part 7

1.2K 134 8
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap......
.

.

.

.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul 09.20 pagi. Karina berangkat ke kampus bersama Trisha setelah banyak drama yang mereka berdua lewati.

Akhirnya Karina memutuskan membawa Trisha ke kampus. Selain karena memang Trisha nya sendiri yang mau ikut, Karina juga kasian sama sus rina yang masih diare. Jadi Trisha ga ada menjaga selama dirumah.

Art mereka juga sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Jadi kalo di tinggal Trisha benar-benar tidak ada yang menjaga.

"Bentar yaa, kita nunggu aunty Ashel dulu" Ucap Karina pada Trisha yang masih berada didalam mobil

Tak lama ada yang mengetok mobil Karina. Karina segera membuka pintu mobilnya

"Dah lama ya lo nunggu gue?" Tanya Ashel

"Ngga kok, baru juga nyampe" Jawab Karina

"Iya udah ayok kita masuk. Trisha biar gue yang jaga. Lo masuk aja ruangan doyang lo itu haha" Ujar Ashel

"Doyang apaan?" Tanya Karina bingung

"Dosen kesayangan kan?" Ledek Ashel

"Enak aja lo" Ketus Karina

Mereka masuk ke gedung kampus dengan menggandeng Trisha diantara Karina dan Ashel

Sesampainya didepan ruang pak Gito. Masih banyak sekali mahasiswa yang menunggu.

"Kak, pak Gito nya ada ya?" Tanya Karina ke salah satu seniornya yang juga bimbingan Gito

"Belum. Ini kita juga lagi nunggu pak Gito" Jawab senior Karina

Hampir 1 jam karina menunggu, tapi Gito kan menampakkan batang hidungnya. Perlahan mahasiswa bimbingan Gito pergi dan menyisahkan beberapa saja.

"Masih lama ya?" Tanya Ashel

"Ngga tau gue, apa pak Gito ga masuk ya?" Tanya Karina

"Coba telpon deh rin. Ni liat Trisha udah mulai gelisah" Perintah Ashel

"Gue ga enak, masa di telpon" Ucap Karina

"Coba aja, kali aja telpon lo diangkat" Ucap Ashel

Karina sedikit menepi dari keramaian. Dengan segala keraguan dan ketakutannya. Karina memberanikan diri untuk menelpon sang dospem

📱Doskil Kulkas

"Hallo. Siapa?"

"Hallo pak, saya Karina mahasiswa bimbingan bapak"

"Iya ada apa?"

"Maaf pak, apa bapak tidak ada di kampus? Soalnya semua mahasiswa bimbingan bapak sedang menunggu didepan ruangan"

"Haduh iya saya lupa. Bilang ke mereka semua. Bimbingan besok atau lusa. Nanti saya kabari lagi di grup bimbingan"

"Baik pak. Terimakasih"


Baru saja hendak memutuskan telpon. Tiba-tiba

"Karina, kamu ke rumah sakit sekarang juga. Saya tunggu. Tidak ada penolakan"

Telpon diputus oleh Gito

Karina mendekat ke arah keramaian.

"Kak, pesan pak Gito bimbingannya diundur besok atau lusa" Ucap Karina kepada semua mahasiswa bimbingan Gito

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang