part 33

1.1K 195 48
                                    

Happy Reading Para Pembaca Gelap  . . . . .










Kruoak

"Auuu" Ringis Karina

Baru saja membuka mata, tulang belulang Karina berbunyi dengan nyaring. Rasa sakit pun mulai menjalar terasa saat mata nya terbuka.

"Aduh, ini kenapa sih sakit semua" Keluh Karina

Ia mengucek pelan kedua matanya. Ia pandang ke seluruh penjuru ruang.

"Kayak bukan di kamar gu-.... Waduh" Karina terkejut

"Ini kenapa mas Gito disini?"

"Eehh bukan, ini kenapa gue yang di kamar dia?" Tanya Karina heran

Ia mencoba mengingat-ingat kejadian yang membuatnya terbangun di kamar suaminya.

"Apa sih yang gue lakuin semalam" Karina meracuh sendiri seraya mengusap kasar muka dan rambutnya yang terlihat berantakan

Pergerakan Karina membuat sang suami terganggu dan terbangun. Perlahan Gito membuka matanya yang kebetulan mengarah langsung kehadapan istrinya.

"Pagi" Suara serak Gito menggema di telinga Karina

Karina bergedik geli, lalu menatap ke arah samping. Gito tersenyum manis.

"Makasih ya" Gito mengelus lembut pipi Karina

"Buat??" Tanya Karina

"Tadi malam" Gito tersenyum

Karina memutar ingatannya tentang tadi malam

Flashback on

"Jangan di flashback thooooorrrr... Gue malu" -Karina

"Oke-oke ga jadi flashback" -author

Flashback off

Karina sudah berada di dapur untuk menyiapkan sarapan seperti biasanya di bantu bi Inah. Semua makanan sudah tertata rapi di atas meja.

"Ibuuuuun" Panggil Chiara yang berada di gendong Gito

Selama Karina membuat sarapan, Gito lah yang menemani Chiara didalam kamarnya. Tak lupa pula ia memandikan putri semata wayangnya sebelum sarapan bersama.

"Udah cantik aja anak ibun" Karina mengambil Chiara dari gendongan suaminya

"Masak apa?" Tanya Gito seraya menarik kursi dan duduk

"Seadanya aja. Belum belanja" Jawab Karina lalu duduk disamping suaminya

"Ini juga enak kok. Nanti kita belanja" Ucap Gito

"Sama bibi aja ya, aku ga kuat kalo harus jalan keliling Mall" Karina mulai mengambil makanan untuk Gito

"Kenapa?" Tanya Gito heran

"Sakit mas, jalan aja susah. Badan aku juga sakit-sakit semua" Ucap Karina cemberut

"Hehe, maaf yaa" Ucap Gito nyengir kuda

"Ngga papa, hari ini aku mau spa dulu ya"

Gito mengangguk "Tapi nanti malam lanjut lagi ya" Goda Gito

"Ngga, gilaaa... Masih sakit tauu" Rengek Karina

"Hehe iya-iya ngga sayang"

"Kamu pindah ke kamar aku ya, kita sekamar aja. Ga usah pisah ranjang lagi" Lanjut Gito

"Terus Chiara gimana?" Tanya Karina seraya mengecup puncak kepala anaknya

"Dia kan punya kamar sendiri, biarin aja dia tidur sendiri"

Terpaksa Lalu TerbiasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang