tuhan senantiasa membalas kebaikan bapak dan ibu".

Tertanda

Maimunah

Setelah membaca surat, laki-laki itu pun bingung harus berbuat apa. Apa ia akan menjadi orang tua dadakan? Bagaimana bisa ia mengurus bayi sekaligus bekerja? Ia saja belum menikah dan tinggal sendiri dirumah. Dan apa yang akan ia katakan ke orang tuanya?

Banyak sekali pertanyaan yang ada dikepalanya. Terlebih jam sudah menunjukan pukul 7 pagi, dimana ia akan mengajar jam 8.

Ia bergegas mengambil handphone nya berniat menghubungi salah satu mahasiswanya.

📱Kosma 5D

"Hallo pak selamat pagi. Ada apa pak?"

"Tolong undur jam masuk saya, saya sedikit ada kendala. Kita mulai pembelajaran jam 10. Sampaikan ke yang lain"

"Baik pak, saya sampaikan ke yang lain"

Telpon terputus......

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang